GMKI Harapkan Pancasila Menangkal Radikalisme di Kampus 

59
Diskusi Pengurus Pusat GMKI bersama kaum intelektual via Zoom. 

Narwastu.id – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) mengadakan diskusi dengan tema “Menyoal Pancasila, Radikalisme dan Kebebasan Berekspresi di Perguruan Tinggi dan Tantangan Implementasi Permenristekdikti nomor 55 Tahun 2018” pada Sabtu, 13 Februari 2021. Diskusi lewat aplikasi Zoom ini diikuti oleh narasumber di antaranya Rektor UNIPA, Wakil Rektor Unsrat, Rektor Uniera Halmahera, Mantan Rektor Maranatha, dan Akademisi USU. Rektor Universitas Papua (UNIPA) Meky Sagrim menyampaikan, untuk melawan paham radikal di dalam kampus, ia memiliki visi, yaitu transformasi dan restorasi menuju mahasiswa yang Pancasilais dan berkompeten. Dan ini dilakukan dengan cara menanamkan iman dan taqwa, cinta keberagaman dan cinta nasionalisme kepada mahasiswa agar kaidah keilmuan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila hasilnya dapat bermanfaat untuk orang lain.

Sementara Ronny Gosal yang merupakan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan alumni Universitas Sam Ratulangi, Manado, berpendapat, saat ini kenyataannya banyak kaum radikal masih mempertentangkan Pancasila dan radikalisme tumbuh subur di kampus melalui dogma atau pendekatan agama. Sehingga Permenristekdikti ini merupakan pondasi yang kuat untuk melawan paham-paham radikal dan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Rektor Uniera Halmahera, Herson Keradjaan, menyampaikan, untuk mewujudkan dan mengimplementasikan UKM PIB sesuai perintah Permenristekdikti di kampus-kampus, GMKI atau organisasi kepemudaan harus berjalan beriringan bersama pihak kampus agar dapat terlaksana.

Sedangkan Armein Z.R. Langi, Rektor Universitas Maranatha, Bandung, menyampaikan, sebaiknya GMKI membuat narasi suprakultur di abad 21 ini, agar dapat berperan besar dalam menyiapkan pengembangan manusia dan menyongsong masa depan dengan tetap menjaga nilai-nilai kebudayaan, karakter internal bangsa dan perkembangan profesionalitas. Namun, imbuhnya, tetap tidak antiterhadap perbedaan-perbedaan pandangan.

Badikenita Sitepu yang merupakan akademisi USU dan anggota DPD-RI menegaskan, Pancasila itu membentuk sikap mental mahasiswa agar dapat selalu mencintai bangsa dan negaranya. Dan kehadiran GMKI masih sangat dibutuhkan untuk membentuk UKM PIB agar dapat melawan dan menangkal paham-paham radikalisme di dalam kampus. Sambil menutup acara, moderator sekaligus Sekretaris Fungsional Perguruan Tinggi PP GMKI, Agung Tamtam Sanjaya menyampaikan, ini bentuk keseriusan GMKI untuk mewujudkan UKM PIB dan melawan paham radikalisme di kampus-kampus.

PP GMKI juga mendorong Pemerintah untuk lebih serius dan tanggap melihat persoalan radikalisme di kampus. GMKI, ujarnya, berkomitmen untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan menjalankan gerakan berbasis ilmu pengetahuan di kampus. NG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here