Narwastu.id – Badan Kerjasama Pelayanan Antar Kampus (BKPAK) yang selama ini aktif membina kaum mahasiswa Kristiani dari berbagai kampus di Tanah Air, terkenal jargonnya “Bertekun dan Sehati Menjadi Pemimpin Masa Depan.“ BKPAK memang mengutamakan pelayanannya untuk menyiapkan kader-kader muda Kristen yang beriman tangguh dan berkarakter Kristus untuk menjadi pemimpin masa depan. Baik untuk profesional, pemimpin di tengah masyarakat, politik, hukum, ekonomi, pendidikan maupun pemimpin media. Pada 13-15 April 2018 lalu, BKPAK sudah menggelar Musyawarah Nasional (Munas) IV di Hotel Lembah Nyiur, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Dan di munas itu, BKPAK kembali mempercayakan Pdt. Mangasa Butarbutar, S.E., M.Th sebagai ketua umum. Munas IV itu diadakan sebagai wujud konsistensi dan proses berkesinambungan yang dilakukan BKPAK dalam menjalankan visinya untuk menghasilkan 100 pemimpin nasional berkarakter Kristus sesuai sasaran tahun 2028. Sekadar tahu, Ketua Umum BKPAK, Pdt. Mangasa Butarbutar yang selama ini gigih membina anak-anak muda Kristen mulai menerima Kristus secara pribadi pada 1990. “Sejak berdoa menerima Kristus secara pribadi pada tahun 1990, saya menyerahkan hidup saya kepada Kristus untuk mau dipakai Tuhan menjadi rekan sekerja dalam lading pelayananNya. Saya memulainya dengan mengikuti secara rutin pembinaan kelompok kecil di kampus saya. Setelah tiga bulan dibina di kampus, saya terpilih menjadi Ketua Persekutuan Oikoumene di kampus saya, dan Tuhan mempercayakan saya memimpin selama 2 periode,” ujarnya.
Lalu, setelah menyelesaikan studi S1 Fakultas Ekonomi dari Universitas Borobudur (1993), Pdt. Mangasa ditantang seorang hamba Tuhan untuk melayani secara penuh waktu di salah satu lembaga pelayanan kemahasiswaan di Jakarta. Namun saat itu ia menolak, karena ia ingin melayani Tuhan sambil bekerja sesuai dengan
studinya. “Hal itu saya wujudkan dengan tetap aktif melayani di manapun Tuhan memberikan tempat bekerja bagi saya. Bahkan ketika saya memutuskan tidak berkerja lagi, dan membangun usaha sendiri, saya semakin giat melayani karena semakin bebas menentukan waktu sendiri untuk pergi pelayanan. Dan tidak terikat dengan aturan-aturan kantor. Prinsip dalam hidup saya, selalu berpegang pada Matius 6:33, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”
Pertengahan tahun 2003, timbul kerinduannya untuk meninggalkan semua pekerjaan di dunia sekuler dan ingin melayani Tuhan sepenuh waktu. “Saya berdoa dan terus mencari hikmat dari Tuhan agar tidak salah mengambil keputusan. Pertimbangan yang sangat berat adalah, saya berkeluarga dan memiliki dua anak pada saat itu. Bagaimana saya memenuhi kebutuhan keluarga jika saya menjadi hamba Tuhan full timer. Akhir tahun 2003 saya memutuskan untuk melayani sepenuh waktu, dan kami pun pindah dari kota Sibolga ke Medan untuk mengikuti pelatihan staf baru dan penempatan pelayanan di Medan,” papar pria Batak yang menyelesaikan S2 dari STT Agapes, Jakarta ini. Pdt. Mangasa yang pernah menjadi Penatua di Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Zebaoth, Bogor, juga pernah menjabat sebagai Diaken di GKI Sumut di Medan. Selain itu, ia pernah mengikuti pelatihan dan seminar di dalam dan luar negeri.
Kemudian pada tahun 2009, mereka pindah ke Jakarta untuk bergabung dengan Badan Kerjasama Pelayanan Antar Kampus (BKPAK). “Saya tertantang karena BKPAK sebagai organisasi pelayanan yang memiliki visi membentuk pemimpin berkarakter Kristus dimulai dari kampus. Bahkan dengan targetnya mencetak 100 pemimpin nasional hingga tahun 2028. Sejak itulah saya melayani di kampus-kampus untuk memenangkan sebanyak mungkin mahasiswa dan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin. Doa dan kerinduan saya, saya harus bisa mencetak pemimpin berkarakter Kristus. Dan ketiga anak saya, harus jadi pemimpin dari 100 pemimpin yang menjadi target BKPAK,” cetus pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara, 23 Agustus 1968 ini. Pdt. Mangasa pernah jadi dosen di sejumlah sekolah tinggi teologi dan perguruan tinggi di Jakarta untuk mata kuliah Pendidikan Agama Kristen, Misiologi, Manajemen Gereja, Kepemimpinan Kristen dan Homiletika.
Dan pada tahun 2016 hingga kini, Tuhan memberikan kepercayaan yang besar bagi Pdt. Mangasa untuk memimpin BKPAK sebagai Ketua Umum DPP BKPAK, menggantikan alm. DR. P. Parasian Tambunan, S.Th., M.A., D.Th. (Penerima visi dan salah seorang pendiri BKPAK) yang meninggal dunia karena sakit. Visi untuk mencetak pemimpin itu semakin diyakininya bahwa bersama Allah mereka akan bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berkarakter Kristus. Hingga saat ini, BKPAK telah memiliki anggota dan kader yang dapat diharapkan akan muncul sebagai pemimpin-pemimpin muda di tengah bangsa ini, yang sedang mereka persiapkan melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan, seperti Leadership Training Course, Leadership Pillar Training (Course Development Training/CDT), dll.
Harapan itu pun, kata Pdt. Mangasa yang juga Sekretaris DPD Asosiasi Yayasan Untuk Bangsa (AYUB) Jabodetabek, akan terwujud, secara khusus dari anaknya yang pertama, Verrel Natanael Butarbutar, yang saat ini sedang mengikuti pendidikan di Akademi Militer (Akmil) AD sejak tahun 2016 lalu. Dan diimaninya akan lahir pemimpin muda bagi bangsa ini, dan tahun demi tahun BKPAK akan menghasilkan pemimpin-pemimpin baru. “Sejak mengenal dan menyerahkan hidup saya sepenuhnya kepada Tuhan Yesus, keyakinan iman saya berkata bahwa tiap-tiap hari dapat merupakan suatu pengalaman menyenangkan dan penuh kegairahan bagi setiap orang Kristen. Apalagi kalau ia telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan menyerahkan hidupnya untuk dipimpin oleh Roh Kudus sebagaimana dalam firmanNya di Yohanes 15:7, “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”