Gereja Punya Peran Mulia di Tengah Kesukaran Hidup

* Oleh: Thimoty Kristanto

110
Thimoty Kristanto

Narwastu.id – Dalam beberapa pekan terakhir peningkatan virus corona Covid-19 terus mengalami kenaikan, terutama di Indonesia. Larangan mudik, tetap bekerja dan belajar di rumah serta pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terus di lakukan secara massif demi menekan penyebaran Covid-19 di negeri ini. Di samping peran pemerintah yang begitu sentral, masyarakat juga harus mematuhi segala peraturan yang dibuat demi mencegah lajunya virus ini. Kita terus berharap dan tetap berdoa kepada Tuhan agar kita semua senantiasa dijaga dan dilindungi dari pandemi ini serta terus meningkatkan keimanan lewat ibadah-ibadah dari rumah masing-masing.

Di sisi lain, saya sebagai aktivis mahasiswa sekaligus ingin memberikan tanggapan mengenai peran serta gereja dalam ikut mengatasi penyebaran Covid-19 di Indonesia. Seperti yang kita tahu gereja sudah memberikan berbagai fasilitas demi jalannya ibadah umat Kristiani dari rumah serta tidak mengurangi rasa kebersamaan dalam memuji nama Tuhan. Tapi apakah gereja sudah mengambil peran dalam memberantas penyebaran Covid-19 dan membantu jemaat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari?

Menurut saya, gereja belum memberikan sepenuhnya apa yang jemaat butuhkan, seperti bantuan sembako ataupun memperhatikan lebih lagi jemaat yang mereka naungi. Banyak dari jemaat yang hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah, yang menurut saya, belum tepat sasaran karena tidak adanya kevalidan data pembagian sembako. Terlepas dari apapun, gereja harus bisa menjadi ujung tombak bagi jemaat dengan menaungi serta memberikan mereka kecukupan hidup di tengah pandemi seperti ini.

Karena gereja sesungguhnya punya tugas mulia saat jemaat atau sesamanya menghadapi kesukaran hidup. Jadi jangan sampai banyak domba yang hilang setelah pandemi ini karena tidak ada perhatian khusus dari gereja serta hanya mementingkan kebutuhan dan operasional gereja yang dihimpun dari jemaat itu sendiri. Di Kitab Roma 12:13 (TB) dikatakan, “Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan.” Lewat ayat tersebut kita dapat belajar untuk membantu orang yang sedang kesusahan dan seharusnya ayat ini bisa diterapkan bagi jemaat yang bisa membantu dan gereja yang dapat memberikan peran lebih kepada umat Kristiani.

 

 

* Penulis adalah aktivis mahasiswa, aktivis pemuda gereja, staf pembantu di Majalah NARWASTU dan staf umum di DPRD DKI Jakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here