Narwastu.id – Erwin Ricardo Silalahi, S.E. yang asal Tebing Tinggi, Sumatera Utara, bukan figur yang asing lagi di partai politik (parpol) nasionalis Partai Golkar. Dia pernah menduduki jabatan-jabatan strategis, seperti Penasihat DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia), mantan Ketua Departemen Pelajar, Mahasiswa dan Kepemudaan DPP AMPI, pengurus Fokusmaker (Forum Komunikasi Mahasiswa Kekaryaan), mantan Ketua DPP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), tim sukses pemenangan Pemilu Partai Golkar, Ketua Pelaksana Harian DPN SOKSI dan fungsionaris DPP Golkar.
Tak heran, kalau di kalangan elite atau petinggi partai beringin ia tidak asing lagi. Apalagi ia seorang cendekiawan yang kerap menyampaikan pemikiran-pemikirannya yang genial di forum-forum seminar, diskusi dan menulis di media nasional. Saat menjadi petinggi DPP AMPI, Erwin yang beribadah di Gereja HKI Cililitan, Jakarta Timur, sering pula diundang berbicara di forum-forum diskusi dan seminar, baik di kalangan mahasiswa, tokoh-tokoh masyarakat maupun politisi. Erwin yang dikenal figur yang loyal di Partai Golkar memang sosok yang cerdas dan visioner. Dan pengetahuannya tak diragukan lagi dalam menyikapi soal perpolitikan di tengah bangsa ini.
Mantan anggota Majelis Pemuda Indonesia (MPI) ini pun figur yang peduli pada persoalan bangsa dan negara ini. Dan di pemilu yang lalu ia sudah pernah tampil sebagai Caleg DPR-RI. Ketika terjadi tragedi bom Bali yang heboh di dunia internasional pada Oktober 2002 lalu, Erwin Ricardo Silalahi yang mempelopori tokoh-tokoh pemuda nasional supaya menyatakan sikap, bahwa pemuda Indonesia menentang aksi-aksi kekerasan yang tidak beradab seperti yang dilakukan para teroris di Pulau Dewata itu. Jadi sejak dulu Erwin Ricardo sudah berada di barisan terdepan pemuda Indonesia yang menyatakan perlawanan terhadap aksi-aksi anarkisme, radikalisme dan terorisme.
Di berbagai forum diskusi pun Erwin Ricardo yang dikenal politisi tangguh kerap menggaungkan kepada para pemuda Indonesia agar senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, mempertahankan ideologi Pancasila demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta cerdas menyikapi isu politik. Berbeda dengan sejumlah politisi yang getol berpindah-pindah partai, Erwin Ricardo sudah membuktikan dirinya sebagai sosok yang punya keteguhan hati, nasionalis, dan loyal terhadap Partai Golkar. “Ajaran Yesus mengajar saya agar selalu setia pada hal-hal sekecil apapun,” cetusnya.
Sewaktu parpol berlambang beringin ini “digempur”, bahkan diminta sejumlah pihak agar dibubarkan, dan sejumlah tokohnya mendirikan partai baru, Erwin Ricardo tetap setia bertahan di Partai Golkar. Itulah prinsip hidupnya sebagai seorang Kristen. Dan sesuai ajaran Tuhan Yesus Kristus ia ingin melayani di panggung politik demi mensejahterakan rakyat dan memuliakanNya. Dan jika ia terpilih kelak menjadi anggota DPR-RI dari daerah pemilihan (Dapil) 1 Jakarta Timur di nomor urut 2, ia ingin menyuarakan aspirasi rakyat agar mendapat perhatian dari pemerintah dan bangsa ini.
Anggota dewan itu, imbuhnya, salah satu tugasnya adalah menyuarakan aspirasi rakyat atau berbicara di parlemen. Di Pilpres 2014 dan Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu ia pun menunjukkan dirinya sebagai sosok nasionalis yang selalu berupaya mencerdaskan masyarakat dengan politik yang beretika dan bermoral. Suatu ketika ia menuturkan, kalau bangsa ini kita inginkan baik, benar dan sejahtera serta makmur, maka dukunglah orang-orang baik yang berada di panggung politik. Karena politik itu berbicara mengenai bagaimana menata sebuah bangsa dan negara agar sejahtera, adil, bermartabat dan makmur. “Sehingga pilihlah orang-orang baik dan figur yang jejak rekamnya bisa dilihat masyarakat,” terangnya bijaksana.
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Viktus Murin, S.Pd dalam sebuah acara di Jakarta, baru-baru ini, pernah mengungkapkan testimoninya mengenai sosok Erwin. Mantan Sekjen Presidium GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) pada periode awal reformasi ini, mengaku mengenal Erwin sejak belasan tahun yang lalu, saat masih sama-sama berkiprah di dunia pergerakan kepemudaan. “Beliau senior saya, baik di dunia pergerakan kepemudaan, maupun dalam berkiprah di Partai Golkar, termasuk di lingkungan DPP AMPI dan Depinas SOKSI. Saya kenal figur beliau sebagai sosok pluralis yang tuntas dalam hal paham kebangsaan,” ujar Viktus, yang juga mantan aktivis di era Reformasi, yang ikut menumbangkan penguasa Orde Baru.
Viktus Murin yang juga Sekretaris Badan Kajian Strategis dan Intelijen (Bakastratel) DPP Partai Golkar dan seorang Katolik menilai, Erwin pun politisi yang konsisten memperjuangkan idealisme berbasiskan pada ideologi karya-kekaryaan Golkar. “Apabila warga Jakarta Timur memilih Erwin Ricardo sebagai wakil rakyatnya di DPR-RI nanti, maka pilihan itu saya pandang tepat. Sebab, Erwin adalah sosok pluralis yang tuntas pemahaman dan tindakan kebangsaannya,” tegas Viktus Murin yang pernah menjadi wartawan Pos Kupang di Kupang-NTT pada era awal 1990-an.