Narwastu.id – Saya mulai dengan hal yang sedikit pribadi pada tulisan ini. Empat tahun lalu, saya termasuk yang duduk di ruang pertemuan di Restoran Handayani, Matraman, Jakarta Timur, pada 5 April 2016 lalu bersama tokoh-tokoh Kristiani. Yang paling mencolok terlihat oleh saya, Pembina Majalah NARWASTU, Pdt. DR. Nus Reimas, karena khas penampilan dan gayanya…hehehe. Selanjutnya, ya, Bung Jonro I. Munthe, S.Sos sebagai Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah NARWASTU. Selebihnya beberapa tokoh Kristiani ada yang sudah saya kenal dan yang baru saja saya lihat wajahnya.
Rupanya, ada acara “diperkenalkan” oleh Bung Jonro yang memimpin pertemuan itu. Maka saya pun jadi tahu siapa semua yang hadir itu. Dan mereka pun tahu siapa saya. Kemudian, ada kesempatan untuk memberikan pandangan/pemikiran terhadap rencana dibentuknya wadah mempersatukan para tokoh Kristiani pilihan NARWASTU yang jumlahnya sudah ratusan. Dan…akhirnya disepakatilah di ruang itu terbentuknya Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Pilihan Majalah NARWASTU (FORKOM NARWASTU). Dengan diminta kesediaan beberapa yang hadir untuk menjadi pengurus, dengan nama Pokja (Kelompok Kerja) FORKOM NARWASTU. Selanjutnya Pokja ini adalah Pengurus FORKOM NARWASTU. Ternyata, saya pun termasuk salah satu anggota Pengurus FORKOM NARWASTU ini.
Dalam perjalanan waktu, pengurus FORKOM NARWASTU akhirnya tinggal beberapa saja yang aktif, karena kesibukan masing-masing.
Dan ada satu yang telah duluan Dipanggil Bapa Sorgawi, DR. Yosep Ari Wibowo, M.A., tokoh Pemuda Katolik. Namun, ada juga “kejutan” tahun 2019, salah satu pengurus, Dr. Daniel Yusmic Foekh, S.H., M.H. terpilih sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi RI. Maka, dalam catatan saya sampai saat ini, memasuki tahun ke-4, pengurus FORKOM NARWASTU yang aktif ialah: Prof. Dr. Marthen Napang, S.H., M.H., M.Si (Ketua), Sterra Pietersz, S.H., M.H. (Sekretaris), Jhon S.E. Panggabean, S.H., M.H. (Bendahara), dan Pdt. Dr. Tema Adiputra Harefa, M.A. (Anggota), dan Ir. Albert Siagian, M.A. (Anggota). Dengan Tim Pembina: Pdt. DR. Nus Reimas dan Jonro I. Munthe, S.Sos.
Nah, empat tahun usia FORKOM NARWASTU ada beberapa hal yang menarik untuk direnungkan. Pertama, dari tahun pertama sampai tahun keempat ini FORKOM NARWASTU (saya singkat dengan FN) sudah sangat terasa manfaatnya sebagai wadah berkomunikasi, membagi informasi, dan edukasi. Khususnya menyangkut isu-isu aktual yang terjadi di Indonesia, seperti politik, ekonomi, sosial, keamanan, pendidikan dan sebagainya. Format diskusi panel telah memberi banyak kesempatan pada anggota FN untuk mengungkapkan pandangan/pengamatannya dari sudut profesinya, sehingga peserta lain bertambah wawasannya. Dan masyarakat pun mendapat informasi di atas karena dipublikasikan di media massa, media sosial, radio bahkan televisi.
Kedua, seperjalanan waktu, FN setiap tahun mengadakan diskusi panel antara 2 sampai 4 kali. Dan selalu diakhiri/diawali dengan makan bersama. Suasana yang tercipta di sini memunculkan sisi kekeluargaan, karena kesempatan berkenalan dengan anggota-anggota FN sangat terbuka lebar. Sehingga dampaknya bisa berlanjut pada kerjasama masing-masing. Sebab, para anggota FN terdiri dari: rohaniwan, pebisnis, pimpinan umat Kristiani, pejabat militer/polri, dokter, praktisi hukum, praktisi pendidikan, praktisi media, dan lain-lain.
Ketiga, yang khas dalam diskusi panel FN adalah, selalu diawali dengan ibadah singkat dengan renungan firman Tuhan disampaikan oleh anggota FN (Pdt. DR. Anna Nenoharan, Pdt. Marihot Siahaan, S.Th dan Pdt. Ir. Suyapto Tandyawasesa, M.Th) maupun oleh pembina FN (Pdt. DR. Nus Reimas). Sehingga sebenarnya ini memunculkan keseimbangan dalam batin dan pikiran, yakni melihat persoalan yang didiskusikan tersebut juga dari aspek kerohanian. Nah, hal yang khas berikutnya ialah Majalah NARWASTU bersama FN rutin mengadakan acara Natal & Tahun Baru (biasanya awal bulan Januari) sekaligus penganugerahan apresiasi terhadap tokoh-tokoh Kristiani pilihan Majalah NARWASTU tahun sebelumnya. Acara ini sangat semarak, dihadiri juga oleh undangan-undangan khusus, termasuk mitra dan pembaca fanatik NARWASTU.
Demikianlah catatan khusus 4 tahun usia FORKOM NARWASTU. Wadah ini sangat bermanfaat. Kiranya selanjutnya dapat diadakan reuni besar di luar kota, juga aktivitas yang menyentuh aspek sosial kemasyarakatan yang membumi serta kesempatan untuk temu langsung petinggi-petinggi negara. Terima kasih. Tuhan memberkati kita, semua. Amin.
* Penulis adalah akademisi, rohaniwan, jurnalis senior dan anggota pengurus FORKOM NARWASTU.