Hidup Baru Karena Sudah Ditebus

* Oleh: Dr. Tema Adiputra Harefa, S.Pd., M.A.

106
Narwastu.id-Ada satu syair lagu rohani tentang  Paskah yang saya tuliskan di sini mengawali pembahasan tentang judul tulisan ini:
KASIH PENEBUSAN
Dia datang ke dunia karena Kasih-Nya.
Selamatkan manusia dari dosa-dosa.
Menerima hidup kekal bersama-Nya.
Karena Dia, Tuhan Juruselamat.
Penyaliban-Nya di Bukit Golgota.
Menderita dicambuk dicaci dan dihina.
Dia mati dikuburkan menanggung dosa.
Tetapi akhirnya Dia bangkit.
Reff:
Tergenapilah Dia Tuhan yang hidup.
Bersyukurlah manusia atas Anugerah-Nya.
Hidup baru bersyukur dengan Firman-Nya.
Bersaksi dan setia selamanya.
Mengerikan memang bila hidup kita tidak diselamatkan oleh Allah melalui Yesus Kristus. Mari kita ingat-ingat lagi berapa banyak kita melihat kehidupan orang-orang di sekitar kita, keluarga kita bahkan diri kita sendiri yang kacau balau, hancur-hancuran, jadi batu sandungan, sudah hampir mati karena tak sembuh-sembuh dari sakit, bahkan mati dengan sia-sia, dan lain-lain. Ya, berapa banyak orang pada akhirnya “selesai hidupnya” di dalam situasi hidup lama/tak kenal dan tak menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Hidup telah sia-sia tak menghasilkan buah. Tetapi, kita pun bisa saja suatu saat sangat terkejut bertemu atau mendengar kabar bahwa orang yang kita tahu hidup selalu dalam pelanggaran terhadap hukum dunia dan hukum Tuhan tiba-tiba sudah jadi rohaniwan, misalnya, dan sangat bersemangat bekerja di ladang Tuhan menyelamatkan jiwa-jiwa tersesat/terhilang. Hidupnya sudah baru di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus. Karakternya jahatnya selama ini telah dia tinggalkan dan dia berjuang mengaplikasikan buah Roh.
Nah, adalah baik untuk tidak melupakan kejatuhan manusia ke dalam dosa. Sebab dalam kisah nyata di Alkitab tergarisbawahi ada “sesuatu” yang hilang dari hidup/dirinya. Kita catat hal ini, ya, dengan membaca kutipan dari Alkitab di bawah ini. Kejadian 3:6-9, 16-21, 23 (TB)  Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagi pula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.
Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Lalu firmanNya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: Semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.  Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
Itulah awal mulanya manusia jatuh ke dalam dosa. Itu fakta yang tak bisa dibantah lagi. Tetapi ada satu lagi fakta yang juga tidak bisa dibantah pula. Kasih Allah tetap ada pada manusia. Seperti firman-Nya yang tertulis di dalam: Yohanes 3:16-18 (TB)  “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.”
Nah, peluang/kesempatan untuk bertobat itu selalu terbuka setiap detik. Dengan percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, seseorang akan berubah hidupnya 180 derajat. Tujuan hidupnya jelas. Dan kalau dia mati, meninggalkan dunia fana ini, sudah jelas di mana tempatnya berada. Dia menikmati hidup kekal bersama Allah Bapa di Surga. Oleh sebab itu, di tulisan ini dalam rangka merayakan Paskah tahun ini saya tuliskan beberapa ayat firman Tuhan yang meneguhkan hidup kita yang baru yang telah mencampakkan “hidup lama” kita. Matius 20:19, “Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Kisah Para Rasul 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Yohanes 14:6, Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” 1 Yohanes 1:9, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”
* Penulis adalah rohaniwan, akademisi, penyiar senior radio, penulis buku, pencipta lagu rohani, pengamat sosial kemasyarakatan dan anggota pengurus FORKOM NARWASTU.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here