Narwastu.id-Kita sudah memasuki tahun 2024. Saat tulisan ini dibuat sudah pertengahan Februari 2024. Namun, tentu saja kenangan peristiwa-peristiwa di tahun 2023 khususnya belum terlupakan. Setiap orang memiliki angan-angan atau cita-citanya sendiri. Dan, biasanya, mendekati tahun berakhir maka terjadilah evaluasi diri dan mengucap syukur pada Tuhan. Saya pribadi, ada dalam situasi di atas. Tahun lalu, ada banyak kerinduan/angan-angan/cita- cita/program kerja. Tapi, tetap saja ada yang tidak terlaksana, baru terlaksana sebagian, maupun sudah tuntas terwujud. Ya, mau tidak mau saya harus rela mengkritik diri sendiri. Untuk kebaikan di hari-hari mendatang. Dan bertekad untuk lebih semangat lagi, dan lebih beriman lagi bahwa Tuhan pasti akan menolong. Itu yang utama. Karena, Dia akan membuka jalan/menuntun arah yang harus dilakukan. Nah, semua itu harus dilapisi dengan doa dan kebenaran firmanNya serta bertindaklah.
Memang, di tahun 2024 ini di Indonesia ada peristiwa penting, yakni Pemilu 2024 (Pilpres dan Pileg). Maka siapa pun dia akan sangat “waspada” melihat/membaca situasi politik yang bila terjadi “gonjang-ganjing” itu sangat dapat berpengaruh bagi segala urusan pribadi, urusan bisnis, urusan kepemerintahan dan lain-lain. Kuatkah kita? Beranikah kita? Tenangkah kita?
Judul tulisan ini tentang kuasa doa selamanya. Artinya, kuasa doa tidak dibatasi oleh dimensi waktu dan ruang. Setiap saat kita bisa dan harus berdoa. Bahkan, di firman Tuhan ada tertulis: 1 Tesalonika 5:17, “Tetaplah berdoa.” Jadi, berdoa dan kita rasakan kuasa doa, itu tidak hanya sepanjang tahun 2024 yang sedang kita jalani tapi sepanjang tahun ke depan, selagi Tuhan memberi kesempatan kita untuk hidup dan berkarya/pelayanan yang bertujuan untuk memuliakan namaNya dan juga menjadi berkat bagi sesama.
Nah, masih ingat kejadian-kejadian/kesaksian hidup tokoh-tokoh di Alkitab, bahkan Tuhan Yesus sendiri? Pun mereka berdoa. Ada yang cepat terjawab tapi ada juga yang “lama” doanya terjawab. Lukas 1:13, 18, 24-25 (TB), “Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: ‘Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elizabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.’
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: ‘Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.’ Beberapa lama kemudian Elizabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya: Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”
Nah, seperti ungkapan: Doa adalah nafas kehidupan rohani orang Kristen. Maka bila tidak berdoa tentulah “nafasnya” berhenti. Bila nafas berhenti maka matilah. Hehehehe. Itu artinya berdoa harus terus menerus dan kuasa doa pasti selalu akan kita rasakan. Percayalah! Begitu banyak kesaksian hidup yang saya tahu (dan kita tahu) bahkan kita alami sendiri yang membuat kita terheran-heran/terkagum-kagum padaNya. Kuasa doa dapat mengubah hidup kita, selamanya. Saya pribadi tidak akan pernah melupakan hal yang seolah-olah ini hal “kecil”, ya: yakni, beberapa kali saya akan ada tugas pelayanan seperti bersiaran di radio rohani, berkhotbah di gereja, memimpin ibadah/pujian, mendoakan orang sakit di tempatnya, dan lain-lain.
Beberapa kali saya alami ada gangguan yang datang beberapa hari sebelum melakukan tugas pelayanan tersebut. Salah satu contoh faktual yang saya alami adalah gangguan kesehatan (dengan berbagai ragamnya) yang membuat saya seperti “didorong” untuk tidak datang ke tempat saya bertugas pelayanan itu dan berencana untuk minta digantikan orang lain saja. Dan ini pergumulan berat. Saya harus ambil keputusan secepatnya. Dan saya akhirnya berdoa khusus pada Tuhan memohon agar saya dapat secepatnya sembuh. Dan bertekad menjalankan tugas pelayanan itu. Setelah berusaha untuk sembuh dan saya situasinya masih terasa sakit; saya dengan iman sungguh-sungguh meyakini bahwa Tuhan akan menolong saya yang setia menjalankan tugas pelayanan tersebut. Dan apa yang terjadi? Saat tugas pelayanan itu berlangsung lama-lama saya tidak merasakan lagi sakit tersebut, dan usai tugas pelayanan tersebut akhirnya saya sembuh. Jelas, saya terheran-heran. Keheranan saya itu saya terjemahkan sebagai: Saya sudah mengalami kuasa doa dari Tuhan.
Sampailah kita pada catatan akhir tulisan ini: Jangan pernah ragukan kuasa doa. Tuhan sangat berhak dan pasti memberikannya. Jangan pernah berhenti berdoa, sehingga komunikasi kita dengan Tuhan tidak berhenti. Sehingga kita semakin dekat pada Tuhan. Aman, nyaman, bahagia, sukacita, semangatlah kita bila dekat/melekat pada Tuhan Pencipta Langit dan Bumi dan segala isinya.Tabib yang Agung. Sumber segala berkat. Dan yang memberikan api Roh-Nya bagi kita untuk bernyala-nyala menjalani kehidupan ini. Yakobus 5:16b, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Amin.
* Penulis adalah rohaniwan, akademisi, penyiar senior radio, penulis buku, pencipta lagu rohani, pengamat sosial kemasyarakatan dan anggota pengurus FORKOM NARWASTU.