Narwastu.id – Pada 18 Mei 2023 kita kembali beribadah dan merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke surga. Bagi umat Kristiani, perayaan tersebut merupakan iman kepercayaan dalam rangkaian sengsara, wafat, bangkit dan Tuhan Yesus naik ke surga. Tentu hal itu kian menegaskan kalau Yesus adalah Tuhan. Seperti yang ditulis di dalam 1 Korintus 15:13-20 ditegaskan secara gamblang oleh Rasul Paulus, seandainya tidak ada kebangkitan orang mati, Kristus juga tidak dibangkitkan, sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Lebih daripada itu, kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan bahwa Ia telah membangkitkan Kristus padahal Ia tidak membangkitkanNya.
Andai kita benar bahwa orang mati tidak dibangkitkan, Kristus juga tidak dibangkitkan. Jika Kristus tidak dibangkitkan sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikian binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini menaruh pengharapan pada Kristus, kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. Kendati dunia tidak bisa menerima kebenaran itu. Ironis, dunia tidak menerima kebenaran itu dan memilih untuk mengikuti tawarannya ketimbang menerima Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat.
Bacaan dalam Injil Matius 28:16-20 diterjemahkan untuk menunaikan tugas Amanat Agung kepada 12 muridNya. Yang menarik, walaupun selama tiga tahun para murid bersama-sama Yesus melayani banyak orang, namun ada keraguan yang senantiasa hadir dalam benak mereka. Sejatinya, keraguan adalah hal yang normal dalam perjalanan kerohanian kita. Menghadapi situasi tersebut Yesus tidak menghakimi atau memaksa para muridNya agar langsung mempercayainya pada saat itu juga. Ada beberapa cara yang dilakukan Yesus di mana diriNya tidak terfokus pada keraguan para murid.
Pertama, Yesus melakukan pendekatan kepada mereka. Hal ini seolah mengingatkan kita saat mendekat kepadaNya, kita seperti tidak layak dan tidak percaya kepadaNya. Salah satu caranya adalah dengan berdoa memohon pertolongan Roh Kudus dan memperkatakan pada diri sendiri aku percaya, karena sesungguhnya di dunia bahwa tidak semua harus ada jawabannya. Kedua, Yesus menguatkan para murid dengan dua cara, yakni KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi (ayat 18) dan Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (ayat 20).
Setelah mereka percaya, maka mampu mengubahkan dunia lewat kuasa Roh Kudus. Ketiga, Yesus mengutus para muridNya untuk tugas Amanat Agung. Tentang tugas tersebut siapa yang berhak atas itu, apakah untuk mereka yang percaya atau ragu-ragu? Kabar baiknya adalah Tuhan memberikan tugas bagi keduanya untuk memenangkan dunia dengan kuasa di surga dan di bumi. Artinya, kuasa untuk mengampuni, melepaskan kuasa gelap, menyembuhkan, memulihkan dan kuasa untuk kehidupan yang kekal.
Jadi jika kita merasa ragu dan bertanya, apakah layak dipakai Tuhan. Ingatlah bahwa Dia tidak pernah ragu akan hal ini. Sebab, Roh Kuduslah yang memampukan itu. Bahwa kemampuan untuk melakukan Amanat Agung bukanlah berasal dari diri kita, melainkan kuasa Tuhan yang memampukan setiap pekerjaanNya. Maka makna kenaikan Tuhan Yesus ke surga tidak berhenti dalam melakukan Amanat Agung yang dilakukan oleh para muridNya. Tuhan mau kita meneruskan karya pengabaran Injil kepada banyak orang yang belum menerima keselamatan. Bisa dimulai melalui doa untuk anggota keluarga, sahabat, kerabat, teman, kolega bahkan tetangga agar membuka hati dan pikiran sehingga bertobat, mengundang Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat dalam hidupnya. BTY