Narwastu.id – Pandemi Covid-19 sudah menjelang dua tahun menerjang bumi ini. Banyak korban virus corona ini, dan ekonomi terganggu serta aktivitas manusia pun terganggu. “Tapi tetaplah percaya bahwa segala sesuatu dalam dua tahun ini tetap di dalam kontrol Tuhan. Ini terjadi semua agar manusia tetap bergantung pada Tuhan, dan Tuhan izinkan ini terjadi. Kita harus percaya bahwa Tuhan tetap bekerja dalam segala sesuatunya demi kebaikan umatNya (Roma 8:28). Pandemi ini sesungguhnya mengajak kita supaya lebih hati-hati dan bijak dalam menjalani hidup. Kita sebenarnya patut bersyukur, kalau dulu ibadah lebih sering di gedung-gedung gereja, namun sekarang karena pandemi banyak keluarga-keluarga yang membangun mezbah doa di rumah. Jadi di rumah semakin banyak keluarga mencari Tuhan,” ujar Direktur Nasional Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI), Pdt. Drs. Wim Wairatta, M.Th kepada Majalah NARWASTU.
Pria yang pernah masuk dalam 21 tokoh Kristiani pilihan Majalah NARWASTU ini menerangkan, pandemi Covid-19 memang telah memporak-porandakkan ekonomi secara nasional dan global. “Namun kita bersyukur pemerintah kita bersama TNI/Polri dan aparat sipil serta para relawan dan tenaga medis berjuang keras untuk mengatasi situasi ini. Termasuk menggelar vaksinasi di sejumlah daerah, dan ini membuat penularan virus corona turun signifikan. Dulu pernah dalam sehari kasus corona 56.000 kasus per hari, sekarang paling 1.000 bahkan 400 per hari. Kita bersyukur kepada Tuhan karena Indonesia punya pemimpin yang punya hati dan pejuang Pak Jokowi. Beliau berhasil membangun sinergitas pemerintah dan rakyat, meskipun sempat ada kelompok tertentu meminta supaya dilakukan lockdown. Presiden Amerika Serikat sampai memuji kepemimpinan Jokowi, karena berhasil menurunkan secara signifikan angka penderita Covid-19,” cetus Pdt. Wim.
Dalam merayakan Natal yang merupakan hari spesial bagi seluruh umat Kristiani di dunia, ujarnya, kita harus terus menunjukkan rasa syukur dan terus bergantung pada Tuhan. “Pandanglah Tuhan dan naikkan syukur kepada Dia. Kita bisa terus bekerja dan melayani meskipun di tengah situasi yang terbatas, itu karena pemeliharaan Tuhan. Orang mati bisa dengan banyak hal, bukan karena virus corona saja. Sehingga mari kita syukuri hidup ini. Jangan terlampau takut pada virus corona, tapi bersyukurlah karena Allah sudah memberikan AnakNya yang Tunggal untuk menyelamatkan kita,” pungkasnya.
Di Tahun Baru 2022, katanya, lakukanlah resolusi iman. “Tahun 2022 masih penuh rahasia. Para pakar atau peramal bisa saja membuat prediksi tentang banyak tantangan yang akan terjadi di Tahun Baru 2022, tapi hiduplah dengan beriman dan penuh pengharapan pada Tuhan. Jangan khawatir menjalani hidup di tahun baru, namun hiduplah dalam kekudusan, dan nyatakan iman kita bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan pada umatNya. Berjalanlah terus dengan mata tertuju pada Tuhan, dan berikanlah banyak waktu pada Tuhan, karena saat kita melekat pada Tuhan, maka kita akan terus dipeliharaNya dan hidup kita tenang,” ujarnya.
Menurut Pdt. Wim, di Yohanes 15 ayat 1-8 ditulis, Yesus adalah pokok anggur dan Bapa adalah pengusahanya. Dan kita tak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan. Sehingga kalau kita di dalam Kristus dan melekat pada Dia, maka mintalah apa yang kita inginkan, dan Tuhan akan mengabulkan doa kita. “Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup, sehingga mari kita jadikan Dia andalan kita. Jadilah saksi Kristus, mulai dari keluarga, lingkungan tetangga dan masyarakat serta bangsa kita,” cetusnya.
Pdt. Wim pun mengajak agar gereja-gereja di Indonesia bersatu dan bersinergi, jangan saling menyerang dan menghakimi seperti yang kini sering terlihat di media sosial, seperti Facebook dan YouTube. “Para pemimpin dan tokoh-tokoh gereja mesti saling mendukung dan bersinergi sesuai dengan talenta masing-masing. Kita sebagai anggota tubuh Kristus mesti berkontribusi demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini. Tahun 2022 suasana akan mulai memanas dengan situasi politik. Para tokoh gereja jangan alergi bicara politik. Kita harus ikut berdoa dan bicara agar politik dijadikan bermartabat dan beretika demi kesejahteraan masyarakat dan bangsa. Mari tokoh-tokoh Kristiani pilihan Majalah NARWASTU yang luar biasa ikut menyuarakan Kabar Baik dan berkontribusi untuk kebaikan Indonesia,” pungkas Pdt. Wim. FG