Dating Palembangan, S.E., Ak., M.M. Termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2011 Pilihan NARWASTU”

145
Dating Palembangan, S.E., M.M. Peduli kaum muda.

Narwastu.id – Sepanjang tahun 2011 ini, banyak peristiwa menarik di bidang sosial, politik, kemasyarakatan, ekonomi, budaya, pendidikan dan media massa yang terjadi di negeri ini. Bersamaan dengan itu pula banyak muncul tokoh yang terlibat atau bersentuhan dengan aneka peristiwa tersebut, termasuk tokoh-tokoh dari kalangan Kristiani. Dalam kaitan itulah, pada akhir 2011 ini, kembali Majalah NARWASTU memilih tokoh-tokoh Kristiani “pembuat berita” (news maker).

Ada tiga kriteria yang dipatok untuk menempatkan seseorang itu agar jadi “tokoh pembuat berita” pilihan Majalah NARWASTU. Pertama, si tokoh mesti populer dalam arti yang positif di bidangnya. Kedua, si tokoh mesti peduli pada persoalan warga gereja, masyarakat dan nasionalis (Pancasilais). Ketiga, si tokoh kerap muncul di media massa, apakah karena pemikiran-pemikirannya yang inovatif atau ide-idenya kontroversial. Alhasil, si tokoh kerap menjadi bahan perbincangan di tengah jemaat serta menjadi sumber inspirasi dan motivasi.

Bagi tim Majalah NARWASTU tak gampang untuk menempatkan seseorang menjadi “tokoh Kristiani pembuat berita”. Soalnya, kiprah mereka pun mesti kami ikuti lewat media massa, khususnya media Kristen, termasuk mencermati aktivitasnya dan menelisik track record-nya. Pada akhir 2011 ini, kembali kami pilih “20 Tokoh Kristiani Kristiani Pembuat Berita Sepanjang 2011”. Figur yang kami tampilkan ini, seperti tahun-tahun yang lalu, ada yang berlatar belakang gembala sidang, tokoh lintas agama, pengusaha, pengacara, aktivis HAM, pemimpin gereja, aktivis gereja, pimpinan ormas, aktivis LSM dan politisi.

Dari deretan 21 tokoh yang sudah diseleksi redaksi Majalah NARWASTU secara ketat dari 148 nama yang terpilih, yaitu Ir. Basuki Tjahaya Purnama, M.M. (Anggota DPR-RI), U.T. Murphy Hutagalung, MBA (Pengusaha), Edwin P. Situmorang, S.H., M.H. (Jaksa Agung Muda Intelijen di Kejaksaan Agung RI), Laksdya TNI (Purn.) Fred Lonan (Mantan Wakil Gubernur Lemhanas), Anthony Putihrai (Pengusaha dan aktivis Full Gospel Business Mens Fellowship International/FGBMFI), Ir. Chandra Tedja, M.Sc (Pimpinan Alpa Omega), Ir. Edward Tanari, M.Si (Salah satu Ketua Perkumpulan Senior GMKI), Ronny Tambayong, S.E. (Direktur Utama PT. HMT) dan Ev. Daniel Pandji (Pengurus Jaringan Layanan Doa Nasional).

Juga Jhon S.E. Panggabean (Pengacara), Ir. Suyapto Tandyawasesa, M.Th (Bendahara BPH Sinode GBI), Eddy Soesanto (Pengusaha), Drs. Sahrianta Tarigan, M.A. (Anggota DPRD DKI Jakarta),   Drs. S. Laoli, M.M. (Bupati Kabupaten Nias), Pdt. Jefry Tambayong, S.Th (Aktivis Anti Narkoba dan HIV/AIDS), Drs. Neken J. Sembiring (Pengusaha), Dating Palembangan, S.E. Ak., M.M. (Wakil Ketua MPO GAMKI), Dwi Ryanta Surbakti, MBA (Anggota DPRD DKI Jakarta), Jackson A.W. Kumaat (Politisi muda), Gustaf Dupe, S.H. (Sekretaris Umum FKKJ) dan Tilly Batubara Wullur (Sesepuh PWKI).

Masih ada sebetulnya sejumlah nama yang pantas diposisikan sebagai “Tokoh Pembuat Berita Sepanjang Tahun 2011”, namun kami batasi hanya memuat 21 profil tokoh. Kami menampilkan profil singkat ke-21 tokoh pembuat berita ini di Majalah NARWASTU Edisi Khusus Desember 2011-Januari 2012 ini sebagai bentuk apresiasi (penghargaan) kami atas perjuangan mereka selama ini di tengah gereja, masyarakat dan bangsa. Harapan dan doa kami kiranya kiprah mereka selama ini bisa memberikan inspirasi, motivasi, pencerahan dan pencerdasan untuk kebaikan gereja, masyarakat dan bangsa ini.

Boleh-boleh saja pemilihan para tokoh ini dianggap subjektif, tapi percayalah, kami sudah berupaya objektif untuk menampilkannya. Memang kami tak bisa memuaskan semua pihak dengan menampilkan tokoh-tokoh lainnya dalam “21 tokoh” ini. Dan amat manusiawi kalau tokoh-tokoh yang tampil ini punya kekurangan, karena mereka bukan orang suci atau malaikat. Di tengah redaksi majalah ini tak jarang muncul perdebatan tentang figur seseorang saat namanya dimunculkan. Untuk diketahui, kami menghindari agar dalam “21 tokoh” edisi kali ini tak ada “orang dalam” dari Majalah NARWASTU, seperti penasihat, meskipun kami akui ada penasihat majalah ini yang layak masuk dalam “21 tokoh” itu.

Kiranya melalui tulisan ini kita bisa melihat sisi positif atau nilai-nilai juang dari figur ke-21 tokoh ini. Kepada mereka yang termasuk dalam “21 tokoh” ini, kami sampaikan pula bahwa inilah hadiah Natal terindah dari kami sebagai insan media Kristiani kepada bapak-bapak dan ibu-ibu yang selama ini telah ikut berupaya membentuk karakter bangsa ini. Akhirnya, kami sampaikan, selamat Hari Natal 2011 dan Tahun Baru 2012. Selamat menyimak, Tuhan memberkati kita semua, syalom.

Mengupayakan GAMKI Jadi Perekat Pemuda Gereja

Para tokoh Kristiani pilihan Majalah NARWASTU yang religius, inspiratif dan Pancasilais.

Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) yang dipimpin Dating Palembangan, S.E., S.k., M.M. (Ketua Umum) dan Ir. Albert T.H. Siagian (Sekretaris Umum) pada 2007-2011 lalu, telah berupaya menjadi sebuah organisasi yang bisa menjadi perekat bagi kaum muda gereja. Meskipun kerap mendapat kritik, kedua putra Toraja dan Batak ini tak lelah membangun organisasi pemuda gereja ini. Dating dan Albert terpilih sebagai ketua umum dan sekretaris umum di Kongres VIII GAMKI di Medan pada akhir 2007 lalu.

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos diwawancarai wartawan TV, media cetak dan online di sebuah acara pemberian penghargaan kepada 21 tokoh Kristiani Pilihan Majalah NARWASTU.

Sesaat setelah terpilih sebagai orang nomor satu GAMKI, dalam sebuah kesempatan Dating menuturkan, visi dan misinya di GAMKI, seperti yang disampaikan pada kongres lalu adalah mengarahkan GAMKI agar bisa diterima di lingkungan gereja. Saat memimpin GAMKI aneka kegiatan yang melibatkan tokoh-tokoh Kristiani dan tokoh nasional sudah digelarnya. Bersama ormas-ormas Kristen, seperti PIKI, PARKINDO dan PWKI pada 16 Desember 2008 lalu, mereka sukses mengadakan acara Natal bersama para tokoh Kristiani, pimpinan partai politik dan para caleg.

Kemudian pada 2009, GAMKI kembali mengadakan perayaan Paskah Nasional. Pada April 2010 GAMKI mengadakan rapat kerja nasional (Rakernas) hingga Kongres IX pada 2011 yang berjalan cukup baik, yang akhirnya memilih Michael Wattimena, S.E., M.M. sebagai Ketua Umum DPP GAMKI yang baru. Berbicara tentang keterlibatannya di organisasi gereja dan ormas, kata Dating, organisasi merupakan wadah melayani sesama dan pembentukan karakter. Juga organisasi bisa menjadi wadah berinteraksi dengan banyak orang yang memiliki bermacam karakter, pemikiran dan pendapat untuk mengasah toleransi dan tenggang rasa.

Sejak remaja Dating hingga kini memang aktif berorganisasi. Dia terlibat dalam berbagai macam organisasi di kampus, ikatan alumni dan gereja. Menurutnya, ia selalu memulai keaktifan di organisasi dari hal-hal yang kecil. Misalnya, dia pernah menjadi pengurus Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Makassar, Sulawesi Selatan. Sedangkan dalam organisasi kerohanian, dia menjabat sebagai Sekretaris Klasis Pulau Jawa Gereja Toraja Wilayah Surabaya Sumatera dan sebagian Kalimantan. Di dalam sebuah organisasi, imbuhnya, kita diberi tugas. “Ada tanggung jawab moral kepada Tuhan, sehingga kita akan berusaha mengerjakan yang terbaik,” tukas Dating yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua MPO (Majelis Pertimbangan Organisasi) DPP GAMKI.

Dating yang kini berusia 42 tahun menerangkan, ketika dirinya terlibat dalam organisasi atau kepengurusan semata-mata ingin mewujudkan apa yang sudah diajarkan di dalam Alkitab, yaitu melayani. “Mengembangkan talenta yang telah diberikan oleh Tuhan,” ucapnya. Mengabdi untuk kepentingan surga, bukan untuk kepentingan dunia seperti mencari kedudukan atau popularitas. Karakter lemah lembut dan sabar pun melekat pada anggota jemaat Gereja Toraja Jati Waringin, Jakarta Timur ini.

Melalui kepengurusan di organisasi, kata Dating, ia belajar menata emosi. “Dalam organisasi kita dituntut untuk sabar. Dalam satu organisasi, bisa ada 10 pikiran dan pendapat dibutuhkan toleransi yang tinggi, kalau tidak menahan diri dan sabar bisa hancur,” tukas Wakil Bendahara DPP PIKI ini. Lantaran penuh tanggung jawab dan kesabaran itulah yang kemudian membawanya terpilih jadi Ketua Umum DPP GAMKI pada 2007-2011. Sebelumnya ia sudah menjabat sebagai salah satu Ketua DPP GAMKI.

Berbicara tentang peran kaum muda gereja, Dating menuturkan, kaum muda Kristen yang membangun iman dan karakternya di dalam gereja, kita harapkan bisa ikut menjadi pemersatu atau jadi perekat di antara sesama anak bangsa. Kaum muda harus peduli dan peka atas persoalan masyarakat, bangsa dan negara ini. “Gereja berfungsi membentuk iman dan karakter jemaat, terutama kaum muda. Jadi kaum muda jangan hidup eksklusif. Turun ke jalan untuk berdemo, boleh-boleh saja, meskipun itu bukan prioritas. Yang paling utama adalah kaum muda harus menyiapkan dirinya agar bisa ikut berpartisipasi membangun negeri ini,” ujarnya.

Dating pun mengaku prihatin dengan adanya sekarang kaum muda, termasuk dari Kristen yang terperosok pada bahaya narkoba, hedonisme dan sikap hidup instant. “Memang kalau kita baca berita-berita di media massa, banyak diberitakan tentang kaum muda yang jatuh pada narkoba dan hedonisme. Sehingga ada kesan kaum muda kita tidak tangguh dan tidak berprestasi untuk membangun bangsanya. Meski demikian, sebenarnya media bisa berimbang menampilkan kaum muda kita yang berprestasi di bidangnya. Soalnya, banyak juga tokoh muda kita yang berprestasi. Saya kira Majalah NARWASTU sebagai media Kristiani kebanggaan kita harus ikut mengangkat kiprah dari tokoh-tokoh muda kita yang berprestasi,” pungkasnya.

Dating berpendapat, kalau ada anggapan bahwa kaum muda kurang siap memimpin untuk menggantikan tokoh senior, sebenarnya itu kurang tepat. “Banyak, kok, tokoh muda kita yang berkarakter di ormas-ormas kepemudaan dan imannya ditempa di gereja,” ujar tokoh muda yang pernah disebut-sebut layak menjadi Sekretaris Umum DPP PIKI. Dia dianggap tokoh muda berpikiran maju. Di mata Ketua Umum DPP GAMKI, Michael Wattimena seperti pernah dikutip Suara Pembaruan, Dating dan Albert cukup sukses memimpin GAMKI, karena bisa membangun cabang-cabang GAMKI di sejumlah daerah. MF  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here