Narwastu.id – Kasus pembunuhan Brigda Josua Hutabarat yang tewas tragis di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo sejak awal Juli 2022 lalu telah menjadi berita heboh di negeri ini. Sampai tokoh-tokoh penting di negeri ini, seperti Presiden RI Joko Widodo, Menkopolhukam RI Mahfud M.D. serta sejumlah pejuang HAM dan anggota DPR-RI ikut berkomentar. Tak hanya itu, advokat senior dan mantan Plt. Sekjen DPN PERADI (Perhimpunan Advokat Indonesia) Said Damanik, S.H., M.H. pun sejak awal mengikuti kasus hukum yang menguras energi anak bangsa itu. Said yang kini Sekretaris Dewan Kehormatan PERADI menyebut, kasus ini amat serius, karena ada jenderal polisi yang seharusnya tahu hukum justru melanggar hukum dan melanggar HAM.
Menurut pria yang sering jadi narasumber di sejumlah media dan diskusi politik, hukum dan sosial ini, melihat aksi sadis jenderal yang menghabisi Josua Hutabarat, ia seharusnya tak layak ditempatkan sebagai Kadiv Propam Polri, karena jabatan itu mesti yang paham hukum, punya mental baik dan tidak emosional. Sekalipun pintar, itu tak ada gunanya kalau seenak saja melakukan tindakan jahat untuk membunuh. Said mengapresiasi Presiden RI, Menkopolhukam dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo yang tegas menyikapi kasus ini, sehingga dibentuk tim khusus Polri untuk mengungkap kasus ini.
Said menambahkan, orang yang melanggar hukum tentu harus mendapat hukuman setimpal dengan perbuatannya. “Jadi kita lihatlah agar proses di pengadilan bisa mengungkap kasus ini. Keadilan mesti ditegakkan dan kebenaran mesti diungkap agar masyarakat tahu bahwa hukum adalah panglima. Sekalipun jenderal harus patuh pada hukum dan ia harus tahu tugasnya untuk melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat,” ucap pria yang termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2013 Pilihan Majalah NARWASTU” dan mantan majelis di GPIB Imanuel, Kota Bekasi, Jawa Barat itu.
Said pun memuji kegigihan dan keberanian Kamaruddin Simanjuntak, S.H. selaku kuasa hukum keluarga almarhum Josua Hurabarat dalam mengungkap kasus ini. “Saya sudah kenal Pak Kamaruddin Simanjuntak yang punya nyali besar, mental kuat dan integritas tinggi dalam menangani kasus almarhum Josua Hutabarat ini. Saor Siagian yang juga keras menyuarakan kasus ini kita apresiasi, serta advokat senior Pak Sugeng Teguh Santoso dari Indonesia Police Watch (IPW) luar biasa dalam menyuarakan masalah ini lewat media. Kita doakan mereka untuk terus menyuarakan keadilan dan kebenaran,” kata Said Damanik yang mantan aktivis FKPPI dan KNPI serta mantan aktivis mahasiswa itu.
Terkait dengan jejak rekam Kamaruddin Simanjuntak yang pernah jadi salah satu tokoh Kristiani 2020 pilihan Majalah NARWASTU, juga Saor Siagian jadi salah satu tokoh Kristiani 2012 pilihan NARWASTU dan Sugeng Teguh Santoso jadi salah satu tokoh Kristiani 2019 pilihan NARWASTU, Said menegaskan, tak ada yang kebetulan dalam hidup ini. “Sudah sangat tepat para rekan advokat itu dipilih Majalah NARWASTU sebagai tokoh dari kalangan penegak hukum. Itulah kelebihan NARWASTU bisa mencermati tokoh-tokoh yang berkiprah sesuai dengan talentanya, lalu diangkat sebagai tokoh inspiratif,” ucap mantan caleg DPR-RI, yang juga peduli membela warga gereja yang mendapat teror saat beribadah itu.
Katanya lagi, Tuhan itu baik dan membuka jalan bagi keluarga almarhum Josua Hutabarat, sehingga dipertemukan dengan pengacara handal seperti Kamaruddin Simanjuntak. Said juga memuji pengacara Johnson Panjaitan yang ikut mendampingi Kamaruddin Simanjuntak dalam menangani kasus Josua ini. “Meskipun pangkat Josua rendah, tapi Tuhan menunjukkan jalan bagi keluarga Josua untuk melawan jenderal yang melanggar hukum lewat pengacara-pengacara bernyali tinggi, mental kuat dan punya integritas seperti Kanaruddin Simanjuntak,” pungkas Said Damanik yang pernah jadi Penasihat Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (PERWAMKI). KL
