Gagasan Bernas dari Tokoh PDKB dan Pemimpin Gereja Dibukukan

128
Pendiri PDKB Gregorius Seto Harianto (tengah) bersama Sekjen PDKB terdahulu, Dr. Erwin Pohe (almarhum/kiri) dan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, Sos, yang ikut dalam penerbitan buku "Panggilan Membangun Bangsa dan Negara."

Narwastu.id – Partai Demokrasi Kebangsaan Bersatu (PDKB) pada 28 Oktober 2009 silam merayakan HUT-nya ke-11. HUT-nya itu bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Dulu PDKB yang kepanjangannya: Partai Demokrasi Kasih Bangsa, sering pula di-plesetkan “Protestan Dan Katolik Bersatu.” Pasalnya, partai berbasis Kristiani ini lahir pada awal reformasi oleh sejumlah cendekiawan Kristen dan Katolik. PDKB di Pemilu 1999 lalu berhasil menempatkan wakilnya lima orang di DPR-RI dan bisa membentuk Fraksi PDKB.

Tampilnya PDKB pada 1999 lalu tergolong fenomenal. Meskipun partai ini kecil, namun banyak mendapat pujian dari pakar politik dan pemimpin gereja. Meskipun anggotanya hanya lima orang di DPR-RI, tapi pakar politik UI Prof. Muhammad Budyatna mengatakan, meskipun kecil tapi PDKB berbobot dan tidak asal bersuara di DPR (Suara Pembaruan, 20 Januari 2006). Itu sebabnya, kader-kader PDKB di DPR cukup disegani. Pada HUT-nya ke-11 itulah PDKB meluncurkan buku bersampul biru berjudul “Panggilan Membangun Bangsa dan Negara” dan sub judul “Dasar, Pedoman dan Arah Keterlibatan Politik Kristiani.”

Buku terbitan PDKB pada 2009 yang perlu disimak “Panggilan Membangun Bangsa.”

Buku setebal 110 halaman ini disusun oleh DPP PDKB yang dipimpin Gregorius Seto Harianto (Ketua Umum DPP PDKB) dengan penulis, seperti Y.R. Edy Purwanto, Pr. (Sekretaris Kerasulan Awam KWI), Dr. Marthen Napang, S.H., M.H., M.Si (Ketua DPP PIKI dan pakar hukum), Dr. Victor Silaen, M.A. (Pakar politik dari UPH, Tangerang) dan Ir. Suyapto Tandyawasesa, M.Th (Mantan Bendahara Umum PGI).

Ikut pula menulis di dalam buku ini, Prof. Dr. Midian Sirait (Ketua Badan Penasihat DPP PDKB), Pdt. Dr. A.A. Yewangoe (Ketua Umum PGI), Pdt. DR. Nus Reimas (Ketua Umum PGLII), Prof. Dr. B.S. Mardyatmadja, SJ (KWI) dan pakar politik Harry Tjan Silalahi, S.H. (Ketua Dewan Pembina CSIS). Buku ini terdiri dari enam bab yang memuat pokok-pokok pikiran para penulis dengan didasarkan pada nilai-nilai Kristiani dan nilai-nilai demokrasi. Menurut Victor Silaen, buku ini sangat perlu dibaca kaum politisi, apalagi sekarang politisi kita banyak yang tidak kompeten dan tidak beretika.

Sementara Pdt. Nus Reimas menulis, “Dalam wawancara khusus saya dengan Majalah NARWASTU pada tahun 2001, saya menyampaikan rasa bangga dan apresiasi saya terhadap perjuangan PDKB lewat kelima anggota DPR (1999-2004) tersebut, karena sebagai pimpinan lembaga gereja aras nasional, saya mencatat bahwa apa yang diperjuangkan oleh PDKB sebagai partai saat itu benar-benar sesuai dengan apa yang digumuli oleh gereja dan umat Tuhan di negeri ini” (Halaman XXXV). Itu sebabnya, buku ini perlu dibaca, dan bisa dijadikan pedoman untuk berpolitik dengan etika. NU

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here