Narwastu.id – Beberapa bulan terakhir ini, Kepulauan Nias (Sumatera Utara) tak hanya berjuang melawan wabah virus corona Covid-19, yang juga melanda banyak negara di dunia ini. Namun Kepulauan Nias juga menghadapi persoalan serius yang dihadapi masyarakat, yakni wabah ternak babi. Dan seperti yang disampaikan Ephorus Sinode Banua Niha Kristen Protestan (BNKP), Pdt. Dr. Tuhony Telaumbanua, M.Si di group WA FORKOM NARWASTU (Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Pilihan Majalah NARWASTU), wabah yang melanda ini telah memusnahkan puluhan ribu ternak babi. Tak ayal, tragedi ini amat berpengaruh pada kondisi perekonomian masyarakat di Kepulauan Nias. Sementara di sisi lain, masyarakat pun dilanda ketakutan karena muncul wabah ganas virus corona. Tak ayal, dalam beberapa bulan ini ada dua wabah serius yang harus dihadapi masyarakat Nias.
Lantaran keadaan itulah, pimpinan Sinode BNKP sebagai organisasi gereja terbesar di Nias bersama pemerintah setempat dan gereja-gereja lainnya berupaya mengatasi wabah ini supaya jangan berkepanjangan dan terus meluas. “Jadi kami bersama pemerintah di Kepulauan Nias berupaya mencari solusi untuk mengatasi wabah pada ternak babi ini,” cetus Pdt. Tuhony Telaumbanua, yang juga calon pimpinan PGI (Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) di Sidang Raya 2019 di Sumba, Nusa Tenggara Timur, dan termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2019 Pilihan Majalah NARWASTU” itu. Terkait dengan wabah ternak babi di Kepulauan Nias, sebelumnya di kawasan Danau Toba pada akhir 2019 lalu pun muncul wabah babi, dan kejadian itu sering menjadi viral di media sosial. Dan seperti pernah disampaikan Pdt. Tuhony, saat masyarakat menghadapi masalah, maka gereja, selain pemerintah perlu turun untuk membantu masyarakat. DF