Narwastu.id – Pria berdarah Sunda dan Batak ini, bukan figur yang asing lagi di Majalah NARWASTU. Hamba Tuhan yang termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2018 Pilihan NARWAATU” ini selain giat sebagai Gembala Sidang Gereja Cibubur City Blessing, sejak 2011 lalu ia sudah giat menulis di rubrik “Kasih Karunia” di Majalah NARWASTU. Pdt. Ir. DR. Tjepy Jones Budidharma, M.Sc selama ini dikenal pendeta yang cerdas, dan khotbah-khotbahnya ada pula muncul di Youtube. Pada Jumat siang, 23 Agustus 2019 lu ia berkunjung ke kantor Majalah NARWASTU di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur. Kunjungannya, bagi kami, adalah kunjungan sahabat, karena ia sudah kami anggap bagian dari keluarga besar Majalah NARWASTU. Kunjungannya diterima dengan hangat oleh Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos.
Kedatangannya selain membawa oleh-oleh berupa sekotak kue donat, ia pun memberi siraman rohani pada tim NARWASTU plus memanjatkan doa berkat buat majalah ini agar selalu diberkati Tuhan. Ayah satu anak yang beristri Derlina Sinaga ini menerangkan, di dalam hidup ini kesuksesan terbesar sesungguhnya adalah saat kita bersama Tuhan. Sekadar tahu, dulunya Pdt. Tjepy Jones adalah seorang profesional di sebuah perusahaan yang sudah mapan, namun karena panggilan Tuhan terhadap dirinya, ia kini meninggalkan kariernya, lalu kini full time melayani di gereja dan mengajar di sejumlah sekolah tinggi teologi.
Kepada kami di Majalah NARWASTU, Pdt. Tjepy Jones mengatakan, ketika ia memutuskan untuk meninggalkan kariernya di sebuah perusahaan, memang sempat terjadi pergumulan hebat dalam dirinya, antara memikirkan kebutuhan ekonomi keluarga dan pelayanan di ladang Tuhan. Akhirnya karena beriman bahwa Tuhan yang akan memelihara hidupnya dan keluarga di masa depan, maka kini ia sudah full time melayani. Dulu Pdt. Tjepy melayani di Sinode Gereja Kabar Baik Indonesia (GKBI), yang aktif melayani jemaat di kawasan Jakarta dan Bekasi, Jawa Barat.
“Ada orang yang sempat berkata bahwa saya memilih zona iman (pelayanan di gereja) daripada zona nyaman (pekerjaan). Dan saya pastikan bahwa pilihan saya melayani adalah zona paling nyaman, karena saya bersama Bapa Surgawi, dan Dia sumber berkat di dalam hidup ini. Jadi kenapa kita mesti khawatir akan masa depan. Kita perkatakan terus Firman Tuhan itu dan kita imani bahwa Tuhan akan memelihara kita, maka itu akan terjadi,” pungkas doktor teologi lulusan Wagner Leadership Institute, Malaysia, yang dulu studi S1 ditempuhnya di ITB Bandung, dan S2 di American University of Hawai ini. DF
