Jadikan Medsos Sebagai Area Pelayanan

* Oleh: Dr. Tema Adiputra Harefa, S.Pd., M.A.

24

Narwastu.id – Media Sosial (medsos) saat ini sudah sangat melekat dalam kehidupan masyarakat. Tiada hari tanpa medsos. Benar. Rasanya ada yang kurang bila dalam sehari kita tidak membuka/membaca medsos kita. Bahkan, ada orang yang bukan hanya melihat/membaca medsosnya tapi merasa harus membalas/merespons pesan yang ada di medsos itu. Ya, kebutuhan medsos bagi masyarakat saat ini ibarat “nafas kehidupan” yang mutlak ada hehehehe. Baiklah saya langsung saja menukik pada judul tulisan saya ini. Mengapa saya nyatakan judul itu? Begini, segala hal yang ditulis dan dibaca orang banyak, itu artinya akan bermanfaat atau akan mubazir. Nah, sekarang medsos sudah disadari sangat bermanfaat untuk sarana komunikasi. Murah meriah. Bebas berkata-kata.

Apa pun pesannya, silakan. Apa pun video dan fotonya, silakan. Asalkan, ingat ya, bila tidak hati-hati maka sidang pengadilan atau jeruji penjara menanti. Ya, jangan sampai melanggar undang-undang. Bertahun-tahun saya amati semampu saya perihal apa-apa saja isi medsos yang dibuat masyarakat. Satu hal temuan saya, ternyata ada juga pesan-pesan kerohanian yang disampaikan masyarakat sesuai dengan keyakinan imannya/agamanya. Nah, hal ini saya sangat setuju. Seharusnyalah ada keseimbangan. Saya masuk ke area kekristenan sekarang. Penyampaian Kabar Baik/Kabar Keselamatan tentulah memerlukan sarana komunikasi. Memerlukan media. Maka, dengan memahami ini jelas sudah, medsos sangat diperlukan ternyata. Itu artinya, banyak sekali kesempatan di zaman teknologi canggih ini. Itulah sebabnya judul tulisan saya ini seperti itu. Cobalah kita renungkan beberapa hal di bawah ini: Yesaya 52:7, “Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!” Roma 10:15,

Dr. Tema Adiputra Harefa, S.Pd., M.A.

“Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” Ada dua poin penting dari kedua ayat firman Tuhan di atas: Beritakan Kabar Baik dan siapakah yang memberitakannya? Lebih tajam lagi yang memberitakan itu menggunakan cara apa? Saya jawab ya: Gunakanlah media massa juga untuk menyampaikan Kabar Baik. Bahkan, gunakan medsos juga untuk hal itu. Medsos itu muncul di dalam perangkat canggih yang sehari-hari kita genggam. Kita bawa ke mana-mana. Yakni gadget/handphone.

Pada bulan April 2024 lalu, saya merayakan 40 tahun saya berkecimpung di dunia radio siaran. Dan perjalanan panjang itu juga sebagian menyentuh media cetak, media online, media buku, media lagu rohani, dan tentu saja medsos. Maka di bagian akhir tulisan saya ini saya sampaikan beberapa hal. Pertama, sudah lebih 10 tahun saya gunakan SMS dan WA sebagai sarana penyampaian Kabar Baik/Kabar Keselamatan. Tahun-tahun selanjutnya saya kembangkan lagi dengan memakai jenis medsos lainnya. Kedua, saya melakukannya dengan hati gembira dan dengan rasa kasih kepada pembaca/penonton medsos saya. Sehingga tidak ada rasa terpaksa. Malah bila sehari terlupa mem-posting pesan-pesan rohani rasa hati saya tidak enak sekali. Ketiga, ada hasil jerih lelah saya itu. Ada yang bertanya pada saya. Ada yang lega dan damai hatinya karena dia sudah curhat. Dan juga menemukan solusi problemanya. Ya, ada juga pada akhirnya bertekad untuk menemukan dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Dan masih banyak lagi hasilnya. Oleh sebab itu,  satu pesan lagi saja dari saya: Selagi ada kesempatan saat ini jadikanlah medsos kita sebagai area pelayanan. Puji Tuhan.

 

* Penulis adalah rohaniwan, akademisi, penyiar senior radio, penulis buku, pencipta lagu rohani, pengamat sosial kemasyarakatan dan anggota pengurus FORKOM NARWASTU.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here