
Narwastu.id – Makna kasih sayang begitu mendalam. Setiap hari, tanpa kita sadari, kita selalu dikelilingi oleh kasih sayang, baik dalam bentuk perhatian, nasihat, atau bahkan teguran. Kata-kata dan tindakan yang kita berikan kepada seseorang atau sekelompok orang bisa menjadi rekaman berharga yang membekas sepanjang hidup mereka. Pernahkah Anda mengalaminya? Seorang ibu atau ayah sering kali memberikan nasihat, teguran, kritik, bahkan tantangan dalam bentuk tugas atau pekerjaan. Hal ini bisa kita alami di berbagai lingkungan, baik di rumah, sekolah, kampus, organisasi, komunitas, maupun tempat kerja. Dalam sehari yang terdiri dari 24 jam, kita mengeluarkan begitu banyak kata, dan setiap kata yang terucap bisa memiliki makna bagi orang lain.
Namun, tidak semua orang dapat memahami maksud dan tujuan di balik perkataan kita. Hanya mereka yang benar-benar mengenal kita yang bisa menangkap makna sebenarnya. Sementara itu, bagi orang yang tidak memahami kita, sering kali muncul persepsi negatif atau kesalahpahaman yang dapat menimbulkan pertanyaan tanpa henti. Dalam ilmu komunikasi, pesan yang disampaikan diharapkan dapat menghasilkan umpan balik yang positif, baik dalam bentuk respons verbal maupun nonverbal. Lingkaran komunikasi yang sehat akan membentuk pola pikir yang sehat pula. Kata “sehat” dalam komunikasi berarti memiliki dampak positif dan konstruktif.
Oleh karena itu, untuk mengubah pola pikir seseorang, kita perlu membangun sudut pandang yang lebih positif, menghilangkan prasangka buruk, dan menggantinya dengan pemahaman yang lebih baik. Dengan demikian, komunikasi yang baik akan membawa keharmonisan dalam hubungan sosial. Kasih sayang merupakan perasaan cinta, perhatian, dan kepedulian yang tulus terhadap seseorang atau sesuatu yang kita hargai. Perasaan ini dapat diberikan kepada keluarga, teman, pasangan, atau bahkan hewan peliharaan. Tanpa perlu mengungkapkan kata-kata yang menyentuh emosi, kasih sayang tetap dapat terlihat melalui berbagai bentuk ekspresi.
Tidak jarang, kasih sayang hadir dalam bentuk teguran, kemarahan, atau bahkan kata-kata yang mungkin terdengar menyakitkan, tetapi sebenarnya mengandung harapan dan niat baik. Semua itu bergantung pada bagaimana seseorang memahami dan menangkap maksud dari pesan yang disampaikan. Penting bagi kita untuk berpikir dengan jernih—tidak ada seorang pun yang ingin melihat orang lain terpuruk. Justru, kasih sayang sejati adalah dorongan yang mampu membangkitkan semangat, memotivasi, dan membantu seseorang untuk tetap teguh dalam menghadapi kehidupan. Itulah bentuk kasih sayang yang sejati, yang membawa energi positif bagi orang lain.

Ekspresi kasih sayang kepada orang-orang terdekat dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah ucapan terima kasih. Sayangnya, hal ini sering kali terabaikan, meskipun sangat mudah untuk dilakukan. Kata “terima kasih” kerap dianggap sepele, atau bahkan enggan diucapkan, karena di baliknya tersirat pengakuan bahwa ada orang lain yang peduli dan memperhatikan kita. Bahkan, terkadang teguran yang terdengar tajam atau keras sebenarnya merupakan bentuk kepedulian tulus untuk membantu seseorang mengubah pola pikir demi masa depannya.
Selain itu, ada banyak cara lain untuk menunjukkan kasih sayang, seperti quality time, di situ dengan menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. Dan hubungan bisa semakin erat dan kepercayaan satu sama lain semakin kuat. Kemudian ada kejutan atau surprise, yang dapat dimanfaatkan untuk merayakan momen kebersamaan. Bahkan, kejutan bisa berupa prank yang secara tidak langsung melatih mental seseorang hingga berujung pada senyuman.
Bentuk kasih sayang lainnya adalah komunikasi langsung, yaitu menyampaikan perasaan secara jujur tanpa perantara. Banyak orang merasa dihargai ketika mendapatkan kasih sayang melalui komunikasi yang tulus. Selain itu, keberanian untuk mengucapkan maaf juga merupakan bentuk kasih sayang yang sering terlupakan. Kadang, gengsi dan rasa malu membuat seseorang enggan mengakui kesalahan, padahal permintaan maaf yang tulus bisa menjadi bukti perhatian dan kepedulian, serta mencegah adanya kekecewaan yang tersimpan.
Pada akhirnya, kasih sayang tidak selalu harus tampak manis di mata atau terdengar indah di telinga. Terkadang, bentuk kasih sayang hadir dalam komunikasi yang mungkin berbeda dari ekspektasi kita. Oleh karena itu, berikanlah kasih sayang dengan cara yang paling sesuai dengan diri sendiri. Biarkan kasih sayang mengalir secara alami tanpa perlu dipaksakan atau diperintahkan.
* Penulis adalah praktisi ilmu komunikasi, pemerhati sosial, kemasyarakatan dan pendidikan, serta kolomnis Majalah NARWASTU.