IRI-BRGM Gelar Pelatihan bagi Humas Ormas Keagamaan

24
Acara pelatihan bagi humas ormas keagamaan itu.
Narwastu.id-Mengusung tema “Beragam dalam Iman, Bersatu Jaga Lingkungan,” Interfaith Rainforest Initiative (IRI) bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar “Pelatihan Jurnalisme Media Sosial (Medsos) Inovatif” di Taman Wisata Alam Muara Angke, Jakarta Utara, sejak 20-21 Juni 2024 lalu. Sekitar 34 orang peserta yang merupakan perwakilan humas dari organisasi keagamaan, seperti PGI, KWI, PHDI, MUI, MATAKIN, NU, MUHAMMADIYAH, dan PERMABUDHI, mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dilatarbelakangi oleh agama punya kekuatan moral dan spiritual yang bisa mempengaruhi keyakinan, nilai, dan perilaku kita. Banyak agama mengajarkan tentang tanggung jawab terhadap alam.
Dengan nilai-nilai agama, banyak orang termotivasi untuk menjaga lingkungan. Peran agama dalam mengatasi masalah lingkungan dan iklim semakin diakui, karena kekuatan spiritual bisa mengubah perilaku kita. Satu asumsi yang dianut adalah respons kita terhadap kerusakan lingkungan tergantung pada pengetahuan dan pengalaman tentang lingkungan itu sendiri. Penyampaian informasi yang baik dan massal menjadi salah satu cara untuk membina moral secara luas. Berita tentang lingkungan hidup harus menggabungkan pandangan intelektual dan spiritual. Dimensi intelektual memberikan informasi, pembelajaran, penelitian, dan pemahaman tentang alam.
Dimensi spiritual mengingatkan kita bahwa manusia harus memuliakan alam sebagai bentuk penghargaan kepada penciptaNya, yang pada akhirnya untuk kepentingan manusia sendiri. Media punya peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan peran kita tentang pentingnya lingkungan hidup yang sehat, mengangkat isu krisis iklim dan dampaknya, serta menjadi mediator. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman jurnalis dan komunitas agama, terhadap isu-isu lingkungan, terutama dalam konteks pengelolaan dan pelestarian hutan mangrove.
“Respons terhadap kerusakan lingkungan, sangat bergantung pada pengetahuan dan pengalaman kita tentang lingkungan itu sendiri,” ujar Dr. Hayu Prabowo, Fasilitator Nasional IRI Indonesia, di hari pertama pelatihan ini. Sementara Dr. Ir. Suwignya Utama, MBA, Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM, menjelaskan, “Partisipasi jurnalis lingkungan sangat penting untuk memastikan informasi tentang hutan, gambut, dan mangrove disampaikan dengan akurat dan seimbang.”
Menurut dia, hal ini mencegah penyebaran berita palsu (hoaks), atau berita yang memihak terkait isu lingkungan. Selain diskusi terkait tema, peserta dibagi beberapa kelompok sesuai ormas keagamaan, juga melakukan aktivitas pembuatan video terkait fungsi dan manfaat mangrove. KL

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here