Narwastu.id – Pada Jumat sore, tanggal 8 September 2023 itu saya tiba di tempat diadakannya acara Ibadah dan Reuni Sahabat Majalah NARWASTU dan langsung bergabung dengan undangan di meja paling depan. Suasana masih sepi. Dan ruang utama restoran (Kedai Sudut Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan) tersebut sudah ditata dengan apik. Namun, di tempat saya duduk itu sudah ada panitia kecil acara dan undangan khusus. Silakan lihat foto yang ada di sini. Dari kiri ke belakang sampai kanan yang duduk adalah Ibu/Bapak: Ida Tobing, S.Sos, Ev. drg. Niniek L. Brent, Pdt. Brigjen TNI (Purn.) Harsanto Adi S., M.M., Jonro I. Munthe, S.Sos, Pdt. Dr. Tema Adiputra, St. Drs. Hardy Tobing, Pdt. DR. Nus Reimas, Dientje Reimas, dan Prof. Dr. Hoga Saragih.
Kami rombongan pertama ini asyik larut dalam perbincangan ringan diselingi humor. Saya pun jadi kenal lebih dekat dengan beberapa orang yang satu meja ini. Sesekali saya berkordinasi dengan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah NARWASTU, Jonro I. Munthe terkait aliran/urutan acara Ibadah/Reuni Sahabat NARWASTU ini. Dan memang acara perdana Ibadah/Reuni Sahabat NARWASTU ini juga dalam suasana HUT ke-70 Bapak St. Hardy Tobing, salah satu Penasihat NARWASTU.
Oh iya, saya jadi teringat keberadaan Majalah NARWASTU saat ini di bawah kepemimpinan Jonro Munthe. Selain mengelola majalah dalam bentuk cetak dan online, juga ada podcast di kanal YouTube. Dan ada lagi: FORKOM NARWASTU (Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Inspiratif Pilihan Majalah NARWASTU), yakni komunitas tokoh-tokoh inspiratif Kristiani pilihan Majalah NARWASTU. Juga ada Persekutuan Doa (PD) Narwastu dimotori Pdt. Dr. Anna Nenoharan-St. Bertha Purba-Saragih, S.PAK, yang rutin sebulan sekali berkumpul dalam kelompok kecil, baik di kantor NARWASTU atau di rumah salah seorang dari Sahabat NARWASTU. Dan yang belakangan muncullah: Komunitas Sahabat NARWASTU.
Nah, acara yang dimaksud di sini adalah yang terkait Sahabat NARWASTU, yang terdiri dari simpatisan/pembaca/pelanggan, dan tokoh-tokoh Kristiani yang setiap tahun dipilih dan diapresiasi oleh Majalah NARWASTU. Mengapa dalam judul tulisan saya di atas ada kata “mengesankan?” Ya, sejujurnya memang itulah yang saya rasakan secara pribadi. Suasana terasa lebih familiar dan tidak formal kaku. Tapi, memang saat ibadah suasana khusuk tetap dijaga. Dan pelayan firman Tuhan, pemuka gereja aras nasional dan Pembina NARWASTU Pdt. DR. Nus Reimas, dengan gaya khasnya blak-blakan, humor, dan dengan tajam dan dalam mengurai firman Tuhan.
Hadirin mendapat pesan rohani yang sangat penting. Ditambah pula ada paduan suara yang berseragam baju putih, yakni “Kelompok Doa Medan (Singing Praise)” yang luar biasa kompak dan kualitas suara yang menggema menggetarkan hati. Semaraklah suasana malam itu di restoran kawasan Jakarta Selatan itu. Tersalurkanlah rasa kangen yang sejak masa pandemi Covid-19 melanda Indonesia membuat Sahabat NARWASTU sulit untuk berkumpul bersama.
Hal lain yang membuat saya, yang mendapat tugas sebagai MC/pemimpin ibadah, terkesan terhadap acara ini adalah: Saat Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Majalah NARWASTU, Jonro Munthe dengan komunikatif memperkenalkan semua yang hadir dalam acara ini. Tentu saja ini sangat berharga. Saya sendiri pun bertambah informasi dan kenalan baru…hehehe. Dan saya yakin, yang diperkenalkan itu, di forum terhormat dan familiar ini, pastilah senang hatinya. Juga, saat dipanjatkan doa syafaat ada hal yang khusus, yakni para undangan yang menjadi calon legislatif (Caleg) di Pemilu 2024 mendatang, diundang ke depan mimbar untuk didoakan khusus oleh Pdt. DR. Nus Reimas didukung oleh para pendeta yang juga hadir dalam acara Ibadah/Reuni bersama Sahabat NARWASTU ini.
Akhirnya, satu momentum khusus di acara ini juga digaungkan oleh Pdt. Nus Reimas, Ibu Asye Berty Saulina Siregar, Bapak St. Hardy Tobing, yakni mengajak para Sahabat NARWASTU untuk mendukung dengan ketulusan hati pengadaan kantor tetap Majalah NARWASTU dengan cara memberikan donasi kasih yang nomor rekening transfer-nya telah tersedia dan dibuat Asye Siregar. Nah, saya sangat terharu menyaksikan kegerakan ini. Saya sangat mendukung hal ini. Karena saya tahu, dan sudah sering masuk ke dalam kantor Majalah NARWASTU, memang sudah saatnya majalah kesayangan kita ini memiliki kantor baru yang permanen dan lebih representatif.
Ya, spontan saya ingat ayat firman Tuhan ini: Galatia 6:2, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu. Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” Saya membayangkan betapa akan mempermudah melakukan kumpul-kumpul bermakna di antara Sahabat NARWASTU bila kelak gedung baru kantor Majalah NARWASTU yang representatif itu terwujud. Kiranya Tuhan Yesus meberkati upaya ini.
Satu hal lagi, tidak lupa juga saya memberikan masukan khusus di sini. Pertama, kiranya acara jumpa bersama Sahabat NARWASTU dapatlah dibuat rutin. Karena, sangat penting kita mendengarkan informasi aktual dari Sahabat NARWASTU yang berkiprah di berbagai bidang. Kedua, mengantisipasi jumlah undangan yang akan bertambah bila kumpul-kumpul lagi, maka perlu mencari gedung pertemuan yang lebih besar. Ketiga, di tempat perdana acara ini diadakan, di sebuah restoran kawasan Jakarta Selatan, lampu /pencahayaan di panggung/mimbar perlu ditambah terangnya. Demikianlah. Puji Tuhan.
* Penulis adalah rohaniwan, akademisi, penyiar senior radio, penulis buku, pencipta lagu rohani, dan anggota pengurus FORKOM NARWASTU.