Narwastu.id – Siapa yang hatinya tidak takut karena corona virus desease (Covid-19), yang kini sudah tahun ke-2 dan belum juga berakhir? Puji Tuhan, firman Tuhan menyapa kita hari ini, “Kuatkanlah hati, janganlah takut!” “Be strong, fear not.”
Hati sering menjadi sumber ketakutan. Sehubungan dengan itu Kitab Amsal mengatakan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Batak: hati (roha), bagi orang Batak tradisional “tondi” (roh) bisa keluar dari badan, sehingga jadi orang “na so marroha” (tidak punya hati). Hati kita harus kuat, tidak tawar atau lemah.
Hanya orang yang kuat hati dapat menerima keselamatan, ikut keluar dari pembuangan (penindasan) memasuki kebebasan atau kemerdekaan, seperti dinubuatkan oleh Yesaya. Kita melihat keselamatan itu diraih bangsa Israel, dari respons mereka kepada firman Allah, maka Allah tampil dan bertindak menyelamatkan mereka. Bila iman kita merespon firman Allah dengan hati yang kuat, dan jalan kita teguh, penuh semangat, mengikuti jalan sesuai perintah Allah, Dia akan tampil menyelamatkan kita.
Pengharapan kita orang Kristen, kehadiran Allah telah nyata dalam diri Yesus Kristus. Dialah Juruselamat kita umat manusia. Oleh karya nyata Kristus Yesus kita telah dibawa ke zaman baru. Kedatangan Allah timbul dari pengharapan dan mukjizat, sebagaimana dinubuatkan Yesaya (ayat 1-6). Dalam Kristus Yesus kita akan tetap aman dalam perjalanan hidup ini, jauh dari ancaman segala marabahaya, sebagaimana dialami bangsa Allah dalam perjalanan keluar dari masa pembuangan.
Maka menghadapi pandemi yang berkepanjangan ini pun, jangan kita takut. Iman kita harus semakin teguh kepada Allah dan mempercayai firmanNya. Kuasa kasih Allah dan anugerah Yesus Kristus yang menyelamatkan kita dapat kita melihat dan merasakan dalam kehidupan kita sehari-hari, misalnya, dari petunjuk orang yang ahli, peraturan-peraturan yang harus kita turuti, saran dan ajakan dari orang-orang yang mengasihi kita.
Semuanya itu berhubungan dengan kenyataan hidup yang harus kita jalani di dunia ini. Bahkan mungkin dengan memanfaatkan sesuatu dari ciptaan Allah di alam semesta yang kita diami. Karena Allah yang menciptakan segala sesuatu, dan Allah dapat mengendalikan atau merubah ciptaanNya itu. Kita akan tiba pada masa yang baru, hati yang bersukacita dan selalu bersyukur kepada Tuhan yang menyembuhkan dan menyelamatkan kita. Itu pengharapan kita, yang tentu buah pengharapan itu akan kita rasakan pada waktunya. Kehendak Allahlah yang jadi di bumi ini dan di surga. Kiranya Firman Tuhan ini memberi kita inspirasi, hati yang semangat, jiwa optimis, pikiran positif, motivasi baik dan hidup damai. Tuhan Yesus memberkati dan melindungi kita. Amin.
* Penulis adalah mantan Kepala Biro Informasi HKBP Pusat, mantan Praeses HKBP Distrik Sumbagsel, dan pernah melayani di Gereja HKBP Sudirman, Jakarta Pusat.