Narwastu.id – Dr. Asye Berti Saulina Siregar, MBA, adalah figur perempuan Batak yang cerdas, energik, religius dan nasionalis. Pada Jumat malam, 10 Januari 2020 lalu ia hadir bersama sejumlah tim kerja pembuat film “HORAS AMANG…” di acara Natal & Tahun Baru 2020 Keluarga Besar Majalah NARWASTU di Graha Bethel Lantai 3, Jakarta Pusat. Asye Berti Saulina termasuk di dalam “21 Tokoh Kristiani 2019 Pilihan Majalah NARWASTU.”
Perempuan inspiratif yang juga seorang pengusaha ini terlihat bahagia saat menerima pigura penghargaan dari Penasihat NARWASTU, Ibu Pdt. DR. Anna B. Nenoharan, M.Th. Saat memberi testimoni di acara NARWASTU ini, Asye Berti Saulina mengatakan, ia bangga dan terharu karena Majalah NARWASTU memberinya apresiasi atas karyanya yang memproduseri film “HORAS AMANG…” yang pada 2019 lalu menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Batak, apalagi film itu diputar di bioskop-bioskop di berbagai kota besar di Indonesia. Film itu mendapat respons positif dari publik, lantaran mengusung pesan-pesan cinta kasih di dalam keluarga, terutama cinta kasih orang tua pada anaknya.
Film “HORAS AMANG…” kata Asye Berti Saulina yang berjemaat di Gereja GKI Kedoya, Jakarta Barat, punya pesan moral supaya setiap anak menghargai dan mencintai orangtua yang melahirkan dan membesarkannya, apalagi menghormati orangtua itu ajaran Kristen. Dan pada April 2020 ini, katanya, film “HORAS AMANG…” akan kembali ditayangkan di bioskop-bioskop di kota-kota besar di Tanah Air. Tak berhenti di film “HORAS AMANG…” Asye pun kini sedang mempersiapkan sebuah film terbaru yang pembuatannya dilakukan di Manado, Sulawesi Utara.
Film itu berkisah tentang cinta kasih Tuhan pada masyarakat di negeri yang berideologi Pancasila ini. Film tersebut berisi pesan-pesan perdamaian, kerukunan dan toleransi agar anak bangsa ini selalu menghormati dan menghormati satu dengan lainnya. Film itu, kata Asye, sebuah media yang efektif guna menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan cinta kasih pada publik. “Bangsa kita agar selalu teguh dan bersatu mesti terus dibangun dengan perdamaian dan kerukunan,” papar perempuan yang peduli juga mengirimkan buku-buku ke masyarakat di pedalaman untuk pencerdasan anak bangsa itu. VB