Kepergian almarhum Ir. Ria Raja Hasiholan Simatupang (Ompu Sparta) meninggalkan duka cita dan kenangan bagi banyak orang yang mengasihinya.
Narwastu.id – Ir. Ria Raja Hasiholan Simatupang (Ompu Sparta) telah dipanggil Bapa di surga pada Minggu, 19 Januari 2025 pukul 21.07 WIB di Rumah Sakit Siloam Asri Duren Tiga, Jakarta. Almarhum menghadap Bapa di surga pada usia 90 tahun 8 bulan. Meninggalkan 18 orang keturunan. Anak lelaki 3, perempuan 2, menantu 5, cucu 11 dan dikebumikan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat. Dia adalah putra ke-5 dari ayahanda Simon Mangaraja Soaduon Simatupang dan ibunda boru Sibuea dari Pangombusan, Sumatera Utara. Almarhum adalah generasi terakhir dari saudaranya tokoh legendaris Letjen T.B. Simatupang yang juga pahlawan nasional.
Kepergian almarhum, tentu jadi kesedihan buat keluarga besarnya. Di mata putra pertama Mulia Simatupang, bapaknya itu adalah sosok yang penuh tanggung jawab, selalu fokus dan konsistensi dengan pekerjaannya. Dia banyak belajar dari almarhum, baik secara ilmu, pengetahuan dan pengalamannya. Dan membuat anak-anaknya selalu bangga memiliki orang tua yang sabar membimbing dan tidak pernah putus perhatiannya buat mereka.
Bagi banyak orang, kematian memsng bisa menjadi sesuatu yang menakutkan. Namun, bagi umat Kristiani, kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah transisi menuju kehidupan kekal untuk kembali kepada Tuhan di surga. Kehadiran keluarga di acara duka cita seperti ini, terasa memberikan penghiburan bagi yang berduka. Dan meyakinkan bahwa orang yang percaya akan diberi kedamaian sejati setelah kehidupan di dunia. Keluarga Patuan P. Simatupang bersama istri Lamida boru Siregar, keluarga Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan (Ketua Dewan Ekonomi Nasional dan Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan di Kabinet Merah Putih) yang diwakili istri Devi boru Simatupang yang didampingi putranya David Panjaitan dan menantu Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (Kepala Staf TNI Angkatan Darat) juga merasa kehilangan atas orang tua terakhir yang dimiliki keluarganya.
Perjalanan hidup almarhum cukup mengesankan, penuh dedikasi terhadap dunia pendidikan dan tenaga kerja di bidang teknik elektro. Almarhum memiliki komitmen tinggi terhadap pengembangan diri, mulai dari studi di luar negeri hingga berkarier di PLN serta berperan aktif dalam pengajaran. Melalui berbagai peran yang dijalaninya, seperti pimpinan proyek pembangkit dan pengajaran di berbagai universitas, almarhum jelas memiliki pengaruh terhadap perkembangan dunia elektro di Indonesia. Selain itu, keterlibatannya mendirikan Fakultas Tenik Elektro di Universitas Sumatera Utara (USU) Medan menunjukkan kontribusi nyata di dunia pendidikan. Pensiun dari PLN pada 1994 tidak mengurangi semangatnya untuk terus berbagi ilmu. Terbukti dengan pengajaran yang terus dilakukan di FT Elektro UKI Jakarta. Kesan yang ditinggalkan oleh almarhum tentu cukup berarti bagi banyak orang yang pernah bekerja sama atau belajar darinya.
Sungguh sebuah penghormatan yang mendalam bagi almarhum, yang meninggalkan kesan yang begitu kuat di hati banyak orang. Kehadiran berbagai kelompok keluarga, relasi, dan sahabat di Rumah Duka Elim Harapan Kita, Jakarta, serta ucapan duka cita dari Punguan Simatupang Datu Pejel Se-Jabodetabek yang diketuai Lambas Sianturi dan Punguan Hombang Ulu Se-Jabodetabek, yang diketuai Yohanes Barel Simatupang, menunjukkan betapa besar pengaruh positif yang diberikan almarhum semasa hidupnya.
Karakter almarhum yang baik hati, murah hati, dan selalu berusaha membantu sesama, terutama saat ada keluarga atau orang lain menghadapi kesulitan, merupakan sifatnya yang menonjol. Sebuah pengorbanan yang tidak hanya dilihat dari apa yang dilakukan secara profesional, tapi juga dari seberapa banyak cinta dan perhatian yang diberikan kepada keluarga dan komunitas. Momen seperti ini pasti memberikan kedalaman bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya untuk mengenang kebaikan almarhum. Semoga kenangan indah tersebut dapat memberikan kekuatan bagi yang ditinggalkan untuk terus melanjutkan nilai-nilai positif yang diajarkan almarhum.
Suasana di rumah duka atas berpulangnya Ir. Ria Raja Hasiholan Simatupang (Ompu Sparta) di usia 90 tahun.
Salah satu ayat penghiburan atas duka cita ini adalah Yohanes 14:1-3, Yesus berkata, “Janganlah gelisah hatimu. Percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu; sebab Aku pergi untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu juga berada.” Ayat ini mengingatkan meskipun ada rasa sedih dalam perpisahan sementara, ada pengharapan yang besar bahwa umat Tuhan akan bersatu lagi di surga. Kehidupan kekal di hadapan Tuhan adalah kenyataan yang membawa damai bagi hati yang berduka.
Ungkapan dari Hendrik Simatupang, putra almarhum P. Simatupang (Ompu Christy), cukup menyentuh dan menunjukkan betapa dalam rasa kehilangan yang dirasakannya. Meskipun tidak bisa hadir untuk mengantar almarhum ke peristirahatan terakhir, ucapan belasungkawanya mencerminkan kasih dan penghormatan yang tulus kepada almarhum. Dia mengatakan, hendaknya kita yang ditinggalkan tetap menjalankan amanah yang dipesankan. Ucapan Tuhan Yesus lebih mengasihimu, juga memberi penghiburan, bahwa almarhum kini berada di pelukan Tuhan.
Ucapan terima kasih dari keluarga yang disampaikan oleh Patuan Simatupang dan Mulia Simatupang di pemakaman, menunjukkan rasa syukur atas dukungan dan atensi yang mereka terima dari gereja, keluarga dan sahabat. Papan bunga dan doa yang mengalir dari berbagai pihak tentu sangat berarti bagi mereka. Dan itu memberikan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan. Ucapan “Tuhan Yesus Memberkati” di papan bunga itu juga jadi doa penuh berkat, serta memberi kedamaian dan kekuatan bagi yang berdukacita. STH