
Narwastu.id – Yang pertama, adalah Perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 Majalah NARWASTU pada Senin, 13 Januari 2025 di Graha Bethel, Jakarta. Saya dan Bu Manria (sapaan akrabnya) memimpin ibadah dan juga sebagai MC. Kami, sudah beberapa kali berduet dalam tugas pelayanan ini. Sehingga para undangan sudah mulai hafal wajah kami…hehehe. Di sore hari itu, saat para tamu mulai berdatangan saya sempatkan memperhatikan suasana ruangan dan gedung ini. Baru saja direnovasi, sehingga makin “enak” menyelenggarakan acara di sini. Sehingga situasi-kondisi ini semakin membuat tambah bersemangat bagi yang hadir dalam acara ini yang sekaligus pemberian (pigura) penghargaan kepada “21 Tokoh Kristiani Inspiratif 2024 Pilihan Majalah NARWASTU.”
Ya. Dari awal acara berlangsung semarak; mulai kata sambutan, doa pembukaan, dan ibadah sampai pada renungan Natal oleh Pdt. DR. Mulyadi Sulaeman. Sangat berkesan renungan yang disampaikannya. Membahas dan mendalami kota Betlehem sejak era Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. Siapa-siapa figur yang terkait dengan kota itu, dan apa peranannya yang menarik untuk direnungkan dan diambil hikmahnya. Sungguhlah renungan yang disampaikan itu menambah pemahaman rohani lebih dalam dan mudah untuk diaplikasikan dalam kehidupan di hari-hari mendatang. Pdt. Mulyadi Sulaeman (Tokoh lintas gereja) memang sangat diberkati Tuhan dalam penyampaian renungan (yang bertema “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem, Lukas 2:15”) tersebut secara jernih dan komunikatif. Puji Tuhan.
Pun tentang pengisi acaranya; mengalir penuh semangat dan sukacita. Ada paduan suara angklung, nyanyi solo, nyanyi duet seorang ibu dengan anaknya yang masih kecil, ada juga vokal grup. Iya, tampilan mereka menambah suasana penghayatan dan kesukacitaan Natal dan Tahun Baru 2025, semakin masuk ke dalam hati. Dan akhirnya sampailah ke pemberian penghargaan kepada 21 Tokoh Kristiani Inspiratif 2024. Satu persatu mereka maju ke depan mimbar dengan wajah berseri-seri. Bersyukur pada Tuhan. Pun ketika ada beberapa tokoh yang dapat giliran naik panggung memperkenalkan diri dan kegiatannya; semua semakin menambah semarak dan menambah informasi yang berguna.
Dan saya perhatikan, iya, kali ini cukup lama para undangan meninggalkan tempat usainya acara. Rupanya asyik berbincang-bincang dan berfoto bersama. Nah, demikianlah…bagi para tokoh yang terpilih izinkan saya memberi pesan: Selamat, iya, maju terus, dan bertambah karya-karya untuk menjadi berkat bagi banyak orang. Amin.
Yang kedua, acara yang berkesan bagi saya adalah retreat Sehn Li Ministry di kawasan Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Pada Selasa pagi, 14 Januari 2025 saya sudah bergabung dengan teman-teman pelayanan yang sudah tiba sehari sebelumnya. Saya tidak ke wisma/penginapan rombongan lebih dulu, tapi langsung ke lokasi Yayasan Pelayanan Agape yang dipimpin oleh Dr. Hendrik Wowor, M.A. Pagi itu Sehn Li Ministry mengadakan pelayanan diakonia, ibadah singkat dan diskusi panel. Saya termasuk salah satu panelis dari 4 panelis yang membagikan topik-topik tertentu dengan tema “Menjadi Saksi Kristus Sepanjang Masa.” Sangat “terkejut” saya melihat bagaimana anak-anak binaan di yayasan itu merespon materi dari setiap panelis. Mereka antusias, mereka kritis dan berani berdebat. Luar biasa. Puji Tuhan. Hanya saja, karena keterbatasan waktu, maka tidak semua pertanyaan bisa dijawab karena sudah hadir tamu lain (berikutnya) yang akan melayani di ruang aula tersebut. Semoga kelak kami bisa datang lagi ke area pelayanan rehabilitasi itu.
Nah, sesampainya saya (dan rombongan) ke wisma/penginapan Sehn Li Ministry di kawasan Cisarua itu, saya sangat menikmati/menghayati setiap sesi acara yang disajikan panitia. Temanya adalah: ‘Kerendahan Hati.” Kami peserta juga mendapat kesempatan bersaksi tentang perjuangan untuk rendah hati dalam perjalanan hidup kami selama ini. Yang inti dari semua kesaksian kami plus renungan-renungan dari para pendeta adalah: Rendah hati itu akan membuat kita mampu memaafkan, semangat menciptakan perdamaian dan kedamaian, menghargai kritikan yang membangun, menyadari hanya Tuhan-lah yang paling berkuasa di dunia dan di surga, dan rendah hati adalah bukti kasih Allah menguasai hidup kita. Kita renungkanlah ayat dari firman Tuhan ini: Yakobus 4:6 (TB) Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkanNya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”
* Penulis adalah rohaniwan, akademisi, penyiar senior radio, penulis buku, pencipta lagu rohani, pengamat sosial kemasyarakatan dan anggota pengurus FORKOM NARWASTU.