Narwastu.id – Pada Selasa pagi, 17 Desember 2024 ini, Tim Majalah NARWASTU yang dipimpin Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos kembali mendatangi tokoh gereja aras nasional yang juga Ketua Majelis Pertimbangan PGLII dan Ketua Dewan Pembina Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) ini untuk podcast. Dalam podcast kali ini, Pdt. DR. Nus Reimas diajak berbicara tentang fenomena Natal dan menyambut Tahun Baru 2025. Menurut Pdt. Nus Reimas, ia sudah lebih dari 40 kali berkunjung ke Betlehem, desa tempat kelahiran Tuhan Yesus Kristus, Sang Juruselamat umat manusia. Di sana ia berdoa dan merenungkan betapa luar biasanya kasih Allah kepada manusia. Yesus lahir di kandang domba, karena manusia itu sudah jatuh pada dosa. Padahal, sesungguhnya di tempat yang mulia pun bisa saja Yesus dilahirkan. Tapi Allah tak melakukan itu.
Melalui kelahiran Yesus, kata Pdt. Nus Reimas, kita melihat kasih Allah yang melampaui segala sesuatu. “Manusia sudah jatuh pada dosa, jadi hina seperti binatang, sehingga Yesus sampai lahir di kandang domba untuk mengangkat manusia,” ujarnya. Yesus datang untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, dan kita mesti mensyukuri kebaikan Tuhan itu di dalam hidup ini. “Dalam hidup ini kita mesti penuh dengan ucapan syukur. Makanya tiap pagi saya selalu berlutut, mengucap syukur atas kebaikan Tuhan, atas setiap hari yang baru,” pungkasnya.
Menurut Pdt. Nus Reimas, bersukacitalah senantiasa dan syukuri kebaikan Tuhan. Tekunlah berdoa dan berharap selalu kepada kasih Tuhan. Di sisi lain, Pdt. Nus menyampaikan jagalah senantiasa hati kita, karena dari situlah terpancar kehidupan. “Jangan takut dan cemas menghadapi masa depan, apalagi di Tahun Baru 2025, yang kata orang dunia, menakutkan. Tiap tahun kita selalu menghadapi pergantian tahun, tapi nyatanya Tuhan tetap menyertai kita. Percayalah, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong kita orang percaya. Dan Tuhan akan terus memagari, memelihara dan memberkati setiap orang yang berharap kepadaNya. Jadi selamat Hari Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” tegas salah satu Penasihat Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) ini. KL
