Ibadah Penghiburan Punguan Parsahutaon Imanuel, Harapan Indah (Kota Bekasi)

99
Ibadah penghiburan keluarga besar Punguan Imanuel, Harapan Indah, Kota Bekasi, atas berpulangnya Roganda Kristina Siahaan-Munthe (Alm.).
Narwastu.id-Pada Sabtu malam, 11 Mei 2024 lalu setelah mengikuti acara pelepasan SMA putra sulungnya dari SMAK Penabur, Harapan Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat, Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos dan istri Faridawati Rajagukguk mengikuti acara ibadah penghiburan atas berpulangnya salah satu anggotanya, yakni Roganda Kristina Munthe plus arisan sekali sebulan bersama Punguan Parsahutaon Imanuel, Harapan Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat. Acara diadakan di rumah keluarga Patikkos Siahaan, dan keluarga Jonro juga tergabung di komunitas etnis Batak ini. Acara diawali dengan malam malam, lalu kebaktian yang dipimpin Ny. Simanjuntak/Boru Pardede, dan pengkhotbah Pdt. Lusiana Harianja Pella, M.Th, yang merupakan salah satu dari “21 Tokoh Kristiani Inspiratif 2014 Pilihan NARWASTU.” Dalam khotbahnya, Ibu Pendeta yang cerdas menyampaikan renungan ini menegaskan, kalau kita ingat masa kehidupan almarhumah Roganda Kristina Munthe-Ny. Siahaan boru Munthe (Mama Rahel), patut diimani bahwa dia sudah bersama Bapa di Surga.
Semasa hidupnya, seperti disampaikan Ibu Pendeta serta kesaksian para kaum ibu saat memberi penghiburan, almarhumah seorang yang setia pada Tuhan, pendoa syafaat, cinta keluarga dan berjiwa melayani. Sehingga keluarga yang berdukacita mesti tegar dan selalu semangat serta berpengharapan menghadapi hari-hari ke depan. Dalam kesempatan itu, Ketua Punguan Parsahutaon Imanuel Monang Gultom dan penasihat J. Silitonga menyebut, Punguan Parsahutaon Imanuel telah kehilangan salah satu anggotanya yang selama ini ramah, simpatik dan berjiwa melayani. Punguan ini pun menyampaikan salut atas iman teguh dari keluarga Patikkos Siahaan dan anak semata wayang Rahel Elita Siahaan yang luar biasa tegar menghadapi kemalangan itu. Pasalnya, mereka tetap teguh sekalipun beruntun menghadapi dukacita serta sempat dirawatinap di rumah sakit pasca dukacita itu.
Dalam kesempatan itu, Ibu Pendeta Lusiana mendoakan keluarga yang berdukacita supaya tetap sehat, selalu berpengharapan dan disertai Tuhan Yesus Kristus di dalam menghadapi hari-hari ke depan. Termasuk didoakan supaya rumah yang mereka tinggali senantiasa penuh sukacita dan damai sejahtera. “Mama Rahel sudah sembuh dari sakitnya, dan dia sudah berada di pangkuan Bapa di Surga, dan dia sudah mengakhiri pertandingan iman, dan dia seorang yang setia berdoa syafaat. Dan orang mati tak ada lagi hubungannya dengan orang hidup, dan rohnya sudah bersama Bapa di Surga. Kiranya keluarga yang ditinggalkan Mama Rahel selalu dilindungi, ditolong dan diberkati Allah Bapa,” ucap Ibu Pendeta ini. Pdt. Lusiana juga menerangkan, di dalam hidup ini kita mesti terus berjaga-jaga, karena kita tak tahu kapan Tuhan menjemput kita. Karenanya, carilah di dalam hidup ini keinginan Roh, bukan keinginan daging selagi kita masih diberi Tuhan waktu. SI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here