DR. Toto Dirgantoro Bersama Keluarga Giat Melayani Melalui Gideon Ministry

156
DR. Toto Dirgantoro. Gigih melayani bersama keluarga.

Narwastu.id-Lelaki kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, 2 Juli 1956 ini dikenal pemuka masyarakat yang nasionalis dan giat melayani. Di tengah kesibukannya sebagai Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (DEPALINDO), Chairman Asian Shippers Alliance (ASA), Sekjen Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Komisaris Utama PT. Jakarta Mitra Graha dan pendiri serta pembina Yayasan TDF, ia pun masih memberi hatinya untuk kegiatan rohani. Saat ini DR. Toto Dirgantoro yang merupakan suami tercinta DR. Dewi Dirgantoro dan punya tiga anak, Jeremia Dewanto Dirgantoro, Michael Ardianto Dirgantoro dan Jessica Dewi Dirgantoro, dipercaya pula sebagai Sekretaris Korwil Jabodetabek Jemaat Kristen Indonesia (JKI) yang merupakan anggota PGI dan PGLII.

Toto pada awalnya membuka wadah pelayanan Gereja Gideon Charismatik, lalu berganti nama jadi Gideon Ministry, namun hingga kini wadah pelayanan yang bertujuan untuk melayani yang tak terlayani ini hingga kini masih giat menginjil. “Bagi saya, dalam pelayanan itu yang terpenting adalah kualitas, bukan jumlah. Yesus Kristus sendiri dulu hanya punya 12 orang murid,” ujarnya. Bersama wadah pelayanannya, Toto Dirgantoro bersama istri tercinta juga melayani di program acara “Embun Pagi” di Radio Pelita Kasih (RPK) Jakarta setiap Hari Minggu. Sedangkan setiap Hari Kamis pukul 23.00 sampai 24.00 WIB mereka melayani jemaat yang mengalami masalah kehidupan lewat doa. Sekadar tahu, Toto Dirgantoro mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pada 1990 lewat sebuah mimpi. Selanjutnya tahun 1993 ia membentuk Gideon Ministry. Dan ia berumah tangga pada 1992. Melalui perjalanan iman yang cukup panjang, ia kemudian dibaptis setelah lebih dulu belajar Alkitab.

Pria yang mendapat gelar DR (HC) dari American Institute Managemen of Studies, Honolulu-Hawai, AS, dan lulusan LEMHANNAS Angkatan VI serta meraih gelar Doktor Ministry dari STT Berkat dan STT IKAT Jakarta ini mengatakan, wujud dari pertobatan itu kita harus melayani. “Saat melayani saya bukan untuk cari makan, tapi wujud pertobatan dan syukur saya guna memuliakan Tuhan. Lalu saya pernah mengadakan ibadah, bakti sosial, dan kebaktian kebangunan rohani (KKR) di sejumlah daerah. Kami turun ke tengah masyarakat untuk berbagi. Tuhan pun dulu berbagi dan kita diajar untuk saling mengasihi,” ujar pria yang pernah menjadi Caleg DPR-RI dari Partai Golkar di Pemilu 2004 di Dapil Jawa Tengah VIII dengan raihan suara terbanyak, namun ia saat itu mengalah untuk tidak maju ke Gedung Senayan, Jakarta, sebagai anggota dewan.

Di organisasi pengusaha, Toto pernah dipercaya sebagai Ketua Kadinda Kabupaten Banyumas (1983-1986) dan Ketua Bidang Perindustrian HIPMI Banyumas (1982-1985). Sementara di partai politik ia pernah dipercaya sebagai Sekretaris Pokja Sosial DPP Partai Golkar (2004-2009) dan Sekretaris Pokja Ekonomi dan Keuangan DPP Partai Golkar (1999-2004). Tak heran, kalau kemampuannya di bidang organisasi cukup mumpuni, sehingga ia pernah mendapat banyak penghargaan. Lantaran aktif dan loyal di dalam berorganisasi, Toto pun sering dipercaya sebagai delegasi Indonesia untuk mengikuti sejumlah acara atau pertemuan di luar negeri.

Bahkan, di forum-forum ekonomi dan kampus Toto pun kerap diundang sebagai pembicara, termasuk Universitas Indonesia (UI) Jakarta pernah mengundangnya berbicara seputar peluang dan pengembangan ekspor. Lantaran ia seorang yang aktif, cerdas, nasionalis dan dinamis Toto pernah diganjar dengan sejumlah penghargaan, seperti Eksekutif Berprestasi 1998, Profil Top Indonesia 2001, Tokoh Peduli SDM Berkualitas 2001, dan ASEAN Best Executive Award 2001.

Mengenai pengalaman spiritual yang dialami saat menggelar sejumlah KKR di berbagai daerah, seperti Banyumas, Cilacap, Purwokerto, Ungaran dan Semarang, Toto menerangkan, ia sudah melihat sendiri ada orang buta dipulihkan, dan yang pincang disembuhkan saat didoakan. “Dan itu karena kuasa Tuhan, bukan karena saya. Biasanya saya yang berkhotbah dan istri saya yang menaikkan pujian di acara KKR,” ujarnya tentang istrinya Dewi Dirgantoro yang sudah mengeluarkan album rohani bertajuk “Indonesia Dipulihkan.”

Toto menerangkan, saat Gideon Ministry memulai kiprah pelayanannya sering juga menggelar ibadah di Gedung Kasih Bersaudara Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat. Menurut Toto, dalam hidup ini, baginya, pekerjaan adalah prioritas, namun pelayanan adalah sesuatu yang sangat prioritas. “Dalam hidup ini tujuan kita sesungguhnya adalah memuliakan Tuhan. Saya merasakan ada banyak mukjizat di dalam hidup dan keluarga saya. Tuhan senantiasa melindungi saya dari marabahaya,” ujar Toto yang pernah mengalami mukjizat matanya sembuh dan melihat kembali, padahal sudah sempat divonis akan mengalami kebutaan.

Sedangkan berbicara mengenai kiprahnya di panggung politik, imbuhnya, ia selalu berupaya memberikan kontribusi bagi partai untuk kepentingan rakyat dan untuk kemajuan bangsa. Dan Toto selama ini selalu membuktikan dirinya diperhitungkan karena kapasitas dan integritas di berbagai organisasi termasuk di partai politik. “Saya tak mau diperhitungkan karena kedekatan dengan orang berkuasa,” ucap Toto yang sangat bersyukur kepada Tuhan, karena ketiga anaknya aktif melayani di gereja. Ada yang main musik, multimedia dan singer.

Bicara obsesinya, Toto mengatakan, ia akan terus melayani Tuhan bersama keluarga. Karena melayani Tuhan itu memberi keharmonisan dan damai sejahtera dari Tuhan Yesus. “Tuhan itu begitu baik di dalam kehidupan kami. Dalam berbagai kesulitan, dan sakit penyakit Tuhan itu selalu hadir menolong tepat waktu. Saat saya menderita sakit, saya berserah dan di situ Tuhan hadir memberi pertolongan dengan ajaib. Terkadang di dalam hidup ini Tuhan izinkan kesulitan, dan sakit penyakit di dalam hidup kita agar kita berserah kepadaNya. Tapi saat kita berserah kepada Tuhan biarlah kehendakNya yang jadi,” ujarnya bijak.

Ketika ditanya komentarnya tentang wabah Covid-19 saat ini, yang sudah terjadi hampir dua tahun, Toto menerangkan, ia tetap bersyukur kepada Tuhan meskipun pernah menjadi korban Covid-19. Keluarganya pun terkena dampak dari virus corona ini, dan ia sempat masuk ICU. Saat itu ia sebagai manusia sangat khawatir, apalagi banyak pasien corona meninggal, termasuk pendeta. Namun, katanya, percayalah orang yang selalu berserah dan beriman kepada Tuhan pasti mendapat pertolongan yang luar biasa.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here