Bupati Nias (Periode 2011-2021) Saat Bertandang ke Kantor NARWASTU

36
Drs. S. Laoli, M.M. (Batik hijau lengan panjang) saat berkunjung ke kantor Majalah NARWASTU dan diterima Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos.

Narwastu.id – Pada Rabu, 1 Desember 2021 lalu, sahabat NARWASTU dan tokoh nasionalis, Drs. Sokhiatulo Laoli, M.M., Bupati Kabupaten Nias (Sumatera Utara) dua periode (2011-2021) berkunjung ke kantor Majalah NARWASTU. Meskipun ia kini tak lagi menjabat sebagai kepala daerah, namun kesibukannya ternyata luar biasa padat sebagai anggota Dewan Pembina Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan aktif di Asosiasi Pemerintah Daerah, Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO). Di kantor Majalah NARWASTU Laoli banyak berbicara tentang kegiatannya yang terus ikut berjuang untuk kesejahteraan Nias dan ikut mengupayakan kesejahteraan Indonesia. Pria berusia 63 tahun dan punya tiga anak serta 3 cucu ini masih seperti dulu tetap tenang, energik dan semangat.

“Saya bersyukur kepada Tuhan karena bisa 10 tahun melayani sebagai Bupati Nias. Saya di sana berjuang untuk membangun Nias,” ujar mantan Ketua Umum DPP Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (HIMNI) ini. Selama menjabat sebagai bupati ia bersyukur tidak pernah berurusan dengan aparat hukum, misalnya, dipanggil kejaksaan atau kepolisian. “Kalau kita bekerja dengan baik dan benar serta tidak melanggar hukum, tentu tidak akan berurusan dengan aparat hukum. Saya dulu jadi kepala daerah di Nias bukan untuk cari makan, tapi untuk membangun Nias supaya lebih baik,” ujar  S. Laoli, yang kini bisa lebih bebas memanfaatkan waktunya untuk main golf. Dulu saat ia menjadi kepala daerah, waktunya banyak tersita untuk bekerja, sehingga hampir tak ada waktu untuk main golf.

Drs. S. Laoli, M.M. (Batik hijau lengan panjang) saat berkunjung ke kantor Majalah NARWASTU dan diterima Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos.

Laoli menambahkan, meskipun ia kini bukan bupati lagi, namun masih banyak warga dan pemuka masyarakat yang sering mengadu ke dia untuk menyampaikan masalah yang dihadapi. “Karena dulu saya selalu berupaya dekat pada rakyat dan mendengar pengaduan mereka. Dan saya sejak dulu tidak mau berpolitik dengan sogok menyogok, tapi mari kita dengar apa yang dibutuhkan masyarakat. Dan rumah saya terbuka bagi rakyat untuk berdialog dan bertukar pikiran. Karena kita mesti sadar bahwa tanpa rakyat kita tak ada apa-apanya,” ujar mantan majelis jemaat di Gereja BNKP ini. Dia menerangkan, saat Sidang Raya PGI diadakan di Nias pada 2014 lalu, masyarakat Nias merasa mendapat dukungan moral dan semangat, karena tokoh-tokoh gereja berdoa bagi Nias yang pernah dihantam tsunami dan gempa dahsyat pada 2004 dan 2005 lalu.

Di sisi lain, Laoli berharap agar Pemerintah Pusat bisa memberi perhatian lebih untuk membangun Kepulauan Nias, misalnya, membangun pelabuhan, bandara dan penerangan listrik supaya semakin baik. Dan selama ini Laoli terus berjuang demi kemajuan daerahnya, termasuk sekarang masalah bandara, listrik dan pelabuhan diperjuangkannya. Di sisi lain, Laoli berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu dan masyarakat imunnya semakin kuat setelah divaksin. “Kita harus terus berdoa agar bisa menghadapi masa pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya. Dia hampir satu setengah jam bertukar pikiran dan berdiskusi dengan Pemimpin Umum/Pemimpin NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos dan tim. Di akhir pertemuan Jonro memanjatkan doa buat Laoli supaya pria yang termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2011 Pilihan Majalah NARWASTU” ini senantiasa sehat, melimpah sukacita dan disertai Tuhan di dalam aktivitasnya di Tahun Baru 2022 ini. ZG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here