Narwastu.id – Pada medio Oktober 2021 lalu, Majalah NARWASTU berkesempatan bersua dengan sejumlah senior Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di sebuah acara santap siang dan doa bersama di sebuah restoran di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Hadir di acara tersebut Prof. Dr. Marten Napang, S.H., M.Si, Ir. Edward Tanari, M.Si, Mutiara Gultom dan Ronald Rischard Tapilatu. Dalam acara itu dirayakan serta didoakan pula istri tercinta dari Prof. Marten Napang yang hari itu berulang tahun. Suasana acara siang itu terasa familiar dan penuh sukacita. Sambil bersantap siang dengan aneka makanan, para senior GMKI, ada yang sudah berusia 75 tahun pun tak jarang berfoto bareng dengan para temannya menggunakan Smartphonenya.
Ternyata pada hari itu tanggal 15 Oktober 2021 sudah 286 kali para senior itu menggelar ibadah atau pendalaman Alkitab via Zoom. Dan selama setahun itu mereka giat bersekutu, saling menguatkan iman, dan memperkuat tali persaudaraan. Dan acara rohani itu diadakan selama setahun ini dengan disiplin mulai pukul 5.00 WIB sampai 7.00 atau 6.30 WIB. “Peserta setiap acara Zoom ada sekitar 70-an orang, berasal dari Aceh sampai Papua, hingga luar negeri. Dan semua peserta itu aktif membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu,” ujar Mutiara Gultom, salah satu pengurus Bible Study Perkumpulan Senior GMKI dan mantan Ketua BPC GMKI Bandung.
Acara kita di Zoom, imbuh Mutiara, ada refleksi, doa syafaat dan setiap pergumulan para senior didoakan. “Di sini ada disiplin rohani, karena Zoom kita mulai jam 5.00 sampai jam 7 atau 6.30. Dan doa berkat disampaikan senior GMKI dari kalangan pendeta. Ini dibuat sejak ada pandemi Covid-19, agar ada wadah komunikasi para senior GMKI untuk berdoa bareng. Di sini ada juga sharing pengalaman iman. Dan sudah lima kali kita bertemu tatap muka saat ada acara ulang tahun. Aktivitas rohani seperti ini menguatkan. Dan kita merasa diberkati dan akan terus berupaya menjadi berkat,” terang Mutiara Gultom. Sementara Ronald Tapilatu, yang juga penggagas Bible Study Perkumpulan Senior GMKI menerangkan, “Bible Study PS GMKI itu idenya berawal ketika saya bergabung dalam sebuah komunitas baca buku tiap pagi. Saya cukup aktif dalam diskusi buku dan presentasi bacaan terhadap buku-buku yang memotivasi untuk berbisnis. Sudah beberapa buku dibaca lalu dipresentasikan dan merefleksikan hal itu dari kehidupan bisnisnya. Sangat menarik.”
“Dan biasanya juga diminta untuk membuat resume dari semua diskusi dan presentasi para pembaca. Diskusi buku itu hanya berlangsung selama 1 jam. Tapi manfaatnya luar biasa mencerahkan. Terasa perbedaannya, ketika membaca sebuah buku seorang diri lalu memaknainya sendiri. Sangat berbeda ketika buku yang sama dibaca oleh lebih dari satu orang dan kemudian mendiskusikan pemaknaannya bersama-sama,” ujar Sekretaris Desk Papua DPP PIKI, Kepala Biro Papua PGI dan mantan Sekretaris Cabang GMKI Jayapura serta Ketua Bidang Keadilan dan Perdamaian DPP GAMKI ini.
Menurut Wakil Sekjen PNPS GMKI ini, di situ terlihat bagaimana setiap orang mencoba untuk saling mengingatkan, menguatkan, dan mencerahkan. Ternyata metode tersebut juga biasanya dilakukan dalam Penelaahan Alkitab. “Dari situlah saya kemudian berpikir untuk menghidupkan kembali PA yang sudah lama hilang dalam komunitas GMKI. Saya kemudian memutuskan untuk membaca ulang AD/ART GMKI termasuk Peraturan Organisasi GMKI untuk mereview dasar pelaksanaan PA dalam GMKI. Dan saya temukan kalimat ini dalam Penjelasan AD/ART GMKI, angka 1 alinea ke-6 baris ke-4,” terangnya.
“Bilamana kita menelusuri sejarah berdirinya GMKI, maka nyata bahwa awal berdirinya organisasi didasarkan pada kesadaran kelompok mahasiswa terhadap kebutuhan pelayanan di lingkungan perguruan tinggi. Kesadaran ini kemudian melahirkan kelompok kelompok Penelahaan Alkitab dan Kelompok Doa sebagai jawaban terhadap tantangan tersebut. Kemudian kebutuhan ini meluas kepada seluruh civitas akademika, karena semuanya itu merupakan keluarga besar yang secara bersama-sama berada dalam pergumulan yang sama. Karena itu Penelahaan Alkitab dan Kelompok Doa merupakan program inti dari organisasi ini. Dengan senantiasa memeliharanya berarti akan semakin memantapkan arti kehadirannya selaku mahasiswa Kristen. Program ini tidak boleh dilupakan oleh GMKI. Melupakan kegiatan tersebut berarti bahaya erosi kedirian yang sangat fatal akan melanda organisasi. Semuanya ini adalah konsekuensi dari sumber GMKI yakni Alkitab,” ujar Ronald yang nasionalis dan religius.
Hasil temuan ini, imbuhnya, telah memastikan bahwa apa yang akan dibuat melalui Penelahaan Alkitab adalah sesuatu yang sangat penting dan mendesak. “Lalu ide tersebut saya ceritakan kepada teman saya, Mutiara, seorang senior GMKI, yang juga merupakan anggota komunitas baca buku tiap pagi. Mutiara langsung setuju dan mendukung rencana mengaktifkan kembali PA dalam ber-GMKI tersebut. Dan kami berdua sepakat utk menamakan kegiatan tersebut Bible Study dengan menggunakan metode yang mirip dalam komunitas baca buku itu. Kemudian ide dan rencana tersebut disampaikan kepada kepada Ketua Pokja Gereja dan Kebudayaan PNPS GMKI, Pdt. Ferry Nahusona.
Gayung bersambut. Ide baik tersebut sangat didukungnya dan memutuskan untuk disampaikan langsung olehnya kepada Ketua Umum dan Sekjen PNPS GMKI sebagai salah satu program Pokja Gereja dan Kebudayaan PNPS GMKI, selain ibadah bulanan senior GMKI,” paparnya. Atas persetujuan tersebut, ujarnya, maka pada Kamis, 12 November 2020, dimulailah kegiatan pertama Bible Study Senior GMKI. “Dan terus berlangsung sampai saat ini setiap pagi kecuali hari Minggu. Kegiatan Bible Study Senior GMKI ini kemudian memotivasi PP GMKI melakukan hal yang sama sebulan sekali bagi semua kader GMKI se-tanah air,” pungkas Ronald. KL