Narwastu.id – Hikmat itu beda dengan kepintaran atau kecerdasan. Hikmat itu berasal dari Tuhan. Dan orang berhikmat apapun kesukarannya akan bisa dihadapinya, karena ia mengandalkan Tuhan. Orang berhikmat itu takut akan Tuhan, dan dia bisa dipercaya karena ucapan dan perbuatannya sejalan. Yusuf itu orang berhikmat, karena ia tidak tergoda untuk korupsi sekalipun seluruh kuasa dan kekayaan di Mesir dipercayakan Raja Firaun kepada dia. Yusuf pun tak mau melakukan dosa sekalipun ia digoda oleh perempuan. Daniel juga berhikmat, karena ia takut akan Tuhan dan tidak mau menyembah patung sekalipun ancamannya dimasukkan ke dapur api. Di saat kita menghadapi kesulitan di masa wabah virus corona ini kita pun mesti minta hikmat kepada Tuhan supaya kita mampu menghadapi setiap tantangan. Orang berhikmat pasti diberikan Tuhan berkat, kekuatan, pertolongan dan kebahagiaan.
Demikian disampaikan Pdt. Meiske Kolanus dalam ibadah lewat virtual, baru-baru ini, saat ia menyampaikan khotbah tentang orang berhikmat yang berbahagia dan diberkati Tuhan, yang dikutip dari Kitab Amsal. Khotbah itu disampaikannya di tengah jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Harapan Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Pdt. Meiske, sekarang di masa wabah corona ini ada banyak karyawan yang terkena PHK dan gajinya dikurangi. Kita memang prihatin atas keadaan ini dan itu mengkhawatirkan banyak orang. “Namun kita jangan terus menerus khawatir dan takut karena virus corona, tapi kita harus lebih takut kepada Tuhan. Kita tidak tahu kapan virus corona ini akan pergi, namun kita harus siap hidup berdampingan dengan corona dan meminta hikmat dari Tuhan. Orang yang berhikmat pasti akan diberkati Tuhan di dalam pekerjaannya, karena dia tak mengandalkan manusia. Tapi dia mengandalkan pertolongan Tuhan,” ujarnya.
Kata Pdt. Meiske lagi, orang yang berhikmat di dalam banyak persoalan pun akan ditolong Tuhan, dan akan beruntung serta namanya diangkat Tuhan. Sehingga kita harus mengandalkan Tuhan di dalam hidup ini. Menurutnya, hidup kita harus selalu bersandar kepada hikmat Tuhan, serta jangan selalu mengandalkan kekayaan atau kekuasaan manusia. Karena itu tidak mendatangkan kebahagiaan. Namun yang mendapat hikmat dari Tuhan akan mendapatkan damai sejahtera, sukacita dan kebahagiaan. GH