Pdt. William Wairata Direktur LPMI yang Peduli Melayani Mahasiswa

687
Pdt. William Wairata. Peduli kaum muda.

Narwastu.id – Pada 2 Agustus 2017 lalu, Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI) merayakan hari ulang tahun ke-49. Sebagai lembaga pelayanan yang peduli mewartakan Injil Kristus kepada mahasiswa, tentu LPMI mengalami jatuh bangun yang menjadi bagian dari pembentukan Tuhan. Perayaan ulang tahun yang digelar secara sederhana di Kantor LPMI, Jalan Panataran 10, Jakarta, itu sekaligus melantik Pdt. William Wairata sebagai Direktur LPMI yang baru untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Sebelum acara itu, Majalah NARWASTU berkesempatan berbincang hangat dengan pria berdarah Ambon itu di ruang kerjanya.

Menurut Pdt. William,  menyusuri perjalanan LPMI hingga menginjak usia 49 tahun bukanlah hal yang mudah dilalui. Pasalnya, selain mengedepankan pelayanan kampus, market place dan lain sebagainya, jajaran LPMI tak pernah mengorientasikan diri kepada hal materiil, dan hanya mengandalkan Tuhan di atas segalanya. Tentu saja hal itu tak masuk dalam nalar manusia. Namun, menjaga komitmen untuk tetap berjalan dalam lininya Tuhan adalah harga yang mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar.

Menurutnya, hal yang pertama dan utama kita harus melayani dengan visi dan arah yang jelas, tapi dengan hidup  kudus. “Dan kekudusan menjadi hal yang sangat penting. Kalau kita hidup dalam kekudusan, maka Tuhan akan pakai kita dengan sangat luar biasa, seperti yang dikatakan dalam Ibrani 12:14,” kata pria yang akrab disapa dengan nama Wim ini semangat. Wim menikah dengan drg. Niken H.P. Rahayu.

Pdt. Wim menambahkan, dalam bekerja di ladang Tuhan kita harus siap bayar harga dan mau memberikan yang terbaik untuk Dia. Dalam kamus LPMI, para jajaran staf LPMI tak digaji bulanan, layaknya karyawan perusahaan. “Kita melayani dalam kehendak Tuhan, artinya peka dengan suara Tuhan. Semua yang ada di Firman Tuhan atau dalam Alkitab itu harapan saya. LPMI boleh kerja 24 jam tapi cari gaji sendiri dan itu bisa sampai hari ini,” ujarnya.

Katanya, kalau LPMI bisa berdiri sampai hari ini, itu merupakan anugerah Tuhan. Menurut Pdt. Wim, hidup yang dijalaninya adalah mukjizat dari Tuhan. Walaupun kadang kala sikon (situasi dan kondisi) tertentu tidak ada uang dan susah tapi Firman Tuhan katakan, bahwa pertolonganNya tidak pernah terlambat. Dan Dia tidak pernah salah mengirim berkatNya. “Jadi kalau Dia memberkati sampai 49 tahun, berarti itu jelas banget penyertaanNya, dan Dia bertanggungjawab. Dan yang paling penting adalah iman itu yang paling utama,” pungkasnya.

Dan semakin berusia tentu tantangannya semakin beda, demikian pula dengan LPMI. Sebagai sebuah lembaga pelayanan tentu LPMI pun menemui beberapa kendala. Dan bagaimana LPMI agar tetap solid dan bertahan sampai hari ini, tentu itu bukan perkara yang mudah. “Kendala yang ada itu dari diri sendiri, dan dunia menawarkan hal-hal yang duniawi. Kalau kita beres dengan Tuhan, maka kita beres pula dengan yang lainnya. Tantangan yang terberat adalah dari diri sendiri,” terangnya. Pdt. Wim berharap segala target LPMI bisa tercapai seperti terjadi pergerakan rohani di masyarakat sehingga mereka menjadi pengikut Yesus yang setia.

Ibu Dientje Reimas, tokoh senior di LPMI yang juga istri tercinta Pdt. DR. Nus Reimas (Ketua Dewan Pembina LPMI) berkomentar tentang Pdt. William Wairatta. Menurutnya, sebelum menjadi pimpinan LPMI, Pak William aktif dalam pelayanan di kampus-kampus, dan ia seorang pekerja keras.  “Tidak pernah kenal lelah, dan Pak Wim banyak menjangkau para mahasiswa. Dan tidak sampai di situ saja, Pak Wim bekerja sama dengan pesantren-pesantren. Jadi pelayanannya bagus dan luar biasa,” paparnya.

Dan harapan Ibu Dientje Reimas ke depannya, supaya LPMI lebih maju lagi, dan mampu memenangkan banyak jiwa bagi Kristus. Lalu harapan Dientje Reimas kepada alumni LPMI supaya benih itu tidak hilang sia-sia, tetapi agar ada yang muncul sebagai seorang pemimpin, dan di antara mereka supaya ada yang terlibat di dalam pelayanan melalui LPMI.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here