Anak Muda yang Dulunya Berandalan, Kini Jadi Pendeta

8
Pdt. Dr. Kevintjius (Kaos hitam), Pdt. Indra Sihaloho, M.Th (Kemeja merah) dan Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi NARWASTU, Jonro I. Munthe, S.Sos (Kemeja putih) podcast di kantor NARWASTU.

Narwastu.id – Pada Selasa, 4 Februari 2025, Tim Majalah NARWASTU mengundang dua anak muda inspiratif untuk podcast di kantor Redaksi Majalah NARWASTU. Keduanya, Pdt. Dr. Kevintjiu, S.E., M.Th yang juga sehari-harinya pebisnis dan Pdt. Indra Sihaloho, S.IKom, M.Th. Keduanya kini giat melayani di Jemaat Kristen Indonesia (JKI) Overflow, Jakarta Barat, namun mereka pun membentuk “Wow Movement”, yang giat melayani anak-anak muda, seperti SMP, SMA, anak-anak di panti asuhan dan kaum muda di lembaga pemasyarakatan (Lapas). Saat keduanya bersaksi tentang masa remajanya kala SMP dan SMA, ternyata dulu Pdt. Kevintjiu suka berkelahi dan sering memasukkan parang dan rantai di tasnya.

Sejumlah kegiatan pelayanan “Wow Movement” di sejumlah sekolah SMP, SMA dan bersama anak-anak muda.

Sementara Pdt. Indra Sihaloho semasa SMA pernah ditahan polisi, karena kenakalannya, apalagi ia pernah berurusan dengan obat-obat terlarang. Orangtuanya dulu perwira TN. Pdt. Indra pun pernah nyaris tewas karena sakit, namun kasih Tuhan menjamahnya. Pun Pdt. Kevintjiu merasakan jamahan Roh Kudus. Kini keduanya giat melayani anak-anak muda. Menurut keduanya, anak-anak muda mesti dibekali dengan iman yang teguh supaya tidak terjerumus pada bahaya narkoba, pergaulan bebas dan kecanduan gadget serta memanfaatkan masa mudanya untuk memuliakan Tuhan. Pengalaman kelam di masa muda itulah, yang kemudian membuat mereka peduli melayani anak-anak muda supaya beriman tangguh.

Menurut Pdt. Kevintjiu, dulu saat masih muda ia pernah “divonis” seorang anak muda yang tak berguna, sehingga jiwanya berontak. Hanya saja, ia merasakan jamahan Roh Kudus melalui pelayanan sejumlah hamba Tuhan, sehingga ia terjun melayani. “Kami bersama teman-teman di Wow Movement sudah sepakat untuk terus memuliakan Tuhan, dengan melayani anak-anak muda. Kami percaya anak-anak muda yang kami layani dan doakan akan disertai Tuhan di dalam menjalani masa mudanya. Anak-anak muda itu harus menjadi orang yang berguna bagi keluarga, masyarakat dan memuliakan Tuhan,” pungkas Pdt. Kevintjiu.

“Hidup ini mesti berarti, dan hidup adalah kesempatan yang diberikan Tuhan bagi kita untuk memenangkan banyak jiwa. Supaya hidup kita berarti, maka layanilah Tuhan. Panggilan menjadi hamba Tuhan itu sebuah kehormatan. Yang dipakai Tuhan untuk melayani dan memuliakan namaNya pasti diberkati,” ujar Pdt. Kevintjiu, yang merupakan peraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai salah satu anak muda Indonesia peraih gelar doktor teologi di usia muda, yakni 28 tahun. Ia pun giat menimba ilmu teologi supaya pengetahuannya tentang kebesaran dan kasih Tuhan semakin memadai. Dan, imbuhnya, kebesaran Tuhan dan kasihNya mesti kita beritakan kepada banyak orang agar mereka pun memuliakan Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat manusia. SH

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here