Tanda-tanda Akhir Zaman Lewat Gempa Bumi

32
Bencana alam atau gempa dahsyat yang terjadi di Taiwan pada awal April 2024.

Narwastu.id – Taiwan diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,5 pada Rabu, 3 April 2024 lalu. Gempa terjadi sekitar pukul 9.00 waktu setempat yang berdampak dengan runtuhnya bangunan-bangunan di kota selatan, listrik padam hingga menimbulkan tsunami di pulau-pulau selatan Jepang. Selain itu, diberitakan oleh pihak berwenang Taiwan sebanyak 137 orang terjebak akibat gempa tersebut. Di antaranya 77 orang terjebak di dalam terowongan Jinwen dan Daqinshui di bawah pegunungan wilayah Hualien. Terdapat 50 orang sisanya terjebak di dalam empat minibus yang tengah melakukan perjalanan dari Kota Hualien ke Taman Nasional Taroko.

Gempa yang terjadi diyakini sebagai gempa yang terbesar di Taiwan sejak tahun 1999, yang menimbulkan kerusakan sangat parah. Untuk diketahui bahwa posisi Taiwan terletak disepanjang cincin api Pasifik, garis patahan seismik yang mengelilingi Samudera Pasifik tempat terjadinya sebagian besar gempa bumi di dunia. Gempa yang masuk dalam ketegori bencana alam memang tak satupun yang dapat memprediksi lokasi dan waktunya. Namun, dalam kebenaran firman Tuhan bahwa gempa bumi merupakan salah satu tanda-tanda akhir zaman, seperti yang tertulis dalam Injil Markus 13:8, “Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.”

Suka atau tidak suka kita semua yang masih hidup di muka bumi ini akan berhadapan dengan kondisi yang jauh dari rasa nyaman sebelum akhirnya Tuhan datang untuk kali yang kedua. Sebab, segala sesuatu yang ada di dunia ini semuanya akan digoncangkan. Lantas bagaimana menghadapi kondisi tersebut. Pertama, perkatakanlah firman Tuhan (2 Raja-raja 7:1). Senantiasa memperkatakan firman Tuhan, walaupun seolah-olah tidak mungkin. Namun, kita tahu bahwa ketika firman Tuhan diperkatakan ada kuasa yang dahsyat di balik itu semua. Tentu saja selain memperkatakan, kita dituntut untuk mendengarkan bahkan melakukan kebenaran firman Tuhan itu sendiri sebagai bagian dari iman pengharapan kita kepada Tuhan.

Kedua, pengakuan mendatangkan kasih karunia (1 Yohanes 1:9-10). Artinya lewat keintiman dengan Tuhan kita pun belajar untuk lebih lagi beserah kepadaNya. Dengan demikian, maka Dia bertambah besar dalam kita dan sebaliknya kita kian berkurang dalam Dia. Ketiga, buat keputusan (Lukas 15:18). Bahwa benar sekali jika di luar Tuhan kita akan mati. Jadi menyerahkan hidup kita seutuhnya kepada Dia tidak hanya dalam wujud pertobatan yang dilakukan setiap harinya, tapi juga membuat keputusan untuk tunduk dan taat dengan melakukan sesuai kehendakNya.

Jadi apa yang tengah dan akan terjadi di dunia ini adalah bagian dari peringatan (Sign) yang dikirim Tuhan agar kita senantiasa berjaga-jaga hingga kedatanganNya digenapi. Tapi yang harus diingat adalah Tuhan tidak pernah merancangkan rencana kecelakaan, melainkan merancangkan masa depan bagi kita dengan penuh gilang gemilang. BTY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here