In Memoriam

* Oleh: Dr. Tema Adiputra Harefa, S.Pd., M.A.

59
Ibu Roganda Siahaan-Munthe (Dilingkari) saat diundang Pdt. Dr. Tema Adiputra Harefa bersama anak (Rahel Siahaan) dan suaminya (Patikkos Siahaan) menyampaikan testimoni dan menyanyi di Radio RPK beberapa tahun lalu.

Narwastu.id – Bapak Pdt. Dr. Benny Barnabas Nenoharan (94 tahun). Saya pernah bertemu dia saat Persekutuan Doa Narwastu mengadakan ibadah di rumah Ibu Pdt. Dr. Anna Nenoharan, yang otomatis jumpalah kami dengan Pak Benny, hamba Tuhan yang murah senyum dengan tatapan mata tajam dan berbicara dengan penuh semangat.

Mendengar kabar dia sudah dipanggil Tuhan sungguh sangat mengejutkan. Kabar bahwa beliau dibawa kembali ke rumah sakit dalam kondisi gawat, memang saya terima dari Ibu Anna. Tetapi saya waktu itu hanya dapat mendukung melalui doa. Dan sampai akhirnya saya mendapat pesan tertulis via WA dari Bu Anna bahwa Pak Benny sudah dipanggil Tuhan. Saya sangat sedih. Saya kembali merenung mengenang.

Bapak Pdt. Dr. Benny Barnabas Nenoharan.

Saya terakhir ketemu Pak Benny saat saya datang sendiri ke rumahnya untuk mendoakannya. Dan kondisinya waktu itu walau sakit, tapi bisa duduk di pinggir tempat tidur di kamarnya. Saya dan Pak Benny berbincang sejenak. Dan sekali lagi saya lihat senyum khasnya dan sorot mata tajam penuh semangat. Iya, di kamar itu, saya dan Bu Anna serta Pak Benny kami bernyanyi memuji Tuhan, kemudian saya mendoakannya secara khusus sembari tumpang tangan. Menurut cerita Bu Anna, pada waktu itu Pak Benny sudah harus dibantu dalam segala hal. Dia sudah tidak bisa melakukan pergerakan kesehariannya. Namun, Bu Anna sungguh sangat bersemangat dan penuh kasih merawat Pak Benny. Hal itu ditegaskan-ulang oleh Bu Anna saat saya minta waktu sedikit di rumah itu untuk mewawancarai Bu Anna (untuk konten YouTube saya) tentang kehidupan masa lansia seseorang. Pelaksanaan wawancara dilakukan di ruang tamu setelah saya mendoakan Pak Benny di kamarnya. Pak Benny, selamat jalan ke “Yerusalem Baru.” Namamu harum dan banyak dikenang orang.

Ibu Roganda Kristina Munthe (53 tahun). Sekalipun saya terbilang belum lama kenal dengan Ibu Roganda, namun saya mencatat di hati saya sebuah kesan: ramah, dan murah hati/baik hati, terpancar kekuatan kehidupan rohaninya. Ada momentum saya mulai kenal Ibu Roganda (yang adalah mama-nya Rahel, dan juga adalah istri dari Pak Patikkos Siahaan), yaitu momentum di kegiatan Persekutuan Doa Narwastu yang kegiatannya terkadang di kantor majalah Narwastu atau di rumah salah satu anggota/pengurus. Momentum satu lagi adalah, saat Majalah NARWASTU mengadakan acara-acara besar/khusus. Seperti acara Ibadah Natal dan Tahun Baru sekaligus penganugerahan penghargaan kepada Tokoh-tokoh Kristiani Inspiratif pilihan NARWASTU, acara diskusi panel, dan acara reuni/ibadah bersama Sahabat NARWASTU.

Dalam berbagai kegiatan di ataslah saya kenal dan berkomunikasi dengan almarhumah. Berbincang dengannya sangat enak sebab cepat merespon dengan suaranya yang lembut. Bahkan, terkadang dia pun mengajukan pertanyaan pada saya terkait aspek kerohanian. Iya, masih teringat saya betapa beberapa kali dia “membekali” saya dengan makanan yang sudah dibungkus rapi saat mau pulang dari acara Persekutuan Doa Narwastu. Biasalah, dalam kegiatan PD Narwastu itu usai kami ibadah, maka ada santap siang bersama. Juga, teringat oleh saya saat acara Natal dan tahun baru sekaligus penganugerahan penghargaan kepada Tokoh-tokoh Inspiratif pilihan NARWASTU sekian waktu lalu, Bu Roganda dan Rahel anaknya, yang punya talenta bernyanyi sedang dalam kondisi kurang fit datang menghampiri saya yang bertugas sebagai MC. Niat Rahel untuk batal bernyanyi di acara itu akhirnya tidak jadi diwujudkan, karena saya beri dia semangat dan saya doakan khusus Rahel agar Tuhan menolongnya. Maka akhirnya Rahel jadilah naik ke panggung memuji Tuhan.

Ibu Roganda memang sangat mengasihi dan peduli keluarganya. Suatu saat di ruang kantor Majalah NARWASTU dalam acara persekutuan doa, tiba-tiba Ibu Roganda berujar pada saya, Pak Tema, mohon didoakan khusus untuk Rahel agar lamaran kerjanya di sebuah perusahaan bisa goal. Dan puji Tuhan, akhirnya Rahel dapat pekerjaan setelah tamat S1-nya. Oh iya, ada lagi, saya pun tidak lupa saat ibadah perayaan HUT ke-59 Bung Jonro I. Munthe (adik kandung Bu Roganda)

yang dihadiri Sahabat NARWASTU, saya bertugas sebagai pemandu ibadah/pemimpin pujian, dan Bu Roganda pun turut terlibat sebagai singer. Luar biasa. Puji Tuhan. Bu Roganda…selamat jalan ke “Yerusalem Baru.”

 

* Penulis adalah rohaniwan, akademisi, penyiar senior radio, penulis buku, pencipta lagu rohani, pengamat sosial kemasyarakatan dan anggota pengurus FORKOM NARWASTU.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here