Narwastu.id-Pria yang juga pemuka masyarakat Indonesia Timur ini adalah tokoh nasionalis dan religius. Eusabius Binsasi, mantan Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI dan kini dipercaya jadi Wakil Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Eusabius mengatakan, ia tidak pernah menyangka kalau akhirnya ia akan terjun berpolitik dan menjadi wakil bupati. “Karena saya dulu birokrat dan perantau. Jadi tak pernah terpikir untuk pulang kampung untuk menjadi kepala daerah. Kalau dulu saya sebagai pejabat mewakili pemerintah sering disambut rakyat, maka saat terjun ke politik saya kemudian mesti lebih dekat pada rakyat guna menyampaikan visi dan misi atau gagasan saya dalam membangun Timor Tengah Utara. Juga untuk mendengar aspirasi rakyat,” ujar Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI pada periode 2014-2019 ini.
Sebelum menjadi PNS, Eusabius awalnya berprofesi sebagai guru. Dia bahkan pernah bercita cita menjadi pastur, namun Tuhan membimbingnya untuk bekerja membantu negara sebagai birokrat. Ketika menjadi guru ia mengajar pendidikan agama Katolik. Profesi guru ditekuninya dengan sepenuh hati, karena ia melihat guru adalah profesi mulia yang mempersiapkan generasi penerus bangsa. Ia menjadi guru sejak 1987. Lalu pada 1993 ia menjadi PNS di Timor Tengah Utara. Selama bekerja sebagai PNS ia bekerja dengan tekun dan berdoa supaya Tuhan memakainya sesuai dengan kehendakNya. Kemudian pada 2003 ia pindah bekerja ke kantor Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan dipercaya sebagai Kepala Seksi Lembaga Keagamaan Katolik. Selanjutnya, karena ia bekerja cerdas dan tekun ia naik lagi menjadi Kepala Bidang Urusan Agama Katolik Kanwil Kemenag RI di Kupang, NTT.
Karena kemurahan Tuhan pada 2006 ia dipercaya sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama RI di Kupang. Karier selanjutnya ia dipindahkan ke Flores pada 2008-2012 sebagai Kepala Kantor Agama Kabupaten Sika, Maumere. Tak berhenti di situ, pada 2012 ia dipromosikan lagi menjadi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT di Kupang. Ada banyak karyanya selama bertugas sebagai abdi negara di tengah umat beragama di NTT, dan ini diakui banyak pihak. Ketua Umum DPN Vox Point Indonesia dan cendekiawan Katolik, Yohanes Handoyo Budhisedjati, S.H. kepada NARWASTU menyampaikan, ia melihat figur Eusabius Binsasi yang juga Ketua Dewan Pengawas Vox Point Indonesia sosok yang peduli pada umat Katolik. Sehingga ia tepat dipilih Majalah NARWASTU sebagai salah satu tokoh Kristiani 2021. Tangan Tuhan kembali bekerja dalam hidup Eusabius Binsasi, pada 2014 tanpa pernah muncul di pikirannya ia dipromosikan kembali menjadi Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI. “Semua karena kemurahan Tuhan saja. Dulu pernah saya ingin menjadi pastur, tapi tidak jadi. Selanjutnya menjadi guru. Kemudian saat ikut tes dan seleksi PNS, lulus. Semua itu jalan Tuhan,” ujar ayah enam anak yang lahir di Kuatnama, TTU, NTT pada 14 Juni 1959, yang juga suami tercinta Susana Suryani Sarumaha, tokoh perempuan Katolik, mantan Calon Anggota DPD-RI DKI Jakarta dan termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2019 Pilihan NARWASTU.”
Bicara tentang latar belakangnya, sehingga ia maju menjadi calon kepala daerah di kampung halamannya, Eusabius menyebut awalnya adalah diskusi ringan pada Juli 2019 dengan para sahabatnya yang tergabung di Vox Voint Indonesia yang dipimpin Yohanes Handoyo. Kala itu ia disemangati agar bersedia maju jadi calon kepala daerah di kampung halamannya. Lalu pada Maret 2020 ia mulai sosialisasi turun ke masyarakat. Dan pada September 2020 pendaftaran di parpol. Tiga parpol nasionalis mendukungnya, yaitu Partai Golkar, PKB dan Partai Gerindra. Pada awalnya Eusabius ingin maju jadi calon bupati, namun karena ada dinamika politik, ia menjadi calon wakil bupati. Mereka saat ini tampil dengan tagline “Desa
Sejahtera.” Karena 80 persen warga di TTU adalah petani, dan mereka mesti disejahterakan. Jumlah penduduk Kabupaten TTU ada 280.000 jiwa, serta memiliki 24 kecamatan dan 194 desa dan kelurahan.
Sejak Maret 2020 ia bersama timnya serta didampingi istri tercinta mulai turun ke tengah masyarakat untuk menyampaikan visi misinya. Tuhan itu, katanya, memang maha baik dan jalan mereka dilancarkan serta mereka sehat. “Saya selama turun ke masyarakat untuk menyampaikan visi dan misi. Tujuan lainnya mengedukasi masyarakat agar jangan tergoda
dengan politik uang. Jadi kami juga mengedukasi masyarakat supaya cerdas berpolitik dan beretika,” paparnya.
Dari rumah bersama istri serta timnya, ia sering berangkat untuk menyampaikan visi dan misi pada masyarakat mulai pukul 9 pagi, dan pulang pukul 2 dini hari. “Meskipun itu situasi pandemi, kami sehat dan selalu mentaati protokol kesehatan. Tuhan berikan kami kekuatan dan kesehatan. Jumlah orang yang kami temui untuk kampanye pun terbatas, karena pandemi Covid-19, sehingga kami hanya memberikan kopi dan roti saat kumpul dengan masyarakat. Puji Tuhan, kami akhirnya menang di pilkada itu. Dan kami akan berjuang terus agar visi misi kami untuk mensejahterakan rakyat tercapai,” terangnya.
Saat berbicara perayaan Natal 2021 ini Eusabius menerangkan, ia berharap supaya warga di Kabupaten TTU bisa semua mengikuti vaksin, sehingga kembali beribadah di gedung gereja. “Tentu kami juga akan terus mengedukasi masyarakat supaya selalu mentaati protokol kesehatan, pakai masker dan selalu menjaga kebersihan tangan. Dan di Tahun Baru 2022
harapan kami supaya pandemi Covid-19 segera berlalu supaya aktivitas perekonomian bisa normal, kegiatan masyarakat dan peribadahan bisa kembali normal. Kami berharap segera berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pembangunan pertanian, perikanan, peternakan dan perumahan di TTU. Dan ini perlu berkolaborasi dengan banyak pihak,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 ini, imbuhnya, telah mengubah banyak hal dalam kehidupan masyarakat. Misalnya, gaya hidup berubah dan tidak sembarangan lagi bisa bersentuhan dengan orang lain. Namun keadaan ini harus bisa mengajak masyarakat supaya mengubah pola berpikir agar semakin kreatif dan produktif serta makin disiplin menjaga kesehatan. Dan ia berdoa agar Indonesia segera pulih dari situasi pandemi ini. Ia juga mengaku terkejut saat disebut masuk dalam 21 tokoh Kristiani 2021 pilihan NARWASTU. “Terima kasih atas penghargaan luar biasa dari NARWASTU, dan ini akan semakin memotivasi saya untuk bekerja melayani rakyat dengan nilai-nilai Kristen,” ucap pengurus Yayasan Tegar (Terang dan Garam), yang aktif di dunia pendidikan, yang dulu saat tinggal di Jakarta keluarganya beribadah di Gereja Santo Yosef, Matraman, Jakarta Timur.