Narwastu.id-Perempuan tangguh, religius dan nasionalis, Ernawaty Tampubolon, S.T., M.Th tergolong figur inspiratif. Selain aktif di organisasi sosial kemasyarakatan, sejak dulu ia pun sudah aktif di partai politik. Pada 2004 ia aktif di Partai Damai Sejahtera (PDS), dan ia termasuk pengurus LPP Negep. LPP Negep giat menyiapkan kader-kader PDS yang akan maju jadi politisi. Di Pemilu 2019 lalu, perempuan energik ini pun tampil sebagai Caleg DPRD PSI di Jawa Barat. Dan kini ia maju sebagai calon senator (DPD-RI) dari Provinsi Jawa Barat. Ernawaty Tampubolon lahir di Sibolga, Sumatera Utara, pada 5 Januari 1972.
Ernawaty telah menyelesaikan pendidikan strata satu di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, di sana ia mengambil Teknik Kimia. Ia juga lulusan strata dua dari STT Kharisma, Bandung, dengan mengambil bidang konseling. Saat ini ia melanjutkan pendidikannya di YAI Jakarta Jurusan Psikologi. Ia pun seorang profesional yang pernah bekerja di berbagai perusahaan di antaranya di PT. Bank Umum Servitia, Tbk, PT. Bank Rajawali Int, Tbk, Astra Basic Management Program (ABMP), Peoplesight Consulting, dan PT. Uniplas. Istri tercinta dari Sianover Sinaga, S.T., M.M. ini dikaruniai Tuhan dua orang anak.
Ernawaty pun merupakan pendiri Yayasan Vena Harapan dan Sekolah KB-TK Yemima di Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan lainnya, ia merupakan alumni Jambore Nasional Pramuka 86 yang diadakan di Cibubur, Jakarta. Ernawaty cukup aktif pula berorganisasi, dan beberapa jabatan strategis diembannya, seperti Bendahara di DPD Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Kabupaten Bekasi, Sekretaris Yayasan Pencerahan Bangsa (Yapensa), dan pernah menjadi Kepala Kantor GPI Pusat. Ia pernah pula bergabung di Relawan Presidium Rakyat Menggugat (PRM), dan pernah menjadi pengurus DPP Partai Damai Sejahtera yang didirikan Pdt. Dr. Ruyandi Hutasoit.
Sebagai Calon Anggota DPD-RI dari Provinsi Jawa Barat, saat ini Ernawaty adalah seorang konselor sekaligus pelayan masyarakat. Maju sebagai calon anggota DPD-RI Provinsi Jawa Barat, Ernawaty membawa tiga program yang akan dikerjakannya jika terpilih nanti, di antaranya: (1) Jabar lebih Toleran, yang artinya kebebasan beribadah bagi seluruh warga Jabar sesuai Pancasila dan UUD 1945 Pasal 29 ayat 2, terbit Peraturan Gubernur (Pergub) tentang toleransi, izin penderian rumah ibadat seluruh agama dan kepercayaan, ketersediaan guru agama, ada penyelenggara Bimas setiap agama di setiap kabupaten/kota, (2) Jabar Kondusif, yang berarti menolak persekusi agama dan menolak persekusi perempuan (melindungi pekerja perempuan), (3) Jabar Sejahtera, yang artinya generasi unggul dan tangguh melalui pendidikan dan gerakan pramuka, serta peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM.
Visi yang diusung Ernawaty adalah “Merawat keberagaman menuju Jabar yang lebih toleran, kondusif, dan sejahtera” dengan misi “Memperjuangkan keadilan/kesetaraan hak dan kewajiban setiap warga Jabar tanpa memandang suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).” Ernawaty yang beribadah di Gereja Tiberias saat berbincang-bincang dengan Majalah NARWASTU baru-baru ini, juga berbicara tentang Natal dan Tahun Baru 2024. “Natal itu Hari Kelahiran Juruselamat, jadi satu peristiwa yang luar biasa. Karena tanpa adanya Juruselamat tidak ada yang menebus kita dari dosa, jadi sangat penting Natal itu bagi orang Kristen,” ucapnya.
Saat bicara tradisi atau kebiasaan keluarganya kalau tiba Hari Natal atau ketika akan memasuki tahun baru, Ernawaty menerangkan, kalau mereka pulang kampung lazim menyambut pergantian malam tahun baru. “Kalau bersama mertua itu jam 12 malam kumpul, lalu ada acara untuk saling mengatakan kesan dan pesan. Lalu saling memaafkan jika ada yang melakukan kesalahan,” tuturnya.
Intinya, katanya, di tahun yang baru itu hal-hal lama dilupakan, dan kita memulai tahun baru dengan harapan yang baru, dengan semangat baru, dengan pemikiran baru dan melupakan segala hal-hal yang buruk di belakang. “Karena lahirnya Yesus Kristus Juruselamat itu membawa kita ke dalam kemenangan dan keselamatan,” paparnya. Setelah kita dua setengah tahun menjalani pandemi Covid-19, dan sekarang memasuki tahun politik 2023-2024, Ernawaty pun menyampaikan refleksinya ketika akan memasuki Tahun Baru 2024 ini.
“Kalau saya rasa, iya, kita sudah melewati hal-hal yang sulit, bukan hanya dari sisi ekonomi, dari sisi psikis juga emosi karena Covid-19. Juga banyak orang yang down karena masalah keuangan. Bahkan, dikabarkan perceraian banyak terjadi karena permasalahan ekonomi ini. Jadi sangat berat, iya, terjangan Covid-19 kemarin. Dan itu harus kita lalui walaupun ekonomi belum pulih sekali,” terangnya.
Ernawaty menuturkan, kita harapkan ke depan tidak ada lagi sakit penyakit atau wabah seperti Covid-19 di Indonesia. “Indonesia kita harapkan bisa lebih pulih lagi, dan satu lagi kita maunya menghadapi Pemilu 2024 bersatulah, pilihan masing-masing biarlah menjadi pilihan pribadi. Jangan menjelek-jelekan capres yang lain, fokuslah hanya memberitahukan kebaikan atau nilai positif dari capres yang didukung. Jadi kalau mendukung Si A katakan yang bagus tentang si A, tapi jangan singgung Si B. Nah, pendukung Si B juga katakan yang baik tentang Si B, tak usah singgung Si A atau si C. Itu jadi kita memberikan pembelajaran politik,” terangnya.
Jadi, katanya, kita mesti hidup rukun. Karena siapapun nanti yang terpilih kita akan tetap Indonesia. “Itu hanya sementara pemilunya, toh, nanti kita akan berdampingan lagi. Kita harus tetap tangguhlah, harus tetap tangguh. Generasi muda juga harus tetap tangguh untuk menjalani hari-harinya. Dan yang utama hubungan dengan keluarga dipererat, quality time-nya. Juga hubungan dengan Tuhan, terutama itu paling penting sebagai pondasi untuk kita menjalani kehidupan. Kita mesti lebih hebat lagi, menjadi generasi unggul seperti keinginan Tuhan,” tegasnya.