Narwastu.id-Pemilu 2024 akan menjadi catatan sejarah bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya, untuk pertama kali penyelenggara pemilu akan mengadakan pemilihan presiden, caleg dan pilkada secara serentak pada 2024. Penyelenggaraan pemungutan suara pemilihan presiden serta pemilihan anggota DPD, DPR, DPRD I dan II digelar pada 14 Februari 2014. Sementara pemilihan kepala daerah digelar secara serentak pada November 2024. Yang menjadi sorotan dari Pemilu 2024 mendatang adalah pemilihan presiden. Saat ini sudah ada tiga nama bakal calon presiden, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Ketiga nama tersebut merupakan tokoh bangsa yang pernah menduduki jabatan strategis di republik ini.
Anies Baswedan adalah mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Ganjar Pranowo saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dan Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahan Republik Indonesia dan mantan Danjen Kopassus serta bekas Pangkostrad. Masing-masing punya plus dan minus.
Dukungan dari partai-partai politik besar pun sudah diberikan kepada masing-masing bakal calon. Dan yang paling banyak mendapat dukungan dari partai politik adalah Prabowo Subianto dengan lima partai pendukung, di antaranya Partai Gerindra, PBB, Golkar, PAN dan PKB. Sedangkan Ganjar Pranowo didukung oleh PDIP, PPP, dan partai non-parlemen, yaitu Hanura dan Perindo. Sementara (Saat ini saat tulisan ini diturunkan) Anies Baswedan didukung oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Demokrat dan PKS.
Sebagai warga masyarakat, setidaknya kita perlu mengetahui tiga aspek dalam menentukan pilihan untuk para calon presiden, yaitu karakter atau integritas dalam memimpin, visi-misi dan rekam jejaknya. Karena keberhasilan seseorang bukan hanya karena popularitas, tetapi harus mempunyai tiga hal utama tersebut. Di Pemilu 2024 tentu tidak boleh ada lagi narasi-narasi yang berisikan isu suku, agama, dan ras serta ujaran kebencian, tetapi berisikan gagasan-gagasan yang mampu diwujudkan guna membangun negara ini menjadi lebih baik dan memberikan edukasi politik yang baik kepada masyarakat.
Selama hampir 10 tahun era kepemimpinan Presiden RI Jokowi terlihat jelas pembangunan yang begitu massif, luar biasa dan merata. Inilah yang harus dilanjutkan oleh presiden berikutnya dan tidak boleh dihentikan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta pemanfaatan bonus demografi demi tercapainya Indonesia Emas Tahun 2045. Selain itu, pemerataan sektor pendidikan juga perlu dilakukan karena masih banyak masyarakat yang tidak atau belum bersekolah. Ini dibuktikan oleh data yang dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri per 31 Desember 2022, sebanyak 66.067.748 warga masyarakat atau 23,8% dari total penduduk Indonesia masuk dalam kategori tersebut.
Juga terbukanya lapangan kerja, semakin baiknya jaminan-jaminan sosial yang diberikan pemerintah, stabilitas politik, baik dalam dan luar negeri juga perlu dijaga oleh presiden selanjutnya. Serta pemberatasan korupsi harus semakin digencarkan. Selain itu, stabilitas pangan, inflasi yang tetap terjaga, pertumbuhan ekonomi, serta hilirisasi berbagai komoditas sumber daya alam harus berlandaskan kepentingan dan kesejahteraan rakyat juga menjadi konsentrasi dalam menjaga perekonomian bangsa di masa yang akan datang. Termasuk menjamin kebebasan beribadah bagi semua warga masyarakat, sangat perlu. Masih banyak yang perlu dilanjutkan dan dibenahi oleh presiden berikutnya dalam membangun bangsa ini. Kita doakan dan harapkan agar Pemilu 2024 mampu memberi harapan bagi kemajuan bangsa Indonesia.
* Penulis adalah jurnalis Majalah NARWASTU, anggota PERWAMKI (Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia), mantan aktivis mahasiswa dan aktivis pemuda gereja.