Narwastu.id – Sesungguhnya sudah sejak awal tahun 2020 lalu, tokoh perempuan dan pakar keuangan ini ingin bertandang ke kantor Majalah NARWASTU. Namun baru pada Kamis siang, 8 April 2021 lalu, Dr. Lasmaida Gultom, MBA, D.Min bisa berkunjung ke kantor majalah dengan motto “Menyuarakan Kabar Baik” ini. Di kantor Majalah NARWASTU perempuan Batak yang cerdas, religius, berintegritas dan Pancasilais ini bertukar pikiran dengan tim NARWASTU yang dipimpin Jonro I. Munthe, S.Sos. Ia juga memberi motivasi dan menyampaikan testimoninya yang meneguhkan iman. Maklumlah sejak mahasiswa pejabat di OJK dan bekas Deputi Direktur Bank Indonesia (BI) ini merupakan aktivis persekutuan mahasiswa di Universitas Pancasila, Jakarta.
Dalam kunjungannya, Lasmaida yang juga anggota Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Pilihan NARWASTU (FORKOM NARWASTU) pun membawa oleh-oleh berupa buku terbaru yang ditulisnya berjudul “Menerapkan Karakter Kristus di Dunia Perbankan.” Buku ini diangkat dari materi disertasinya saat mengikuti program S3 di STT IKAT, Jakarta. Dan kini perempuan yang termasuk dalam “21 Tokoh Kristiani 2019 Pilihan NARWASTU” ini pun aktif melayani di gereja, persekutuan doa dan komunitas keluarga. Setelah ia mendoakan tim NARWASTU supaya senantiasa diberkati Tuhan Yesus Kristus di masa pandemi C-19 dan resesi ekonomi ini, Lasmaida yang merupakan Bendahara Umum Keluarga Besar Parsadaan Toga Gultom Se-Dunia pun menjamu tim NARWASTU bersantap siang di sebuah rumah makan di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.
Ketika memberi kesaksiannya, Lasmaida menyampaikan, di dalam hidup ini ia hanya ingin menjadi berkat bagi dan teladan bagi sesama. Dan di dalam kehidupan ini, imbuhnya, kita perlu meniru gaya hidup Yesus, yaitu mengasihi, mengampuni dan menjadi berkat bagi sesama.
“Supaya kita menjadi berkat bagi sesama, tidak melulu harus dengan memberi uang, tapi bisa dengan memberi senyum, memberi jalan keluar pada orang bermasalah dan berdoa bagi orang lain,” ujar Lasmaida yang sering dijuluki para sahabatnya “Pendeta Misi” karena ia melayani di berbagai komunitas.
Berbicara tentang buku “Christ in the Market Place-Menerapkan Karakter Kristus di Dunia Perbankan” yang ditulisnya, dan sudah beredar di kalangan tokoh gereja, cendekiawan, akademisi dan tokoh masyarakat, termasuk teolog itu, Lasmaida menerangkan, selama ini ada dorongan dalam dirinya untuk menulis buku. Dan itu diyakininya pekerjaan Roh Kudus. Dan buku ini diharapkannya memberi pencerdasan dan pencerahan spiritual bagi setiap pembacanya. Dan dalam waktu dekat ini ia pun sudah siap untuk kembali menulis perjalanan hidup atau kesaksiannya dan tentang topik sumber daya manusia (SDM). Selain sibuk dalam aktivitas pekerjaan, pelayanan dan keluarga, selama ini Lasmaida pun aktif hadir di acara-acara adat Batak dari kampung halamannya.
Menurutnya, tatanan adat Batak yaitu “Dalihan Na Tolu” itu sesungguhnya wujud kasih di tengah masyarakat Batak. “Adat atau budaya itu merupakan identitas kita, termasuk adat Batak bagi saya. Orang Yahudi itu pun punya adat sendiri. Dan saat pertama kali Yesus menyatakan mukjizat, itu di acara pesta atau adat Yahudi ketika Yesus mengubah air menjadi anggur. Yang penting kita pakai adat itu guna memuliakan Tuhan. Dan kita harus berupaya menjadi garam dan terang di tengah hidup ini,” ujar Lasmaida yang selalu merasakan sukacita dan damai sejahtera saat memuji dan menyembah Tuhan. Memuji dan menyembah Tuhan kini menjadi gaya hidupnya setiap hari. KJ