2 Korintus 13:5, “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.”
Narwastu.id – Agar kita dapat senantiasa kuat dan tahan uji di dalam kehidupan ini, maka Firman Tuhan di atas mengajak kita masing-masing untuk menguji diri kita, bukan menguji orang lain. Ada dua hal yang perlu diuji dalam perikop di atas. Pertama, apakah kita tegak di dalam iman? Artinya apakah kita ada di dalam persekutuan dengan Roh Kudus dan sungguh-sungguh mendengar suaraNya? Karena iman datang dari pendengaran akan Firman Tuhan di dalam bahasa Inggris disebut sebagai “living voice.” Di mana mendengar suara Tuhan adalah anugerah bagi setiap orang percaya untuk memperoleh kehidupan dari Allah dari hari ke hari. Firman Tuhan berkata, “Domba-dombaKu mendengar suaraKu” (Yohanes 10:27), kemudian Yohanes 6:63 berkata, “Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.”
Kedua, apakah kita yakin bahwa Kristus ada di dalam diri kita? Dengan kata lain, apakah kita yakin bahwa pengurapan ada di dalam diri kita, karena arti kata Kristus adalah pengurapan. Pengurapan itu tinggal tetap dan akan mengajar kita akan segala sesuatu (1 Yohanes 2:27), dan pengurapan itu adalah Roh Kudus sendiri, karena Roh Kuduslah yang akan mengajar kita akan segala sesuatu kepada kita (Yohanes 14:26).Kedua hal, yaitu iman dan Kristus sangat berkaitan, karena ada tertulis di dalam Efesus 3:17, ”Sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu…..dst“, dengan demikian kita akan selalu berada di dalam komunikasi yang terus menerus dengan Roh Kudus, sehingga dosa tidak bisa menguasai kita dan sebagai hasil akhirnya, kita akan tahan uji.
Di bagian lain dalam Kitab Galatia 6:4 berkata, “Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri, maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.” Itu artinya jikalau kita melakukan pekerjaan kita yang dikehendaki Bapa, yaitu percaya kepada Tuhan Yesus dan ada di dalam komunikasi yang terus menerus dengan Dia, maka Dia akan mengerjakan segala sesuatu, baik kemauan maupun pekerjaanNya di dalam kehidupan kita. Dan tentu saja kita akan bermegah atas keadaan kita di dalam Tuhan Yesus.
Ajakan untuk menguji diri sendiri ini, bukan sekadar introspeksi atau evaluasi diri tanpa Roh Kudus, tetapi lebih kepada menguji diri, apakah kita sudah mempersilakan Roh Kudus mengintervensi kehidupan kita setiap hari? Karena di luar Kristus kita tidak bisa berbuat apa-apa. Dalam 1 Timotius 4:16, Rasul Paulus berpesan kepada Timotius, “Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.” Jadi kita bukan hanya puas dengan apa yang disebut sebagai pengetahuan atau doktrin.
Tetapi lebih memiliki sikap hati untuk percaya dan ingin mengalaminya di dalam kehidupan kita. Sikap hati seperti ini sangat berkenan di hati Allah, karena memang Allah memberikan FirmanNya kepada setiap kita untuk kita percayai dan alami, karena FirmanNya adalah kehidupan yang sesungguhnya bagi setiap kita. Mari kita hidup lebih bertekun lagi di dalam persekutuan kita dengan Roh Kudus, karena sangat besar kasihNya terhadap kita semua. Dan sangat besar kerinduan Tuhan untuk kita semua hidup di dalam berkat-berkatNya.
* Penulis adalah Gembala Sidang dari Cibubur City Blessing, Jakarta, Youtube Tjepy Jones.