Paulus Sudarno, S.H. Memotivasi Orang Sakit Lewat Yayasan Terapi Motivasi Bangsa

89
Paulus Sudarno. Pelayan dan motivator kesehatan.

Narwastu.id – Penyakit itu sesungguhnya ada karena kelalaian manusia. Banyak orang menderita sakit diabetes, darah tinggi, asma, impoten dan jantung, karena lalai berobat. Dia sudah tahu ada penyakitnya, tapi tak mau berobat, akhirnya yang bersangkutan menyusahkan keluarganya. Ada pria yang impoten, sehingga membuat rumah tangganya suka ribut. Soalnya istrinya masih punya libido untuk berhubungan biologis. Ada rumah tangga yang berantakan, karena habis dana untuk biaya kesehatan orangtua, sehingga anak-anak terlantar. Sehingga kesehatan harus dijaga, karena tubuh kita ini adalah Bait Allah yang sangat mahal harganya.

Demikian dituturkan Paulus Sudarno, seorang terapis dan motivator yang terkenal dengan bukunya “Manajemen Terapi Motivasi, Sehat Tanpa Obat” terbitan Gramedia Pustaka Utama (Baca: Resensinya di Majalah NARWASTU Edisi Agustus 2011). Menurut pria berusia 76 tahun yang beribadah di Gereja Katolik Paroki Gabriel, Pulo Gebang, Jakarta Timur, ini sebanyak apapun harta seseorang, kalau ia tak sehat, maka ia tak bisa berkarya. “Misalnya, kalau ia sakit gula (diabetes), efeknya pada keluarganya juga. Termasuk impoten, bisa membuat rumah tangga berantakan,” ujar mantan guru olahraga di sekolah Katolik ini.

Kehidupan di kota besar, seperti Jakarta, kata Paulus, membuat banyak orang tak sehat lagi. “Situasi kota Jakarta tak memberi jaminan kesehatan. Banyak orang depresi dan gampang emosi, karena kemacetan, polusi dan makanan yang siap saji. Orang sekarang lebih senang makanan instant, padahal masakan dari rumah sebenarnya lebih baik. Makanan instant sudah pakai pengawet, pemanis dan bumbu-bumbu kimia,” ujar pria yang sering berbicara di gereja, sekolah dan pengajian tentang “Hidup Sehat Tanpa Obat” ini.

Sebagai terapis dan motivator, hebatnya, Paulus sudah banyak menolong orang yang menderita penyakit jantung, diabetes, darah tinggi dan aneka penyakit lain, hingga sembuh. Bahkan, ada tokoh terkenal yang menjadi pasiennya. “Banyak penyakit muncul juga karena pengaruh pikiran. Sehingga pikiran harus dijaga agar selalu tenang,” ujar Paulus yang selalu meminta pasiennya untuk berdoa kepada Tuhan saat akan ditanganinya. “Saya pun selalu meminta kepada Tuhan agar saya bisa memberi sesuatu kepada pasien saya, karena saya adalah pelayan, dan bisa dipanggil untuk memberi pertolongan kalau ada penyakit,” pungkasnya.

Di sebuah kesempatan, di kantor Majalah NARWASTU, Paulus menuturkan, sehat tanpa obat adalah sebuah realita. “Di mana-mana selalu saya katakan, binatang yang diciptakan Tuhan selalu sehat, dan mati saat tua. Binatang tak pernah kanker dan tak pernah pakai obat, karena ia bergerak, dan memakan yang ada di alam ini. Itu anugerah Tuhan yang kadang tak kita sadari,” papar ayah empat anak yang semuanya sudah hampir sarjana dari pernikahannya dengan Maria Sari Istilah.

Berbicara tentang talenta yang dimilikinya, Paulus punya keunikan saat menangani pasiennya. Pasien hanya dipijat dari lutut sampai kaki, dan diberi konsep iman dan konsep ilmiah. “Kenapa perlu dipijat? Agar bisa merangsang motorik pasien, dan dipijat pakai minyak kelapa. Saya selalu bilang kepada pasien, sehat adalah segala-galanya. Kita harus sehat jasmani, sehat rohani, sehat mental dan sehat sosial. Kalau ada orang yang suka bertindak anarkis dan suka korupsi, itu sebetulnya orang sakit alias tak sehat,” tegasnya.

Kalau ia menangani pasien, ia selalu lebih dulu mendengar keluhan dari pasien. “Saya tak mau menebak-nebak penyakit pasien, karena saya bukan dukun atau paranormal,” ujar pria yang sudah banyak menyembuhkan penderita kanker rahim, kanker prostat, pecandu narkoba, penderita jantung dan depresi dengan terapi dan memberi motivasi. Sudah banyak orang yang kehabisan uang untuk berobat ke rumah sakit yang ia tolong. Dan ia sudah pernah diminta untuk menangani pasien mulai dari Aceh hingga Makassar.

“Saya bukan orang yang suka mematok tarif bila menangani pasien. Terserah berapa yang mau diberi pasien dengan ikhlas dan cukup untuk uang transport. Saya mau mengobati karena kemurahan Tuhan juga. Saya siap dipanggil ke rumah untuk mengobati,” ujar Paulus yang sudah 30 tahun terakhir ini terjun menjadi terapis dan motivator. Ia meninggalkan profesi guru olahraga setelah ia makin menyadari bahwa ia punya talenta untuk membantu banyak orang. Paulus pun mengkritik orang-orang tertentu yang hanya berdoa tanpa mau berobat ketika ada penyakit. “Doa amat penting, tapi kalau kita sakit, Tuhan pun memberi kita akal dan pikiran pada kita agar berusaha menyembuhkannya. Jadi harus berdoa dan berobat,” cetusnya.

Paulus menuturkan, talenta terapi dan motivasi mulai ia rasakan ada dalam dirinya sejak kakeknya di sebuah kampung di Yogyakarta menderita sakit paru-paru basah. “Waktu itu saya masih kecil. Uniknya, setiap saya pijat kaki kakek, ia bisa tidur tenang,” kenangnya tentang sang kakek yang merupakan orang terhormat di kampungnya, dan kakeknya memberikan tanahnya untuk lokasi pembangunan gereja di daerahnya. “Saya ini orang berdosa, dan ingin memberi hidup saya agar bermanfaat bagi banyak orang. Dulu saat kecil saya suka berkelahi, sering kecelakaan saat naik motor dan mobil dan sudah dua kali mati suri. Namun Tuhan begitu baik, saya dikasihiNya,” ujar Paulus yang telah menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Bung Karno, Jakarta.

Paulus yang juga pengagum tokoh Ayub di Alkitab menuturkan, ia bersyukur, karena melalui Majalah NARWASTU ia bisa sharing kepada warga gereja. Untuk menambah pengetahuannya soal kesehatan, Paulus pun rajin menyimak buku-buku kesehatan. “Saya ambil anatominya saja, soal konsep pengobatannya tak saya ambil,” cetusnya. Menolong orang sakit adalah ibadah, “Karena dulu pun Yesus melayani orang-orang sakit,” ujarnya. Paulus Sudarno sebenarnya bukan figur yang asing bagi Majalah NARWASTU, karena sebelumnya ia sudah pernah diberitakan media ini, apalagi ia pernah menulis buku menarik berjudul “Sehat Tanpa Obat” yang diterbitkan Gramedia. Paulus yang merupakan pakar kesehatan dan terapis yang religius menyebut, tubuh kita itu adalah bait Allah jadi mesti kita jaga tubuh kita supaya senantiasa sehat sehingga bisa kita beraktivitas untuk kebaikan sesama. Paulus yang merupakan lulusan Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama pernah pula mengajar mata pelajaran olah raga di SMA Penabur, Gunung Sahari, Jakarta Pusat.

Menurut Paulus, ada banyak orang menderita sakit, seperti serangan jantung, diabetes, stroke, HIV/AIDS bahkan terkena virus Covid-19, sesungguhnya karena kurang menjaga pola hidup sehat dan tak menjaga pikiran. “Kalau kita menjaga pola hidup sehat, menjaga makanan, selalu berpikir positif, meningkatkan iman dengan tekun berdoa serta tidak menyimpan amarah dan akar pahit, maka kita akan selalu sehat,” ujar pelatih olahraga beladiri silat dan pelatih senam bagi kaum lansia ini. Paulus sekarang memimpin Yayasan Terapi Motivasi Bangsa, dan pasiennya dari berbagai daerah serta dari berbagai latar belakang profesi.

Sekadar tahu, dalam pengalamannya selama ini, kata Paulus, ia sudah berhasil memulihkan kesehatan penderita HIV/AIDS. “Biasanya orang seperti ini, karena tak setia pada pasangannya. Sehingga orang yang imannya kuat dan tekun berdoa dia lebih sehat dari orang yang malas beribadah. Orang yang tekun beribadah dan senang menyanyikan lagu-lagu gerejawi justru sangat sehat, karena ada kuasa Tuhan bekerja dalam tubuhnya,” ucap pria asal Yogyakarta yang punya empat anak dan dua cucu, yang dikenal sahabat salah satu Penasihat Majalah NARWASTU dan mantan Hakim Agung MA-RI, Dr. H.P. Panggabean, S.H., M.S. itu. Paulus pernah juga mengajar di SMP Tarakanita, Jakarta, dan selama ini ia mendatangi pasien dengan door to door.

Dan selama dua tahun menjalani pandemi Covid-19 di negeri ini, katanya, ia justru semakin banyak memberi motivasi kesehatan pada banyak orang agar jangan terlalu takut menghadapi wabah sampar ini. “Ada orang yang meninggal terkena corona sesungguhnya karena di pikiran dan hatinya ada ketakutan berlebihan, sehingga imunnya melemah. Kalau kita menghadapinya dengan mengikuti protokol kesehatan, selalu berolahraga, tekun berdoa, mengkonsumsi makanan sehat dan selalu berpikir positif pasti tak akan terkena virus ini. Covid-19 ini sesungguhnya semakin mendekatkan kita kepada Tuhan,” ujar Paulus yang kini juga memberi edukasi dan motivasi hidup sehat  lewat YouTube. Paulus bisa dihubungi melalui WA atau HP 0895616065339.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here