Narwastu.id – Di bulan Desember 2023 ini Majalah NARWASTU kembali mengumumkan nama-nama yang terpilih sebagai Tokoh Kristiani Inspiratif. Pemilihan ini sebagai apresiasi terhadap karya, prestasi, sumbangsih, kepedulian para tokoh tersebut terhadap umat kristiani dan masyarakat umum pada kurun waktu tertentu, dan tentu diharapkan terus berkelanjutan semakin berkembang dan banyak. Perjuangan para tokoh itu tentulah tidak mudah, banyak onak dan duri, jalan-jalan terjal yang harus dihadapi. Dan mereka sukses mengatasi itu. Nah, dalam tulisan ini sebelum lebih jauh saya ulas, maka ada hal yang saya ingat dari dua tokoh di dalam Alkitab.
Pertama, tentang Ester. Di dalam Kitab Ester 4:12-17 (TB), “Ketika disampaikan orang perkataan Ester itu kepada Mordekhai, maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: ‘Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.’ Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: ‘Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.’ Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat seperti yang dipesankan Ester kepadanya.”
Ester, seorang perempuan, keturunan Yahudi, akhirnya mendapat posisi yang sangat tinggi. Sebagai ratu dari Raja Ahasyweros. Dan diperhadapkan dalam persoalan orang-orang Yahudi akan dimusnahkan. Nah, apa yang dilakukan oleh ratu Ester? Akhirnya dia menyadari siapa dirinya dan mengapa Tuhan memberinya kesempatan berada di tampuk kekuasaan. Dia adalah perempuan yang berani dan beriman bahkan sampai minta dukungan berdoa dan berpuasa dari orang-orang Yahudi agar dia berhasil meminta kepada raja untuk melawan musuh yang berencana memusnahkan bangsanya. Dan, Tuhan mengabulkan doanya. Musuh dapat dikalahkan.
Kedua, tentang Musa. Di dalam Kitab Keluaran 12:29-33, 37-38, 40, 42 (TB), “Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak sulung hewan. Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir, sebab tidak ada rumah yang tidak kematian. Lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya: ‘Bangunlah, keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, seperti katamu itu. Bawalah juga kambing dombamu dan lembu sapimu, seperti katamu itu, tetapi pergilah! Dan mohonkanlah juga berkat bagiku.’ Orang Mesir juga mendesak dengan keras kepada bangsa itu, menyuruh bangsa itu pergi dengan segera dari negeri itu, sebab kata mereka: ‘Nanti kami mati semuanya.’
Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak. Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi. Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN.”
Musa, pada mulanya sangat ragu dan enggan menjadi pemimpin bangsa Israel untuk keluar dari Mesir. Di Mesir mereka ini sudah sangat dibenci dan ditekan kehidupannya. Ketika akhirnya Musa bersedia memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian; maka hal itu tidak mudah. Bahkan, sampai terjadi 10 tulah untuk menghukum Mesir sehingga mereka ketakutan dan mendesak bangsa Israel segera meninggalkan Mesir. Nah, ada hal menarik mengetahui fase kehidupan dan perjuangan Musa: umur 0-40 tahun sebagai bangsawan di Mesir. Umur 40-80 tahun sebagai penggembala kambing domba di Midian. Umur 80-120 tahun sebagai pemimpin bangsa Israel dalam perjalanan di padang gurun. Namun, Musa pernah “ditegor” Tuhan dan juga tidak “dapat izin” untuk turut masuk ke Tanah Perjanjian.
Saya sangat percaya bahwa Tokoh-tokoh Kristiani Inspiratif yang dipilih Majalah NARWASTU tahun ini adalah orang-orang yang gigih, tangguh, tekun, sabar, rajin berdoa, kuat iman, dan sangat mengandalkan Tuhan dalam seluruh kehidupannya. Kisah nyata Musa dan Ester yang tertulis di Alkitab mengingatkan kita semua bahwa untuk menjadi berkat bagi banyak orang/umat, sangat perlu keberanian dan beriman pada Tuhan, rendah hati, dan mau juga menerima saran-saran dari orang lain. Problema dalam memecahkan masalah tidaklah ringan. Menguras tenaga, pikiran bahkan waktu dan dana. Walaupun hasil karya kita belum sebesar hasil karya Musa dan Ester tetapi tetaplah maju dan melaju. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Langkah pertama sudah dilakukan dan langkah terakhir dengan hasil maksimal haruslah ada.
Iya, sebagai catatan akhir dalam tulisan ini saya ucapkan: Bagi Bapak/Ibu yang terpilih sebagai Tokoh Kristiani versi Majalah NARWASTU tahun ini, selamat ya. Terus maju dan berkembang karya-karyanya. Apresiasi/penghargaan tersebut adalah juga berkat dari Tuhan.
* Penulis adalah rohaniwan, akademisi, penyiar senior radio, penulis buku, pencipta lagu rohani, pengamat sosial kemasyarakatan dan anggota pengurus FORKOM NARWASTU.