Perwamki dan Peran Anggotanya Jadi Pewarta Kabar Baik

* Oleh: Betty Bahagianty, S.Sos

53
Narwastu.id – Dua puluh tahun lalu (28 Oktober 2003), Perkumpulan Wartawan Media Kristiani Indonesia (Perwamki) itu berdiri. Dan atas kasih karunia Tuhan pada Jumat, 7 Juli 2023 lalu, Perwamki bisa menggelar Munas VII di Graha Oikumene PGI, Jakarta Pusat. Hadir pada kesempatan tersebut, Letjen TNI (Purn.) Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Dr. Jeane M. Tulung, M.Pd (Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI), Fernandez Hutagalung (Direktur Yakoma PGI), Yohanes Handoyo Budhisedjati, S.H., (Fox Point Indonesia), Hashim Djojohadikusumo (Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra), Cornelius D. Ronowidjojo (Sesepuh PIKI), Pdt. Dr. Ferry Haurissa (Mantan Sekretaris Umum Sinode GBI), John S.E. Panggabean, S.H., M.H. (Salah satu Penasihat Perwamki), Komjen Pol. (Purn.) Mochamad Iriawan (Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra), Jonro I. Munthe, S.Sos (Salah satu Pendiri/Pembina Perwamki dan Pemimpin Umum Majalah NARWASTU), Emanuel Dapa Loka (Salah satu Pendiri/Pembina Perwamki), Celestino Reda (Salah satu pendiri Perwamki) serta undangan lainnya, termasuk jurnalis dari berbagai media dan mahasiswa.
Dan tema yang diusung “Kebenaran Meninggikan Derajat Bangsa, Menjadi Terang di Tengah Kegelapan Bangsa.” Sedangkan sub temanya “Peranan Pers Sebagai Pilar Keempat Demokrasi, Tangkal Hoax di Tahun Politik.” Bicara tentang hal tersebut tentu sangat menarik, terlebih negeri ini di tahun depan 2024 akan mengadakan pesta demokrasi atau pemilu. Sebagai salah satu tokoh nasional dan kini capres yang pantang menyerah, Prabowo Subianto mengakui tentang peran yang sangat penting dari media dan punya pengaruh baginya. “Media itu senjata, dapat berguna bagi keselamatan kita dan melukai orang lain. Jadi media itu alat yang bermanfaat bagi bangsa dan demokrasi. Tanpa media sulit untuk berkomunikasi dan kita perlu media yang kuat, dinamis dan cemerlang,” tegas kakak kandung Hashim Djojohadikusumo dan mantan Danjen Kopassus itu.
Apa yang dikatakan Prabowo memang benar adanya. Media punya kekuatan, dan menjadi salah satu pilar penting bagi sebuah negara. Namun, seberapa besar kekuatan tersebut tentu tergantung dari sumber daya manusianya sendiri. Sebagai salah satu wadah dari sejumlah wartawan Kristiani, tentu saja Perwamki tidak hanya dituntut memiliki skill dasar sebagai wartawan. Karena pada saat ini, siapapun dapat menjadi seorang jurnalis, apalagi karena maraknya media sosial (Medsos). Yang menjadi salah satu pembeda antara wartawan Kristiani dengan wartawan lainnya adalah, bahwa ia senantiasa harus memiliki relasi secara pribadi dengan Tuhan, sehingga roh takut akan Tuhan ada padanya.
Ketika sebuah berita ditulis, bukanlah sekadar kutipan dari statement narasumber, atau boleh mengutip sumber berita lain, kemudian dipublikasikan dan dibaca banyak orang. Tapi bagaimana agar sebuah berita tidak sekadar berisi informasi dan menambah wawasan si pembaca, melainkan harus ada transformasi dalam diri pembaca. Artinya tulisan tersebut haruslah berdasarkan hikmat dari kuasa Roh Kudus, sehingga tulisan yang dibaca bukanlah berita yang biasa-biasa saja, tapi ada kekuatan yang sanggup menguatkan, memulihkan bahkan mengubahkan.
Wartawan Kristiani adalah mereka yang terpilih untuk bekerja di ladang Tuhan. Itu artinya, bukan pekerjaan biasa, sehingga diharapkan bisa mendapatkan hasil yang luar biasa. Bukan sekadar mengandalkan kepandaian dan keaktualan dari sebuah informasi yang didapat serta mampu mengolahnya dengan baik. Justru wartawan Kristiani harus di atas rata-rata dari wartawan yang ada. Lewat Munas VII yang dilanjutkan di Wisma TNI AL Ciloto, Bogor, Jawa Barat, Perwamki diharapkan bisa memilih jajaran pengurus DPP Perwamki masa jabatan 2023-2027 yang berkarakter, berkualitas dan punya spiritualitas. Stevano Margianto (Pemred victoriousnews.com) akhirnya terpilih kembali menjadi Ketua Umum Perwamki, yang didampingi oleh David Pasaribu (Pemred majalahreformasi.com dan Ketua Panitia Munas VII) sebagai sekretaris umum.
Keduanya bukanlah sosok yang asing dalam dunia kewartawanan Kristen. Keduanya, sudah tampil pula di sebuah podcast Majalah NARWASTU sebelum digelar Munas VII. Sepanjang perjalanannya sebagai sebuah organisasi, tentu saja Perwamki juga sarat dengan dinamika dan lika-liku tantangan, baik secara internal maupun eksternal. Dan tugas dari kedua rekan yang terpilih tidaklah mudah. Kita harapkan Margianto dan David mampu mengakomodir gagasan dan harapan dari para anggota.
Keduanya pun diharapkan bisa mengembangkan beragam program yang telah dibuat, serta setiap anggota diharapkan mampu menjaga kekompakan serta nama baik organisasi. Jadi jika sampai hari ini Perwamki masih tetap ada, tentulah karena anugerah Tuhan semata, serta dukungan para anggota, pembina dan penasihat. Dan perlu menjadi doa bersama supaya Perwamki bukan sekadar menjadi organisasi tanpa fungsi. Tapi diharapkan PERWAMKI melalui para anggotanya bisa berperan sebagai pilar demokrasi dan punya peran penting bagi gereja, bangsa dan negara lewat jurnalisme kabar baik.
* Penulis adalah jurnalis Majalah NARWASTU, mantan Sekretaris Umum PERWAMKI (Periode 2016-2019) dan lulusan Fakultas Komunikasi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here