Narwastu.id – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyatakan kepeduliannya atas bencana alam yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 pukul 13:21 WIB di Cianjur, Jawa Barat, dan sekitarnya. Dalam pernyataan pers yang dikirimkan ke Redaksi Majalah NARWASTU, Kepala Humas PGI, Jeirry Sumampouw menerangkan, telah terjadi gempa berkekuatan magnitudo 5,6 di wilayah Cianjur dan sekitarnya. Gempa tersebut juga dirasakan masyarakat di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi) dan membuat sejumlah gedung perkantoran berguncang. BMKG melansir, gempa tersebut merupakan gempa yang terjadi di darat dan tidak berpotensi tsunami.
Dan gempa tersebut rupanya cukup kuat dirasakan oleh warga dan menggemuruh di seluruh wilayah Cianjur. Dalam video-video amatir yang didapatkan dari berbagai sumber, terlihat rumah-rumah ambruk dari atap hingga ke pondasi, anak-anak mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan, orang dewasa pun ada tertimbun reruntuhan, jalanan yang rusak, dan gedung STT Cianjur juga rusak akibat gempa dimaksud. Hingga saat ini, Pusdalops BNPB telah merilis kerusakan fasilitas umum, seperti 343 unit rumah rusak, 1 unit pondok pesantren, 1 unit RSUD Cianjur rusak, 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit fasilitas pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak, 1 unit toko rusak, 1 unit cafe rusak, jalan provinsi di sekitar tapal kuda tertutup material longsor, dll. Jumlah kerusakan pasti akan bertambah sebab proses pendataan masih berlangsung.
Selain kerusakan fasilitas umum, warga masyarakat yang terdampak akibat gempa pun mengalami peningkatan seiring dengan pendataan yang dilakukan oleh BPBD setempat. Bupati Cianjur, Herman Suherman menerangkan, angka korban meninggal dunia hingga kini mencapai 126 jiwa, dan 700 warga mengalami luka-luka, 70 persennya mengalami luka berat. Angka ini berpotensi meningkat karena proses evakuasi masih dilakukan dan pendataan masih terus berjalan. Berdasarkan pendataan kebutuhan yang dilakukan PGI melalui jaringan gereja di Kabupaten Cianjur, kebutuhan mendesak bagi para korban dan masyarakat sekarang ini, antara lain: Sembako, selimut, kasur, paket P3K, genset, air bersih dan tenda pengungsi.
Menyikapi bencana tersebut PGI menyampaikan beberapa hal berikut:
(1) PGI menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban meninggal dan berempati kepada semua masyarakat yang terdampak bencana gempa tersebut. PGI mendoakan agar keluarga korban meninggal tetap tabah dan ikhlas serta diberi kemampuan untuk menghadapi situasi bencana ini. Kiranya Tuhan menolong semua proses pemulihan pasca bencana. (2) PGI mengimbau semua pihak untuk mengulurkan bantuan kepada korban dan masyarakat terdampak di Kabupaten Cianjur.
Lalu (3) PGI meminta Pemerintah, Pusat maupun Daerah, untuk memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk penanganan korban dan masyarakat terdampak. Presiden Joko Widodo diharapkan melakukan langkah-langkah cepat untuk percepatan pemulihan aktivitas dan kehidupan masyarakat sehari-hari. (4) PGI melalui Biro Pengurangan Risiko Bencana (PRB) turun langsung ke lokasi bencana untuk memberikan bantuan dan pendampingan kepada korban dan masyarakat terdampak. Biro PRB PGI berkoordinasi dengan GKI Cianjur yang telah mendirikan Posko Darurat Bencana di GKI Cianjur untuk membantu penanganan bencana.
Dan telah disiapkan juga oleh GKI Cianjur Rumah Singgah Pasien Yayasan Kirene GKI Cianjur bagi warga gereja dan masyarakat yang membutuhkan tempat tinggal sementara. (5) PGI juga mengharapkan kepedulian semua pihak untuk memberikan bantuan. Bantuan dapat diberikan kepada PGI dan akan disalurkan oleh Biro PRB PGI langsung ke lapangan. “Bantuan dapat dikirimkan melalui nomor rekening Bank Mandiri Matraman: 006.006.000.0340 a/n Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia. Mohon cantumkan kode unik “10” di akhir jumlah donasi. Contoh: Rp 1.000.010. Terima kasih,” ujar Jeirry Sumampouw, yang mantan wartawan “Kairos” itu. PT