Narwastu.id – Resesi ekonomi dan krisis politik itu sesungguhnya sejak dulu sudah ada. Jadi itu bukan berita baru dalam kehidupan kita. Jadi kita tetaplah fokus pada Tuhan dan percaya pada Tuhan. Di Kitab Roma 8 ditulis, kalau Allah di pihak kita lalu siapakah lawan kita. Pencobaan-pencobaan yang kita hadapi itu tak akan melebihi kekuatan kita. Jadi ketika sekarang dibicarakan tentang krisis ekonomi hebat yang akan melanda dunia, termasuk dunia, kita tetap berdoa saja. Tuhan yang pegang kendali, dan kita serahkan masalah ekonomi ini ditangani ahlinya. Indonesia ini sesungguhnya negara yang kaya raya, dan para petaninya hebat. Kita jangan khawatir berlebihan karena berita tentang krisis ekonomi hebat yang diprediksi para pakar akan terjadi. Kemarin itu pun kita menghadapi pandemi Covid-19, itu juga mengkhawatirkan, tapi bisa kita hadapi dan kita lewati. Demikian diungkapkan rohaniwan yang juga pemuka gereja aras nasional Pdt. DR. Nus Reimas, baru-baru ini kepada Majalah NARWASTU di kediamannya di kawasan Jakarta Timur.
“Orang percaya mesti menghadapi krisis itu dengan enjoy, percaya pada kuasa dan kasih Tuhan,” ucap Ketua Majelis Pertimbangan PGLII yang sudah dua periode menjadi Ketua Umum PGLII, serta kini Ketua Dewan Pembina Lembaga Pelayanan Mahasiswa Indonesia (LPMI). Pdt. Nus bersaksi, pada Januari 2023 dia akan merayakan 50 tahun usia dirinya melayani. Dan ia bersyukur kepada Tuhan, karena Tuhan itu hidup dan selalu menyertainya. Meskipun ia tidak digaji, namun ia selalu berkecukupan. “Sehingga kita jangan terpengaruh, dan jadi khawatir berlebihan, karena isu-isu krisis ekonomi yang bakal mengerikan. Tangan Tuhan tak kurang panjang untuk menolong kita, dan pertolonganNya tak pernah terlambat,” ujar Pembina Majalah NARWASTU ini.
Di Kitab Filipi 4:4-6 ditulis, bersukacitalah senantiasa di dalam Tuhan, tetaplah berdoa. Janganlah khawatir tentang apspun juga, dan nyatakanlah segala permohonanmu dalam doa dan ucapan syukur. “Dalam menyambut Natal 2022 pun kita mesti sadari bahwa hidup ini sesungguhnya adalah anugerah Tuhan. Yesus itu lahir di kandang hewan sebagai simbol bahwa hidup ini tidak mudah. Jadi kita harus hadapi dengan iman percaya kepada Tuhan. Sekalipun dunia bergolak, ekonomi mengalami krisis, kepemimpinan berganti dan terjadi pandemi Covid-19, namun Tuhan kita itu tetap sama, baik dan maha kasih. Yesus yang lahir itu adalah Juruselamat, jadi kita hidup itu secara rohani dan jasmani harus selalu bergantung kepadaNya,” ujar tokoh gerakan oikoumene ini.
Saat tiba Natal, kata Pdt. Nus Reimas, itu berarti Yesus lahir di dunia ini dengan merendahkan diri. Namun kuasaNya tetap sama dari dulu, sekarang hingga selama-lamanya. Kita jangan terombang-ambing dengan ramalan atau prediksi banyak orang tentang kehidupan di dunia ini. Tetap teguhkan iman kita, dan percaya kepada Tuhan Yesus. “Tuhan yang mengendalikan hidup kita di dunia ini adalah Tuhan yang dulu pernah menghentikan badai saat murid-muridNya berada di sebuah perahu dan diterjang gelombang. Karena itu tetaplah berdiri teguh di dalam Tuhan,” cetusnya.
Kalau saat ini ada banyak negara di Eropa dan Amerika mengalami krisis ekonomi, sesungguhnya sama itu dengan pandemi Covid-19 yang baru saja kita lalu. “Buktinya kita bisa melewati pandemi korona. Dan tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong kita, dan pertolonganNya tidak pernah terlambat (Yesaya 59:1-2). Cuaca boleh berganti, krisis boleh terjadi dan pemimpin boleh berganti, namun kasih Tuhan itu tetap sama, seperti saat dulu, Dia maha kasih dan maha kuasa. Tak ada yang mustahil bagi Tuhan, yang penting teguhkan iman, tetap kuat di dalam Tuhan dan jadilah saksi-saksi Kristus,” pungkas tokoh lintas agama yang juga Penasihat Forum Komunikasi Tokoh-tokoh Kristiani Pilihan Majalah NARWASTU (FORKOM NARWASTU) ini. DF