Tabur Tuai

 * Oleh: Serepina Tiur Maida Hutabarat, S.Sos, M.Pd, M.I.Kom

568

Narwastu.id – Tuhan menciptakan kita menjadi manusia yang takut akan Tuhan. Dia Allah yang selalu memberi kesempatan kepada kita untuk menabur kebaikan. Apakah kita sudah menabur kebaikan selama di bumi ini? Bumi yang diciptakan Allah untuk kita nikmati bersama isinya dengan keberagaman manfaatnya. Allah luar biasa. Allah maha baik. Pantaskah kita menabur kejahatan? Sementara Tuhan selalu menerima kita dan mengampuni kita, selalu memberi ruang waktu untuk datang kepada Dia. Seperti ditulis dalam 1 Tawarikh 16 ayat 34, demikian Firman Tuhan, “Bersyukurlah kepada Tuhan, karena Dia baik, Belas kasihan-Nya sampai selama-lamanya. Amin.”

Dalam kehidupan kita banyak sekali kita mengalami dinamika kehidupan, manusia banyak yang jatuh dan bangun lagi. Tergantung sekuat apa manusia itu bertahan melewati cobaan itu. Yang harus kita imani, Tuhan tidak akan memberi pencobaan di luar kemampuan manusia. Namun ketika manusia jatuh dan tidak mampu melewati itu semua justru manusia tekadang menjauh dan tidak setia datang kepadaNya.  Padahal Tuhan sedang memproses kita menjadi manusia yang lebih sabar dan ikhlas, bahkan Tuhan menegur kita untuk mengevaluasi diri kita untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Tetapi kita tidak menyadari begitu baiknya Tuhan kepada umatNya.

Pandanglah ke depan dengan melihat orang lain sebagai saudaramu dan janganlah mengalihkan mukamu, karena Tuhan Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong, sirik, angkuh dan tidak memiliki kasih. Rezekimu, masa depanmu, kariermu, bahkan kematianmu semua sudah diatur Sang Pencipta. Hidup ini hanya sementara, Tuhan bisa mengambilnya  kapan saja. Mari kita refleksi diri kita, “Suatu hari ada sebuah pujian yang dipersembahkan oleh seseorang  dengan merdu: Berseru memanggil nama Dia, berdoa Dia kan selalu menghampiri dirimu. Percaya Yesus tak kan jauh darimu, Dia hanya sejah Doa…“

Kuasa pujian selalu menguatkan kita. Suka duka selalu membuat siapa saja terhanyut dengan setiap bait yang didendangkan. Itulah kebesaran Tuhan. Siapa yang menabur kebaikan, percayalah dia akan menuai kebaikan juga. Siapa yang menabur kejahatan maka dia akan tuai perbuatannya sendiri. Tuhan memaafkan setiap umatNya yang letih lesu bahkan berbeban berat. Lukas 15:7 menyatakan, “Saya katakan kepada kamu bahwa dengan cara yang sama akan ada lebih sukacita di surga atas satu orang berdosa yang bertobat daripada lebih dari sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak perlu bertobat.“

Tuhan Maha Kasih dan Pengampun. Wahyu 3:19, “Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah.“ Tuhan maha baik, pintu bagi orang-orang yang mau bertobat terbuka bagi Allah Bapa seperti yang termuat di Matius 4:17, sejak waktu itulah Yesus memberitakan, “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat.”

 

* Penulis adalah dosen ilmu komunikasi, cendekiawan, pengamat sosial kemasyarakatan dan praktisi pendidikan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here