Narwastu.id – Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Cililitan, Jakarta Timur, meneguhkan sebanyak 7 orang syamas dan 30 orang sintua dalam ibadah yang dilaksanakan secara online dan offline, pada Minggu, 20 Juni 2021. Peneguhan dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Tidak hanya menggunakan masker, cek suhu, dan menjaga jarak, sehari sebelumnya syamas, sintua serta pendamping mengikuti tes sweb antigen di Rumah Sakit UKI, Jakarta Timur.
Secara bergantian, syamas maupun sintua, berlutut dan menerima tumpang tangan oleh Pdt. Juniaman Tawar Saragih, Pendeta Resort GKPS Cililitan, dan selanjutnya menerima surat keputusan, serta pemakaian jubah pelayanan oleh Pengurus Harian Majelis Jemaat (PHMJ) GKPS Cililitan.
Dalam khotbahnya, Pdt. Juniaman Tawar Saragih, mengingatkan agar syamas dan sintua yang telah diteguhkan, mendasari pelayanannya dengan penuh kasih. Sehingga dengan demikian akan muncul kesadaran bahwa mereka adalah rekan sekerja Allah. “Sebab itu mari bersinergi dan bekerjasama satu sama lain. Saling menopang, menguatkan, dan menasihati,” tukasnya. Diingatkan pula supaya mereka menjadi pelayan yang memiliki integritas serta komitmen untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati. “Karena ini adalah kasih karunia Tuhan, anugerah yang membawa sukacita. Jangan hilang identitas dan orientasi mu. Meski banyak cobaan tetaplah konsisten untuk setia melayani Tuhan,” pungkas Pdt. Juniaman.
Menurut Tata Gereja GKPS tugas khusus syamas yaitu, melaksanakan pelayanan diakonia, pelayanan kasih kepada warga yang berkaitan dengan masalah ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial dan lainnya, memotivasi warga agar saling topang-menopang dalam suka duka, serta memotivasi dan memberdayakan warga agar mandiri secara ekonomis. Sementara tugas khusus sintua, yaitu melaksanakan pelayanan kepada warga, dengan fokus pada keluarga-keluarga yang ditetapkan menjadi tanggungjawabnya (juma tanganan), memberikan pengajaran kepada orangtua yang hendak membaptiskan anaknya, dan memberikan pengajaran kepada warga baptis yang hendak mengaku percaya/Sidi (parguru manaksihon). HG