Rakernas XII PGLII Digelar di Masa Wabah Covid-19

214
Tokoh-tokoh gereja di Rakernas XII PGLII.

Narwastu.id – Dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XII dengan tema “Menghadirkan Kabar Baik dan Membangun Bangsa melalui Iman yang Dalam dan Kokoh” pada akhir Oktober 2020 lalu. Acara ini, seperti dikutip dari press release panitia dibuka Menteri Agama (Menag) RI Jenderal TNI (Purn.) Fachrul Razi S.IP., S.H., M.H. Rakernas diikuti Pengurus Pusat, Pengurus Wilayah dan Majelis Pertimbangan (Maper) PGLII secara on site di Hotel Amos Cozy, Jakarta Selatan, dan sebagian besar online yang terhubung melalui daring pada 30 sampai 31 Oktober 2020 lalu.

Dalam kesempatan tersebut hadir Dirjen Bimas Kristen Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si., Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Gomar Gultom, M.Th dan Ketua Majelis Pertimbangan PGLII Pdt. DR. Nus Reimas. Dirjen Bimas Kristen kemudian meyampaikan arahannya pada 31 Oktober 2020 yang disambut hangat dan antusias oleh peserta rakernas.

Menag mengapresiasi peran dan upaya umat Kristiani dalam ikut mensukseskan pembangunan nasional bidang agama yang juga berpengaruh besar pada pembangunan bangsa. Menag mengajak umat Kristiani untuk terus membangun solidaritas antarsesama. “Saya mengajak peserta rakernas dan seluruh umat Kristiani, mari kita membangun solidaritas sejati antarsesama, di tengah keberagaman agama dan pandangan keagamaan, karena itulah spirit yang diajarkan semua agama,” kata mantan Wakil Panglima TNI ini.

Di saat pandemi Covid-19 sekarang, ujarnya, banyak masyarakat yang tertimpa kemalangan. Mereka membutuhkan pertolongan dan empati. Sebagai bagian dari keluarga besar Indonesia, umat Kristiani pasti terpanggil untuk saling memberi perhatian dan menguatkan dalam melewati masa-masa sulit ini. “PGLII diharapkan terus menjadi bagian dari solusi untuk mengatasi masalah kebangsaan yang penuh tantangan ini, dengan berusaha memberi kabar baik, kepada banyak orang, sesuai tema rakernas ini,” ujar Menag. “Mari kembangkan budaya dialog yang damai, bermusyawarah secara demokratis, dan meningkatkan semangat gotong royong untuk memperkuat sistem sosial yang kokoh guna mewujudkan Indonesia yang sejahtera, aman, damai, demokratis dan bermartabat,” sambungnya.

Menag juga berpesan tentang pentingnya memperkuat paham, sikap, dan perilaku moderasi beragama dengan meneguhkan nilai-nilai harmoni dalam keragaman.          Menag menambahkan, moderasi beragama adalah identitas kebangsaan yang akan membawa Indonesia menjadi kiblat pembangunan masyarakat modern.  Selain itu, penguatan moderasi beragama dapat mendorong peran bangsa Indonesia sebagai penyeimbang dan pelopor perdamaian dunia di tengah keberagaman.

Suasana acara Rakernas XII PGLII di Jakarta.

“PGLII sejauh ini telah berperan signifikan dalam meningkatkan kualitas kerukunan hidup umat beragama. Kristen dengan ajarannya yang bertumpu pada kasih diharapkan dapat menyumbangkan peran besar bagi kedamaian itu,” harap Menag.  “Kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama. Dengan sikap ini yang dipahami dan diimplementasikan seluruh gereja-gereja, kita akan dapat menikmati Indonesia yang semakin rukun, santun dan toleran,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom yang hadir mewakili Forum Umat Kristiani Indonesia (FUKRI). Ia mengajak PGLII untuk tetap bersama merawat nilai-nilai kebangsaan. “Saya juga mengajak warga PGLII untuk merawat kelestarian lingkungan dengan tidak mengonsumsi penggunaan material plastik secara berlebihan,” ujarnya.

Pdt. Gomar juga mengapresiasi PGLII yang merawat kebersamaan dengan peran aktifnya di lingkup FUKRI. Kebersamaan dari sejumlah lembaga gereja aras nasional semakin hari semakin harmonis. “Telah tercipta saling pengertian dan saling memahami antarlembaga gereja aras nasional,” jelasnya. Sedangkan Ketua Umum PGLII Pdt. DR. Ronny Mandang, M.Th., dalam khotbahnya mengulas tema rakernas. Ia mengingatkan panggilan bagi setiap warga Injili untuk mewartakan kabar baik. “Pewartaan kabar baik harus dilakukan dengan iman yang dalam dan kokoh,” katanya. Kuat dan dalamnya iman mengakibatkan kabar baik yang diwartakan tidak akan dipengaruhi oleh situasi dan kondisi yang berubah-ubah.

Sekadar tahu, Rakernas XII PGLII pada lokasi atau on site diberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Peserta dibatasi 30 orang, sebelum memasuki ruangan wajib melakukan rapid tes. Rapid tes diadakan oleh Tim Rumah Sakit UKI Jakarta. “Puji Tuhan, dari para peserta on site tidak didapati yang terpapar Covis-19,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Deddy Madong, S.H., MA. Panitia pun mengawasi tempat duduk peserta dengan memastikan jarak aman antarpeserta, membagikan face shield dan memberikan kemudahan akses dan fasilitas untuk cuci tangan. Meski melalui pemeriksaan, panitia tidak mengendurkan penggunaan masker.

“Menjaga jarak, menggunakan masker dan selalu mencuci tangan kita serukan berulang pada jedah antarsesi,” ucapnya.  Rakernas secara hibrid, on site dan online baru pertama kali diadakan PGLII. “Meski belum pengalaman, kami dapat mengadakan acara ini, yang ternyata diapresiasi oleh peserta,” katanya.

Rakernas XII ini membahas program kerja PGLII yang diadakan untuk 4 tahun ke depan atau selama kepemimpinan Pengurus Pusat 2020-2024. Program-program tersebut diajukan oleh ketua-ketua bidang yang membawahi sejumlah komisi. Sebelumnya diadakan penahbisan Pengurus Pusat 2020-2024 dan penandatanganan fakta integritas. “Juga diadakan penyerahan bantuan kepada PW PGLII DKI Jakarta yang sekretariatnya terbakar akibat kerusuhan oleh demonstran yang tidak bertanggung jawab. Pengurus pusat menyalurkan bantuan dari sejumlah donatur,” tandas Deddy Madong. PI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here