Pimpinan Lintas Iman Sikapi Tantangan Agama di Masa dan Pasca Pandemi Covid-19

66
Para tokoh lintas agama menyampaikan sikap.

Narwastu.id – Usai mengikuti dialog virtual nasional lintas iman tentang “Peran dan Tantangan Agama di Masa dan Pasca Pandemik Covid-19” di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Selasa 14 Juli 2029 lalu, para pemimpin lintas iman menyampaikan dan menandatangani pernyataan bersama terkait “Peran dan Tantangan Agama di Masa dan Pasca Pandemik Covid-19.” Dalam pernyataan yang dibacakan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, para pemimpin lintas iman bersepakat dan menyatakan, pertama, mendukung upaya pemerintah dalam hal pencegahan dan pemutusan penyebaran Covid-19. Kedua, menyatakan kesediaan untuk terus mensosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat di lingkungan binaannya masing-masing.

Ketiga, bersepakat untuk membina umat masing-masing supaya membiasakan hidup bersih dan sehat sesuai tuntunan ajaran agama. Keempat, sepakat untuk ikut serta mengambil bagian dalam upaya menanggulangi berbagai dampak negatif yang timbul akibat munculnya Covid-19, khususnya di dalam menumbuhkan resiliansi, optimisme dan harmoni antarumat beragama. Kelima, menyadari bahwa tantangan bangsa sangat berat pada masa pandemik ini, terlebih lagi pasca pandemik ini, oleh karena itu persaudaraan dan kesetiaan bersama untuk menghadapi masalah bangsa harus selalu diperkuat.

Selain Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, pemimpin lintas iman yang ikut menandatangani pernyataan bersama tersebut, yaitu Pdt. Gomar Gultom, M.Th (PGI), Kardinal Ignatius Suharyo (KWI), Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya (Parisada Hindu Dharma Indonesia), Siti Hartati Murdaya (Perwakilan Umat Buddha Indonesia), Budi Santoso Tanuwibowo (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia), dan Dr. H. Nifasri (Pusat Kerukunan Beragama Kemenag RI). Sementara itu, sebagai keynote speaker, Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin dalam dialog yang dipandu oleh Rosita Tandos ini, menyampaikan bahwa harmoni dan kerukunan umat beragama adalah pilar persatuan Indonesia. Hanya dengan persatuan nasional yang teguh bangsa Indonesia akan mampu menghadapi semua cobaan dan tantangan demi kemajuan bangsa khususnya dalam menghadapi dan mengatasi wabah Covid-19.

Wapres pun mengharapkan para tokoh dan pemuka agama memikirkan upaya-upaya yang dapat mendukung kebijakan dan langkah yang diambil pemerintah, termasuk dalam bimbingan kepada umat selama wabah masih melanda bangsa Indonesia. “Saya menaruh harapan besar bahwa seluruh pimpinan agama yang hadir dalam dialog ini mampu mengajak umat dan masyarakat untuk tetap tabah dan tidak putus asa melainkan mampu memberi semangat bertahan dan mencari inovasi serta memacu kemajuan dalam mengatasi pandemi covid-19,” kata Wapres RI ini.

Dia menambahkan, dialog nasional lintas iman ini sangat penting, karena kemajemukan menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dialog dengan berbagai latar belakang suku, ras dan agama telah menjadi bagian dari keseharian dalam bermasyarakat dan bernegara dalam rangka lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. “Di situlah kita menghargai pentingnya dan peran para tokoh lintas agama serta pimpinan agama sebagai panutan dan rujukan bagi umat dan masyarakat,” tandasnya. MK

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here